LIPUTAN9.ID – Allah swt. adalah zat pemberi rizki dari semua mahlkuk yang ada diseluruh Langi dan bumi tanpa terkecuali. Allah memberi rizki mahluk yang ada didasar laut yang dalam yang boleh jadi manusia belum pernah melihatnya ataupun ditempat lain disudut dunia ini.
Allah menjadikan manusia dan jin untuk menyembah keadaNya, dan sebaik-baik hamba adalah yang baik taqwanya. Bertakwa kepada Allah Ta’ala adalah perkara yang mendatangkan rizki, maka meninggalkan takwa akan menyebabkan kefakiran sehingga ummat Islam dianjurkan untuk lebih banyak dan baik dalam beribadah kepadaNya (QS. AT-Thalak:2)
Demikian materi khutbah yang singkat ini, semoga kitab isa memahamai lebih dalam tentang efek-efek perbuatan dosa sehingga akan berusaha untuk menjauhakan dan meniadakan karena kita semakin tahun efek perbuatan dosa yang diataranya adalah; Menjadi Penghalang Datangnya Rizki, Mendapatkan Mushibah bagi Pendosab, Menjadikan Hati Tertutup, Menjadai sebab Kerusakan dilaut dan di Darat, Menghilangkan Niakmat dan Mendatangkan Sengsara.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jum’at: Dosa dan Pengaruhnya.
Didalam diri manusia tertanam nafsu-nanfsu yang selalu bersamanya. Nafus yang ada dalam diri manusia tidak dapat dihilangkan karena merupakan pemberian hak apatena Allah. Siapa yang dapat mengontol dan menstimulan nafsunya, maka dia yang akan selamat, sebaliknya siapa yang dikontrol oleh nafsu, maka dia tidak akan selamta dalm kehidupan didunia dan akhirat.
اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. An-Nur: 19)
Jadi ketika ingin selamat, maka kita harus berusaha mengontrol dan menekan nafsu lawwamah atau nafsu yang jelak atau jahat jika nafsu tersbut mucul. Sebalinya terhadap nafsu yang baik atau nafsu mutmainnah kita berusaha menstimulan, mendorong menyemangati untuk mencul yang berbuat dalm kehidupan. Dengan begitu kita aka mendapatkan keselamatan di dunia maupun diakhirat.
Hadirin siding jumah yang dimulyana Allah. SWT.
Agar kita lebih mantap dan kuat serta semangat untuk melakukan perbuata yang manfaat dan jauh dari mafsadat, ada baiknya kita lebih jauh mengatahui tentang akibat-akibat dari perbuatan dosa yang dialkukan diantaranya adalah:
Pertama: Dosa bisa menjadi Penghalang datangnya Rizqi
Alloh swt. adalah zat pemberi rizki dari semua mahlkuk yang ada diseluruh Langi dan bumi tanpa terkecuali. Allah memberi rizki mahluk yang ada didasar laut yang dalam yang boleh jadi manusia belum pernah melihatnya ataupun ditempat lain disudut dunia ini.
Allah menjadikan manusia dan jin untuk menyembah keadaNya, dan sebaik-baik hamba adalah yang baik taqwanya. Bertakwa kepada Allah Ta’ala adalah perkara yang mendatangkan rizki, maka meninggalkan takwa akan menyebabkan kefakiran sehingga ummat Islam dianjurkan untuk lebih banyak dan baik dalam beribadah kepadaNya (QS. AT-Thalak:2)
Banyak berbuat dosa akan dapat menghalangi datangnya rizqi bagi pelakukanya, sehingga jika kita ingin rizqinya banyak, juhkanlah perbuatan dosa sejauh-jauhnya sehingga harapan mendapatkan rizkiyang barokah akan dekat dan bisa diharapkan. Rasulullah bersabda:
إِنَّ الرجل ليُحْرَمُ الرِّزقَ بالذنبِ يصيبُهُ
“Sesungguhnya seseorang itu benar-benar terhalangi dari rizki karena dosa yang dilakukannya.” [HR. Imam Ahmad No. 22386 dan Ibnu Hibban No. 572)
Kedua, Menadapatkan Mushibah bagi Pendosa,
Didalam kehidupan dunia ada ada hkum kausalitas atau hukum timbal balik, ada juga keyakinan masyarakat bahwa: “Siapa yang menanam maka dia akan menuaia tau panen”. Dalam kehidupan agama juga demikian(surat alzalzalah: 7-8), karena itu sebagai orang beragama selalu harus berpikir terlebih dahulu sebelaum berbuat. Apakah perbuatan say aini baik, banyak manfaatnya, tidak menyakiti orang lain dan lain sebagianya, sehingga stelah dilakukan bukan menimbulkan kejelekan atau kerugian akan teteapi justru banyak menghasilakn kebaikan dan kemulyaan.
Mengapat kita harus berpikir terlebih dahulu, karena jika kita banyak berbuat doza, apalagi menzalimi orang lain dalam jumlah yang banyak, maka musibah sudah menanti jika tetap dilakukan sebagaimana Allah berfirmanL:
فَكُلاًّ أَخَذْنَا بِذَنبِهِ فَمِنْهُم مَّن أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِباً وَمِنْهُمْ مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلأرْضَ وَمِنْهُمْ مَّنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَـٰكِن كَانُواْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (العنكبوت: 40)
“Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (al-Ankabut: 40)
Ketiga, Dosa Menjadaikan Hati Tertutup
Banyak ungkapan disampaikan masyarakat bahwa: “Tidak ada manusia yang tidak punya dosa”. Hemat saya benar ungkapan tersebut, namun sebaiknya jangan berhenti sampai disitu, namun lanjutkankan dengan ;” Segera bertaubatlah”. Bener semua manusai memiliki dosa, namun kesadaran memiliki dos aitu penting dan lebih penting lagi adalah kemauan dan semangat untuk bertaubat atas segala dosa yang telah dilakukan agar bersih tak berdosa dan bernoda. Hal ini penting karena Allah SWT. Tuhan maha pemberi taubat atau menghapus segala dosa dan noda.
Perbuatan-dosa yang dilakukan tersu menerus dan disengaja, akan dapat menjadikan manusia tidak takut kepada Tuhan Allah swt. sehingga selanjutnya akan menjadikan hatinya tertutup ddan pada gilirannya akan sulit menerima hidayah dan nasihat dari sesame. Rosululloh bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jika seorang hamba berbuat kesalahan, maka akan muncul bintik hitam dalam hatinya. Jika ia berhenti, bertaubat, dan memohon ampun maka akan dibersihkan hatinya. Namun jika ia mengulangi lagi, akan ditambahkan bintik hitam tersebut hingga memenuhi hatinya. Inilah makna raan yang disebutkan Alloh dalam firman-Nya, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. al-Muthaffifin: 14) (HR. Tirmidzi 3334, Ibnu Majah 4244, Ahmad 2/297, Ibnu Hibban 2448, Hakim 2/517.
Keempat, Menjadi sebab kerusakan dilaut dan dibumi,
Nafsu serakah dan kesombongan yang menghiggapi manusia sering menimbulkan efek negative dalam sekala besar, lantaran keserakahan dan kesombongan banyak dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pawer besar dan penganut banyak serta kurang iman. Disamping itu keserakahan dan kesombongnya juga seringkali sulit dikontrol oleh manusia atau masyarakat yang ada dilingkungannya. Karena itu dapat berakibat bukan hanya dirinya, akan tetapi masyarakat banyak juga terkena dampaknya oleh sebab tak mampu mengontrolnya.
Keserakahan dan kesombongan yang dilakukan orang yang memiliki power tersebut sangat mungkin dapat mengakibatkan kerusakan di darat dan laut, baik disengaja maupun tidak disengaja. Alloh dalam firman-Nya:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. (QS. ar-Rum/30: 41)
Kelima, Menghilangkan Nikmat dan mendatangkan Sengsara,
Dengan adanya nafsu dalam dirinya yang merupakan pemberian Tuhan, sering manusai tidak mampu menghalangi gejolak nafsunya sehingga sadar atau tidak sadar melakukan perbuatan dosa dengan sengaja ataupun tidak. Perbuatan dosa yang dilakukan dapat menghalangi pelakunya meraih untuk nikmat dari Alloh bahkan lebih jauh lagi bisa mendatangkan kesengsaraan yang dapat ia rasakan. Nikmat yang Alloh berikan kepada para hamba-Nya tidak akan berubah kecuali mereka sendiri yang mengubah nikmat tersebut dengan perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan. Alloh berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. asy-Syura/42: 30)
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kitab isa memahamai lebih dalam tentang efek-efek perbuatan dosa sehingga akan berusaha untuk menjauhakan dan meniadakan karena kita semakin tahun efek perbuatan dosa yang diataranya adalah:
- Menjadi Penghalang Datangnya Rizki,
- Mendapatkan Mushibah bagi Pendosab,
- Menjadikan Hati Tertutup,
- Menjadai sebab Kerusakan dilaut dan di Darat,
- Menghilangkan Niakmat dan Mendatangkan Sengsara.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa menjauhi perbuatan-perbuatan dosa sehingga akan mmudah menjadi hamba Allah yang selleu mendapatkan nikmat dan ampunannya, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًااَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ, اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا, رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا,
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Dosa dan Pengaruhnyaini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang