Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti kepada Orangtua.
Bahwa kita manusia tidak begitu saja berada didunia, namun ada kehendak Allah dan ada sebab lain yaitu orang tua kita. Apapun yang kitab bisa dan kita dapatkan dalam kehidupan ini, orang tua sangat berperan dalam menunjangya. Karena itu sangat tidak arif ketika seseorang menafikan peran orang tua dalam keberhailannya.
Allahpun megingatkan kepada kita semua tentang peran orang tua terhadap anak-anaknya yang disampaikan dalam al-Qur’an
Naskah Khutbah dengan judul “Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti kepada Orangtua” dalam bentuk PDF dapat di download dengan KLIK disini.
Khutbah Pertama
آلحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti kepada Orangtua.
Bahwa kita manusia tidak begitu saja berada didunia, namun ada kehendak Allah dan ada sebab lain yaitu orang tua kita. Apapun yang kitab bisa dan kita dapatkan dalam kehidupan ini, orang tua sangat berperan dalam menunjangya. Karena itu sangat tidak arif ketika seseorang menafikan peran orang tua dalam keberhailannya.
Allahpun megingatkan kepada kita semua tentang peran orang tua terhadap anak-anaknya yang disampaikan dalam al-Qur’an:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Megingat peran orang tua dalam perjalanan hidup manusia, maka Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya terlebih mereka dalam keadaan membutuhkan ataupun umur yang sudah tua. Tentunya agar orang tua tidak merasa sedih yang berlebihan dan dapt menjalani ibadah dengan baik dan mudah.
Allah berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (QS. An Nisa’: 36)
Juga firmannya,
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)
Setelah kita memhami pentingnya berbakti kepada orang tua dan memang diperintahkan Allah SWT. ada baiknya kita lebih jauh memahami bagaimana keistimewaan berbakhti kepadda orang tua, agar kita lebih termotivasi untuk leih baik dalam berbakti. Kemudian, apa keistimewaan berbakti kepada orang tua? Diantaranya adalah:
Pertama, Dipanjangkan Umurnya dan dimurahkan rizkinya
Dalam mejalani kehidupan, seluruh manusia pasti mengharapkan rizki agar hidupnya bisa dijalani dengan aman, nyaman dan tenteram serta bahagia, bahkan berharapbisa dijalani dengan Panjang alias umurnya panjang. Keduanya tidak akan didapatkan jika kita manusia tidak melakukan kegiatan atau perintah Allah dengan baik dan benar.
Kemudian apa yang baik dan benar untuk bisa mendapatkan keduanya rizki yang banyak dan umurnya yang panjang? Perbaikilah dalam kedekatan dan bakti kepada orang tua, yang hampir semua memiliki kesempatan dan peluang untuk berbakti kepada orang tua. Untuk itu perbaiki dan maksimalkan bakti kita kepada orang tua, maka kita akan dapatkan rizqi yang baik dan umur yang Panjang. Rosululloh bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya, “Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahmi,’” (HR Ahmad).
Kedua, : Mendapatkan Pahala Seperti berjihad dijalan Allah,
Berjihad dijalan Allah adalah salah satu aktifitas yang bernilai tinggi dalam agama Islam yang berat untuk banyak orang lantaran banyak yang harus dikorbankan bahkan sampai korban nyawa. Karena itu berjihad dijalan Allah tidak semua orang sanggup dan siap menjalaninya, apalagi jihadnya berupa perang melawan orang kafir, hal ini yang menjadi berat bagi sebagian orang. Namun seberat apapun jihad fi sabilillah menjadi hal penting dalam kehidupan agama dan menjadi salah satu peluang untuk mendapatkan syurganya Allah.
Walaupun berjihad berat untuk dilakukan oleh banyak kamu muslimin, rosul memberikan gambaran ibadah lain yang memiliki nilai penting dan nilai ibadah seperti jihad fisabilillah yang didapatkankan untuk orang yang tidak siap atau tidak mampu berjihad yaitu dengan berbakti kepada orang tua yang masih hidup agar mereka dapat menjalani kehidupan dimasa tuanya dengan baik dan benar dengan penuh nilai ibadah. Dan berbakti kepad orang tua yang masih hidup pahalanya sama dengan berbakti kepada orang tua. Rosululloh bersabda:
عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah,’” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Ketiga, Dihapusnya Dosa-dosa Yang Besar,
Setiap manusia adalah tempatnya salah dan lupa, karenanya pasti manusia pernah melakukan salah atau lupa terhadap sesuatu padahal sangat pentig bagi kehidupannya. Bahkan boleh jadi manusia bisa melakukan kesalahan atau perbuatan dosa baik yang kecil maupun yang besar. Perbuatan salah dan dosa tetap saja tidak hilang sebelum diampuni Allah atau dimaafkan oleh sesama.
Perbuatan dosa kecil yang sering dilakukan, menjadi dosa besar apalagi dosa besar yang dilakukan, maka akan semakin membesar dan beban berat sebelum diampuni. Jadi perbuatan dosa besar yang dilakukan baik sengaja maupun tidak tetap akan menjadi beban kita manusia baik didunia maupun di akhirat,karenanya kita harus berasaha untuk memohon ampun kepada Allah dan mohon maaf kepada sesama.
Namun dosa yang dilakukan kepada Allah, akan mudah diampuni jika kita paling baik dalam berbaki kepada orang tua sebagaimana hadist nabi:
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu ‘alaih wa sallam lalu berkata,
إِنِّي أَصَبْتُ ذَنْبًا عَظِيمًا فَهَلْ لِي تَوْبَةٌ؟ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ؟
Artinya: “Wahai Rasulullah, aku telah melakukan dosa besar. Apakah ada taubat untukku?” Nabi bertanya, “Apakah engkau memiliki seorang ibu?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak.” Nabi shallallahu ‘alaih wa sallam bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki seorang bibi?” Ia menjawab, “Ya. “ Nabi bersabda, “Berbaktilah kepadanya.” (Shahih, HR. Tirmidzi no. 1904, Shahih Targhib no. 2504)
Keempat,: Dijauhkan dari Kecelakaan dunia akhirat.
Setiap manusia dalam menjalani kehidupannya berharap besar mendapatkan keselamatan dan kenyamanan serta kenikmatan,. Namun dalam kenyataannyatidak semua mendapatkan hal demikian yang sangat mungkin dipengaruhi oleh cara berpikir dan berbuat untuk kehidupannya kedepan.
Kehidupan manusia tidak hanya didunia, namun akan berlanjut kedalam kehidupan akhirat, dan dunia ini merupakan jembatan dan tempat mampir menuju kehidupan akhirat yang sudah pasti.Untuk itu dalam berkiprah dan beraktufutas didunia jangan sampai melupakan akhirat. Jika kita berakfitas dunia dan berbakti kepada orang tua atau salah satunya jika sudah meninggal, maka aktifitas berbakti ini menjadi catatan besar buat kita agar kita terhindar dari kecelakaan ataupun kesengsaraan diakhirat sehingga bisa mendapatkan keselamatan dan kenyamana di akhirat lantaran kita ikhlas berbakti kepada orang tua. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ، قِيلَ: مَنْ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
Artinya: “Celakalah dia, celakalah dia, celakalah dia”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya : Siapa wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: “Orang yang menjumpai salah satu atau kedua orang tuanya dalam usia lanjut kemudian dia tidak masuk surga”. (HR. Muslim no. 1758)
Kelima, : Menjadi sebab dikabulkannya Taubat
Dalam diri setiap manusia ada segumpal daging yang dapat mendorong ataupun mengontrol kegiatan manusia dalam kehidupannya yang sering disebut dengan qolb atau hati. Karena tu peran hati sangat penting, jika hatinya baik, maka dia akan menjadi baik, dan jika hatinya jahat, maka dia akan menjadi orang yang jahat atau tidak baik.
Jika manusia banyak berbuat jahat atau tidak baik, sangat mungkin akan muncul sikap merasa bersalah dan berdosa, sehingga ada niatan untuk melakukan taubat nasuhaberehenti dan berubah mejadi baik. Maka jika seorang sudah melakukan demikian dia akan bertaubat dan insya Allah akan mudah diterima taubatnya.
Apalagi jika seseorang Berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua atau kepada salah satu dari keduanya maka dia akan mudah dikabulkannya taubat nasuhanya.. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa;
أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَجُلٌ، فقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا كَبِيرًا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟، فقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَلَكَ وَالِدَانِ؟ »، قَالَ: لَا، قَالَ: «فَلَكَ خَالَةٌ»؟، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «فَبِرَّهَا إِذًا».
Artinya: “Seorang pria datang kepada Rasululla shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada taubat utukku?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?” “Tidak,” “Apakah kamu memiliki khalah (saudari ibu)?” “Iya,” “Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya!” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan olejh Syekh Al-Albani).
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kitab bisa memahami betapa pentingnya berbakti sehingga ada secercah harapan untuk mendapatkan kebaikan, rahmat dan nikmat dari Allah dalam kehidupan didunia dan akhirat karena keistimewaan berbakti kepada orang tua dengan beberapa hal sebagai berikut:
- Dipanjangkan Umurnya dan dimurahkan Rizkinya,
- Mendapatkan Pahala Seperti berjihad dijalan Allah,
- Dihapusnya Dosa-dosa Yang Besar,
- Dijauhkan dari Kecelakaan dunia akhirat,
- Menjadi Sebab Dikabulkannya Taubat.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa dan memahami pentingnya sikap bakti kepada orang tua agar dapat beribadah dengan baik dalam waktu yang panjang sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482