Jakarta, Liputan9.id – Aksi bom bunuh diri dilakukan oleh Agus Sujatno (34) di halaman Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12/22).
Sebagaimana diketahui, korban jiwa adalah si pelaku bom itu sendiri. 1 korban jiwa di pihak polisi atas nama Aiptu Sofyan akibat ledakan tersebut. 8 polisi dan 1 warga mengalami luka-luka.
Seluruh masyarakat mengecam dan mengutuk keras bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku, termasuk Dewan Pembina Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA.
“Ketahuilah bahwa perbuatan ini tidak dibenarkan dalam Islam, tidak dibenarkan dalam Al-Qur’an,” tutur sosok yang dipanggil Abuya tersebut di kanal youtube NU Channel.
Agus Sujatno merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok tersebut sering mengkafirkan umat Islam diluar kelompok mereka.
“Ansharut Daulah (JAD) adalah kelompok yang mengkafirkan seluruh umat Islam selain kelompok mereka. Teroris yang paling jahat, paling kejam,” tambah Buya Said.
Agus Sujatno sendiri juga merupakan mantan narapidana terorisme (napiter) yang pernah mendekam di LP Nusa Kambangan, dan memiliki hubungan dengan Yayat dalam kasus bom yang meledak di Cicendo, Kota Bandung pada 2017 silam.
Maka dari itu, KH. Said Aqil berpesan agar kita semua harus waspada karena sesungguhnya teroris masih gentayangan di tengah-tengah kita.
Beliau juga berharap kepada Pemerintah, Densus 88, Aparat, agar meningkatkan kewaspadaan demi terjaganya ketenangan, keamanan serta kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara. (MFA)