Tunisia, Liputan9.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia dorong penguatan kerjasama Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Universitas Zaitunah, Tunisia (17/1). Hal tersebut ditandai dengan pertemuan khusus antara Duta Besar RI untuk Tunisia dan Prof. Dr. Asep Saepuddin Jahar dengan Prof. Dr. Abdul Latief Bouazizi, Rektor Universitas Zaitunah dan Prof. Mas’udi Hammadi, Mantan Rektor Universitas Kairouan.
“Di era globalisasi, yang ditandai dengan pertukaran gagasan dan kolaborasi intensif lintas negara, maka saatnya perguruan tinggi Indonesia membangun kerjasama yang lebih luas dan erat dengan berbagai perguruan tinggi di dunia, khususnya Tunisia,” ujarnya.
Sebab itu, KBRI Tunis akan mendorong inisiatif agar pertukaran gagasan berlangsung secara intensif. Kita bisa leluasa mengenalkan pemikiran keislaman Indonesia ke Tunisia.
“Sebaliknya, kita juga bisa mengenalkan pemikiran keislaman Tunisia ke berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia, khususnya Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta”, ujar Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong pengiriman para guru besar dari kedua negara, sehingga mereka mempunyai pengetahuan yang komprehensif dan mampu melakukan sinergi di antara para guru besar.
“Mimpi saya sejak dahulu agar pemikiran keislaman Indonesia dapat mendunia. Salah satunya dengan mendorong para guru besar dapat mengajar atau mengenalkan pemikiran keislaman Indonesia di Tunisia,” Kata cendikiawan Nahdlatul Ulama tersebut.
“Apalagi saat ini Indonesia mulai dikenal luas di seantero Tunisia, karena mampu menggelar G20 dan menjadi salah satu macan Asia. Di samping itu, saya juga mendorong beberapa guru besar Tunisia mengajar dan melakukan riset tentang Islam Indonesia. Inilah jalan untuk mengenalkan Islam Indonesia ke penjuru dunia”, imbuhnya.