Bekasi, Liputan9.id – Pondok Pesantren Al-Istighotsah-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Syadziliyah Al-Qodiriyah Bulak Kapal Bekasi, selenggarakan Acara Haul Ke-20 Hadlratussyeikh KH. Mahdufdz Syafi’i dan Ibu Nyai Hj. Muchsonah CH, Sabut, (20/01/2023.
Turut hadir dalam acara haul guru sufi tersebut para dzuriyah KH Mahfudz Syafi’i, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Istighotsah Bulak Kapal, Pondok Pesantren Al-Istighotsah Setu, Pondok Pesantren Al-Istighotsah Sukatani. Hadir pula tokoh masyarakat, alim ulama, dan para murid almarfurlah.
Diantara yang hadir dalam moment Haul Guru Agung thariqah Sayadziliyah wal Qidiriyah Pondok PETA Tulungagung di Jawa Barat seperti, KH Agus Salim HS Ketum LADISNU, KH M. Lthfi dari Jakarta, KH Alimuddin Pengasuh Ponpes Pekayon Bekasi, H Hendra Cipta Dinata Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, serta penceramah utama KH Idrus Romli dan Qori KH Mu’min Ainun Mubarok dari Tasikmalaya.
Sementara itu ketua panitia Damanhuri Lubis menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah turut serta mensukseskan penyelenggaraan haul Hadlratussyeikh Mahfudz Syafi’i dan Ibu Nyai Hj. Mushsonah CH.
“Atas nama ketua penyelenggra kami mohon apabila dalam penyambutan dan tutur kata yang kurang sopan atau tempat yang kurang layak, begitu juga jamuan yang kurang patas. Atas nama penyelenggara mohon dibukanan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Khusus bagi keluarga besar Hadlratussyeikh KH Mahfudz Syafi’i, mohon dibukanan pintu maaf yang sebesar-besarnya karena malam ini kami, masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan, atas nama penyelenggara kami minta maaf yang setinggi-tingginya,” ujarnya.
Acara diawali dengan tawashul dan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia Haul ke-20, perwakilan keluarga, pembacaan riwayat nabi, manaqib KH Mahfudz Syafi’i, ceramah agama dan ditutup dengan doa oleh Kiai Ali Murtadho Chasbullah, Kutoanyar Tulungagung Jawa Timur.
Tentang KH. Mahfudz Syafi’i
KH. Mahfudz Syafi’i lahir di Jombang pada tanggal 11 Desember 1933 M, ayahnya bernama Syafi’i dan ibunya bernama Munfa’atun seorang petani yang taat beribadah. Beliau mempunyai 5 orang anak :
- KH. Mahfudz Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istighotsah Bekasi Jawa
Barat) - KH. Hafidz Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hidayah Telogo
Kanigoro Blitar Jawa Timur) - Hj. Hayatin Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Genu Watu
Ngoro Jawa Timur). - Kyai Sobihi Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Tuban Jawa
Timur). - Mashunah (Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Pare Kediri Jawa Timur).
Pada tahun 1939 M, Bapak KH. Mahfud Syafi’i pada usia 7 tahun sebelum di khitan sudah dipondokkan oleh Bapak Syafi’i di Pondok Pesantren Seblak Tebuireng Jombang dan sekolahnya ke Madrasah Salafiyah Kyai Hasyim Asyari di kelas sifir tsani, karena terjadi agresi Belanda ke 2 pada tahun 1941 di Surabaya dan merambah ke Jombang, maka ketika KH. Mahfudz Syafi’i datang ke Pondok Pesantren Seblak sudah tidak ada santri yang tinggal di Pondok Pesantren, mereka semua pulang kerumahnya masing-masing karena ketakutan serangan Belanda.
Maka akhirnya KH. Mahfudz Syafi’i pulang kerumahnya di Genu Watu dan meneruskan pendidikannya di kampung Genu Watu diasuh oleh pamannya, yaitu Kyai Zamroji Saeroji. Berkat dorongan dari Kyai Zamroji Saeroji, pada tahun 1952 KH. Mahfudz Syafi’i berangkat mondok di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri bersama KH. Hafidz Syafi’i. Kemudian meneruskan lagi ke Pondok Pesantren Lasem Jawa Tengah dan pindah meneruskan ke Pondok Pesantren Kaliungu Semarang Jawa Tengah.
Dalam bidang ilmu syariat KH. Mahfudz Syafi’i berguru kepada:
- H. Syafi’i
- KH. Hasyim Ansyari Jombang
- KH. Zamroji Saeroji Kencong
- KH. Abdul Karim Lirboyo
- KH. Masduki Lasem
- KH. Mushlih Kali Wungu
- KH. Mahrus Ali
- KH. Marzuki
- KH. Zaenuddin Mojo Sari Nganjuk
Bidang Ilmu Thoriqoh (tarekat) dan Hakikat di bawah bimbingan langsung:
- Hadlratussyeikh KH Mustaqim bin Husein, Kauman Tulungagung
- Mbah KH Hasbullah Marzuki, Kutoanyar
KH. Mahfudz Syafi’i menghabiskan waktunya menuntut ilmu selama 30 tahun dari tahun 1939 sampai 1069 M. Sebelum KH. Mahfudz Syafi’i memasukibahtera rumah tangga, beliau pernah hijrah dalam rangka menyampaikan ilmu ke Tuban disana beliau ikut berjuang membangun madrasah dan pesantren dengan nama madrasah Tarbiyatus Sibyan, sekitar tahun 1963 dan dalam waktu satu tahun kemudian beliau pulang ke Genu Watu, pada tahun 1964 beliau melangsungkan pernikahan. (Ai)