Jakarta, LIPUTAN9.ID – Ketua Aswaja NU Center Provinsi Jawa Timur KH Ma’ruf Khozin menegaskan bahwa NU tidak pernah menolak khilafah. Hal tersebut disampaikan dalam akun medsosnya yang mendapatkan tanggapan meragam dari warganet, postingan pada hari Kamis, (02/03/2023).
Kiai Ma’ruf Khozin mempertanyakan, mana khilafah yang ditolak?.
“PBNU tidak menolak khilafahnya Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar, Sayidina Utsman, Sayidina Ali atau Khilafah Imam Mahdi di Akhir Zaman,” tulisanya di akun FBnya yang sudah terverifikasi.
Bagaimana dengan sistem khilafah yang diusung oleh kelompok politik dengan mengatasnamakan agama seperti yang dilakukan HTI. Kiai Ma’ruf Khozin menyampaikan itu yang ditolak.
“Khilafah yang ditolak adalah sistem pemerintahan yang diusung kelompok politik yang mengatasnamakan Agama,” ucapnya tegas.
Lebih lanjut Kiai Ma’ruf memaparkan bahwa tolak-menolak semacam ini bukan cuma NU. ISIS mendeklarasikan Khilafah tapi ditolak oleh HT. Bokoharam sudah mendirikan Khilafah juga tidak diterima oleh HT.
“Bahkan di Sumatera sudah ada yang mengaku Khilafatul Muslimin juga tidak diakui sama HT,” ujar Kiai dengan julukan pendekar aswaja tersebut.
“Terus jika ada yang menolak khilafah HT mau dituduh anti syariat? Lha wong HT sendiri menolak khilafah kelompok di luar mereka,” imbuhnya.
Jadi, insyaallah kami tahu di akhir zaman kelak mana khilafahnya Imam Mahdi seperti dalam hadis, dan khilafah yang dijadikan alat politik, tambah Kiai Ma’ruf Khozin .
Sementara itu Netizen yang menanggapi dengan akun atas nama Fahmi Hasan Nugroho mengatakan,”Khilafah itu fardhu kifayah, harus diperjuangkan. Kenapa menolak khilafah dan hukum Islam tapi malah menerima pemerintahan sekuler…”tulisnya.
“Fahmi Hasan Nugroho, Alhamdulillah kalau mengakui fardhu kifayah, sudah ada kok yang menjalankan, Arab Saudi. Tapi tidak diakui sama HT,” jawab Kiai Ma’ruf Khozin. (Ai)