Jenjang Sekolah Dasar dapat dikatakan sebagai fondasi awal anak dalam menempuh dunia pendidikan. Pada jenjang ini anak diberikan pengetahuan awal seperti kemampuan membaca, menulis maupun berhitung.Selain yang bersifat kognitif,secara efektif anak dapat belajar sosialisasi dengan teman sebaya serta mulai dilatih belajar mandiri pada jenjang ini. Oleh karena itu, jenjang ini memiliki peran yang penting dalam mengembangkan daya intelektual serta sikap mental anak sebagai penerus bangsa.
Mengingat pentingnya peran dan antusiasme yang terus meningkat dari masyarakat maka, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang Sekolah Dasar (SD) melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Upaya ini salah satunya yaitu mengenai pembaharuan konsep pembelajaran yang semula pembelajaran terpisah (separated learning) kini menjadi pembelajaran yang terpadu(integrated learning). Konsep model pembelajaran terpadu yang diusung jenjang SD yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik.
Pendekatan tematik ini merupakan model pembelajaran yang mengangkat satu tema untuk selanjutnya tema tersebut digunakan dalam beberapa mata pelajaran. Dalam proses pelaksanaannya pembelajaran berpusat pada siswa atau student center learning. Pengetahuan siswa di bangun melalui pengalaman-pengalaman keseharian yang mereka temui mengenai tema yang sedang di angkat dalam pertemuan di kelas.
Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran memberikan rangsangan pengetahuan mengenai tema tersebut yang kemudian dikembangkan oleh siswa yang didapatkan dari lingkungan sekitar.
Pendekatan tematik merupakan sebuah bentuk perubahan dalam pola, pembelajaran khususnya untuk peserta didik dijenjang sekolah dasar.
Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan suasana baru mengenai pola pembelajaran di sekolah dasar yang masih banyak menggunakan model pembelajaran konvensional seperti ceramah menjadi pembelajaran yang aktif. Model ini tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib diterapkan untuk kelas awal yaitu kelas 1, 2 dan 3.
Tujuan implementasi pendekatan tematik ini untuk menyatukan unsur- unsur lingkungan yang berada disekitar peserta didik sehari-harinya seperti lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah dengan konsep yang dipelajari di kelas. Keadaan lingkungan yang dekat dengan peserta didik diharapkan akan menjadi bahan ajar yang relevan bagi siswa SD.
Pendekatan Pelajaran Tematik
Pendekatan pembelajaran tematik merupakan aktualisasi dari model pembelajaran terpadu. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang menerapkan pendekatan tematik untuk diimplementasikan di kelas awal SD. Pendekatan tematik ini digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran melalui tema-tema yang diangkat. Tujuan dari implementasi pendekatan pembelajaran ini agar peserta didik SD dapat mengaitkan konsep pelajaran dengan pengalaman bermakna yang diperoleh di lingkungan sekitarnya.
Pendekatan pembelajaran tematik di SD termasuk kedalam pembelajaran terpadu model Webbed (Jaring Laba-Laba). Model Webbed ini adalah salah satu model yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran terpadu yang dikemukakkan oleh Robert Forgaty (1991).
hasil diskusi peserta didik dengan guru ataupun hasil diskusi sesama guru. Setelah tema didapatkan maka mulai mengembangkan sub- sub tema yang dikaitkan dengan beberapa bidang studi. Melalui sub-sub tema tersebut maka dapat diketahui kegiatan belajar seperti apa yang akan dilaksanakan.
Trianto (20011:155-156) menjabarkan bahwa proses implementasi pendekatan tematik ini pada dasarnya terdiri dari empat prinsip umum yaitu :
Prinsip penggalian tema, artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan memiliki keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran.
Prinsip pengelolaan pembelajaran, artinya guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.
Prinsip evaluasi, artinya peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi sendiri (self assesment) dan mengarahkan pada kaidah-kaidah penilaian yang tepat.
Prinsip Reaksi, artinya guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dan mengarahkannya pada pengalaman bermakna.
Empat prinsip diatas harus terkandung dalam implementasi pendekatan tematik didalam kelas. Penentuan tema sebagai prinsip pendekatan ini sangat penting perannya. Oleh karena itu, dalam penentuannya harus memperhatikan hal-hal berikut (Trianto, 2011:155) :
- Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.
- Tema harus bermakna artinya, tema yang dikaji harus memberikan bekal pengetahuan pada peserta didik.
- Tema harus disesuaikan dengan tingkat psikologis anak.
- Tema harus mewadahi sebagian besar minat anak.
- Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang terjadi didalam rentang waktu belajar.
- Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat(asas relevansi).
- Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Landasan Pendekatan Pembelajaran Tematik
Pengembangan pendekatan pembelajaran tematik pada peserta didik SD dilandasi oleh beberapa landasan pokok diantaranya landasan psikologi, landasan sosioal kultural dan landasan pendidikan.
Landasan ini menjadi bahan pertimbangan pendekatan pembelajaran tematik masuk ke dalam struktur kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Guru juga sebelum merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi harus memperhatikan landasan-landasan tersebut agar pendekatan tematik yang dimaksud tepat sasaran.
Landasan Psikologis dari pendekatan tematik berangkat dari ranah psikologi perkembangan anak. Teori Piaget mengenai psikologi perkembangan anak menjabarkan kemampuan anak dalam berfikir sesuai dengan usianya.
Anak usia 7-11 tahun menurut Piaget masuk kedalam tahapan operasional konsep. Pada tahapan operasionalisasi konkret ini anak belum dapat berfikir secara abstrak, seperti hipotesis dan proposisi-proposisi verbal (Piaget dalam Ratna, 1996:154). Jika merujuk pada penjelasan Piaget tersebut, pendekatan pembelajaran tematik cocok untuk diimplementasikan pada peserta didik SD. Pendekatan pembelajaran tematik menuntun peserta didik untuk memahami materi pelajaran dengan menggunakan pengalaman sehari-hari sebagai sumber belajarnya dan membantu peserta didik untuk berfikir secara konkret.
Siska Nur Fadillah, Nijma Adzkiya Ramadhani, Rizal Nugraha,
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Prodi PGSD
Sumber:
Bandung: Alfabeta. Djamarah,Syaiful Bahridan AswanZain. 2019. Strategi BelajarMengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Hallinan, MaurineT,vl Handbook Sociologyof Education, Springer, USA 2000
Hamalik, Oemar. 2018. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Bumi Aksara
Hidayat, Soleh. 2019. Pengembangan Kurikulum Baru.vBandung : Remaja Rosdakarya Lovat, Terry, Ron Toomey. 2017. Values Educationand Quality Teaching. Australia: Springer.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran