LIPUTAN9.ID – Berita hoaks sangat merugikan banyak orang dan boleh jadi akan bisa menjadikan seseorang terbunuh atau teraniaya. Hal ini pun dialami oleh para nabi yang diantaranya adalah Masa Nabi Adam A.S, ketika mendapat kabar bohong dari Iblis sehingga terusir dari surga. Masa Nabi Nuh AS dituduh orang gila yang berambisi menjadi penguasa. Sebagaimana Allah jelas dalam Al Quran (Q.S. Al Qamar: 9).
Selain itu, Fir’aun juga menyebarkan berita hoax dengan menyebutkan Nabi Musa AS adalah ahli sihir yang ingin merebut kekuasaan dari Fir’aun dan mengusir rakyatnya dari negeri mereka. (Q.S. As-Syuara: 34-35). Masa Nabi Muhammad SAW juga harus berhadapan dengan berbagai macam berita hoax.
Demikian khutbah yang singkat yang di Ampu KH. Ahmad Misbah, M.Ag. Ketua LD PCNU Tangerang Selatanini, semoga hadirin dapat memahami bahaya berita hoaks yang dan mensikapi hoaks dengan beberapa hal dibawah ini; Melakukan Tabayyun, Melakuan Tawaqquf, Menjauhi Tanajjub AL-Zhann, Menguatkan Budaya Literasi.
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk bisa melaksanakan sholat jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Yang telah membingbing kita menuju dunia yang baik dan terang serta jelas, yaitu addiinul Islam. Semoga kita selalu beruaha mencintainya dan bershalawat kepadanya serta berusaha dekat dan mendekat sehingga benar-benar dekat dan diakui sebagai ummatnya beliau yang mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti, amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Selaku khotib kami mengajak kepada jamaah sekalian dan diri kami pribadi, Marilah kita bermangat untuk berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannaya dengan cara yang diajarkanNya, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dan semangat kepada kita sehingga kita selalu dalam keimanan dan ketaqwaan kepadanya Amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Tahun ini adalah tahun dimualinya tahun politik, yang merupakan tahun sensitive terhadap banyak hal tersmasuk berita yang didapatkan oleh masyarakat. Masyarakat berharap akan menerima berita yang benar dan menyejukkan yang dapat menjadi acuan dalam memilih pemimpinnya lima tahun mendatang.
Dalam rangka dukung mendukung calon pemimpin tertentu terkadang bisa menyebarkan berita yang terlalu membesarkan seseorang atau bahkan jauh dari keadaan aslinya sehingga sering disebut dengan berita hoaks atau berita bohong.
sehingga terkadang berita yang menyebar banyak yang diplintir atau menjadi berita yang jauh dari sesungguhnya atau jauh dari kebenaran beritanya. Berita yang berkembang akhiranya bisa diakatakan sebagai berita bohong atau hoakas. Apa pengertian hoaks itu?
- Hoax merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki makna olok-olokan, cerita bohong, dan senda gurau.3 Sedangkan berita hoaks dalam bahasa Arab disebut أفك („ifk) dan sepadan pula dengan kata كذب (kadzab) yang memiliki makna dusta.
- Menurut KBBI, hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber. Menurut KBBI, hoax mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber.
Berita hoaks sangat merugikan banyak orang dan boleh jadi akan bisa menjadikan seseorang terbunuh atau teraniaya. Hal ini pun dialami oleh para nabi yang diantaranya adalah:
- Masa Nabi Adam A.S, ketika mendapat kabar bohong dari Iblis sehingga terusir dari surga.
- Masa Nabi Nuh AS, dituduh orang gila yang berambisi menjadi penguasa. Sebagaimana Allah jelas dalam Al Quran (Q.S. Al Qamar: 9).
- Fir’aun juga menyebarkan berita hoax dengan menyebutkan Nabi Musa AS adalah ahli sihir yang ingin merebut kekuasaan dari Fir’aun dan mengusir rakyatnya dari negeri mereka. (Q.S. As-Syuara: 34-35).
- Masa Nabi Muhammad SAW juga harus berhadapan dengan berbagai macam berita hoax, bahkan Nabi Muhammad sendiri menjadi sasaran kejinya hoax. Seperti hoax yang disebarkan ketika perang Uhud sedang berkecamuk. Tiba-tiba terdengar berita bahwa Nabi Muhammad telah terbunuh. Sungguh berita ini mengejutkan para sahabat yang sedang berperang dan terjadi kegoncangan yang cukup besar hingga ada sahabat yang meninggalkan medan perang. Inilah salah satu penyebab besar banyaknya korban umat Islam dalam perang uhud. Kemudian hoax yang paling keji yang disebarkan oleh orang-orang munafik di Madinah adalah hoax tentang fitnah kepada istri nabi, Aisyah. Atau sering disebut dengan hadisatul ifki.
Islam sebagai agama yang sempurna, tentunya mengatur hal-hal demikian. Orang yang beriman selayaknya mengklarifikasi berita yang sampai serta harus melakukan proses seleksi, menyaring, dan jangan sembrono dengan menerimanya begitu saja. Islam sebenarnya memiliki doktrin yang ketat untuk menghindari hoax.
Apa yang dapat kita lakukan dalam rangka mensikap berita-berita hoaks agar tidak menjadi wabah yang terus menggerogoti kedamaian, kenyamanan dan kesejukan bermasyarakat. Diantaranya yang dapat kita lakukan adalah :
Pertama, Melakukan tabayyun,
Bersikap kritis, cerdas, selektif dan meneliti dalam menerima informasi atau berita menjadi sangat penting agar kita tidak terjebak pada blunder kebohongan sehingga banyak merugikan masyarakat baik materi maupun immateri. Tabayyun atau memperjelas keberadaan hokas itu sampai sebesar apa kebenaran dan kebohongannay serta siapa pembuat dan penyebarnya merupakan hal yang sangat penting mengingat effek yang dihasilkan dari hokas tersebut sangatlah dahsyat.
Islam memberikan dorongan untuk tabayyun agar tidak berkepanjangan efek dari hoaks yang melanda dalam kehidupan masyarakat yang terkadang sering sulit dibendung. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. QS. Al-Hujurat/49 : 6
Kedua, Melakukakan Tawaqquf
Sikap atau perbuatan menahan diri untuk tidak langsung mempercayai atau menolak suatu berita menjadi sangat penting sebagai satu sikap yang sangat boleh jadi diperlukan, apalag berita yang diterima adalah berita yang tidak benar atau hoaks. Ketika kita melakukan tawaqquf adalah saat kita merenung untuk memikirkan tentang kebenaran berita sekaligus memikirkan bagaimana cara mensikapi dan memotivasi diri untuk ditak ikut menyebarkan akan tetapi justru memikirkan pentralan terhadap berita hoaks tresebut.
Ketidak ikut sertaan dalam menyebarkan berita hoaks adalah sangat baik, apalagi kita tidak memiliki pengetahuan banyak tentang hoaks tersebut karena bisa menambah kebohongan tau lainnya yang berakibat semakin banyak kebohongan yang terjadi. Allah berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS. Al-Isra/17 : 36
Ketiga, Menjauhi Tanajjub Al-zhann
Sikap menjauhi asumsi atau prasangka negatif/jelekmenjadi hal sangat perlu dilakukan mengingat kebaikat sikap itu karena bisa berefek sangat panjang. Berprasangka buruk akan dapat menimbulkan pemikiran yang lebih buruk dan juga akan berpengaruh dalam sikap negative yang ditunjukan kepada orang lain. Oleh karena itu prasangka buruk atau suuzhan harus dijauhkan dari kehidupan kita ummat Islam mengingat buruknya efek yang dihasilkan dari sikap tersebut.
Islam mengajarkan agar kita menjauhi buruk sangka dan mendorong untuk berbaik sangka yang dibarengi sipak sabar dan waspada agar mendapat kebaikan dan rahmat dari Allah, Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al-Hujurot: 12
Keempat, Menguatkan budaya literasi
Literasi merupakan hal yang sangat penting sebagai tambahan pengatahuan yang baru dan merupakan kewajiban bagi orang islam. Ketika literasi dikembangkan dan akhirnya menjadi budaya yang kuat dalam masyarakat, maka masyarakat akan semakin baik dan kuat ilmu yang diperolehnya sehingga akan menjadi cerdas dan banyak pengetahuan menjadikannya tidak mudah tergoyah oleh berita-berita yang miring atau tidak benar karena pengetahuan yang dimilikinya.
Islam mewajibakan untuk mengembangkan literasi dalam kehidupan masyarakat, semakin kuatnya literasi maka masyarakat akan semakin maju dan semakin kuat serta tidak mudah digoyah oleh berita-berita hoaks yang melanda. Alah berfirman:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥
Bbacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. AL-‘ALAQ/96 : 1-5
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga memahami bahaya berita hoaks yang dan mensikapi hoaks dengan beberapa hal dibawah ini :
- Melakukan Tabayyun,
- Melakuan Tawaqquf,
- Menjauhi Tanajjub AL-Zhann,
- Menguatkan Budaya Literasi,
Sehingga kita akan berusaha kuat untuk membentengai dan tidak menyebarkan hoaks sehingga akan bisa menetralisir holas tersebut sehingga kita akan akan lebih baik dan nyamar dan dalam menjalani hidup ini dan beribadah kepada Allah sebagai hamanYa, amin
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ .اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Hoaks Menurut Al-Qur’an ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan, Banten