Tunsia, LIPUTAN9.ID – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tunisia menggelar Resepsi Diplomatik HUT Kemerdekaan RI ke-78 sekaligus dalam rangka memperingat Hari Pahlawan, Senin (13/11/23).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan dan Pengembangan Ekspor, Kultsum bin Rajab, Menteri Agama, Ibrahim Syabi, Para Duta Besar negara-negara sahabat, para pengusaha, para wartawan, budayawan, dan sahabat Indonesia warga Tunisia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi menyampaikan momen Resepsi Diplomatik untuk HUT Kemerdekaan RI ke-78 pada tahun ini membawa makna penting, bahwa kemerdekaan RI pada hakikatnya perjuangan tiada henti bagi kemerdekaan Palestina.
“Kemerdekaan Republik Indonesia, pada dasarnya membawa pesan kemerdekaan dari penjajahan. Sebab itu, konstitusi Indonesia menegaskan penentangan atas penjajah dan penjajahan. Atas dasar itu pula, Indonesia mendukung penuh kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika, di antaranya: Tunisia, Aljazair, Maroko, dan Pakistan,” ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan.
“Sejak konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, Indonesia konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Bahkan, menurut Bung Karno, Indonesia belum benar-benar merdeka secara paripurna, jika Palestina belum merdeka. Artinya, Indonesia akan sangat kokoh memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” imbuhnya.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menegaskan Pancasila dengan dasar negara dan falsafah yang telah mempersatukan seluruh elemen bangsa dan mampu membawa Indonesia pada kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.
“Pancasila telah menjadi kekuatan Indonesia dalam membangun persatuan dan kebersamaan, sehingga Indonesia terus kokoh dan solid di tengah keanekaragaman agama, suku, dan bahasa,” tutur cendikiawan NU itu.
Pancasila telah meneguhkan budaya gotong-royong. Sebab itu, bangsa Indonesia akan terus meneguhkan sikap gotong-royong dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini masih terjajah.
“Kami telah membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan secara diplomatik Indonesia telah menyampakain sikap keras terhadap Israel agar diadili atas pelanggaran kemanusiaan dan kejahatan perang atas warga Palestina”, pungkasnya. (Ai)