Jakarta, LIPUTAN 9
Menyikapi berita yang mengkhawatirkan tentang banyaknya kematian hewan di Kebun Binatang Medan, Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Ir. H. MH. Bahaudin, meminta agar binatang-binatang yang ada di sana segera dilepaskan.
Kejadian-kejadian baru-baru ini tentang kematian hewan di Kebun Binatang Medan telah menimbulkan keprihatinan di kalangan aktivis perlindungan hewan dan masyarakat umum. Laporan-laporan menunjukkan bahwa banyak hewan, termasuk beberapa spesies yang terancam punah, telah mati akibat kondisi hunian yang tidak memadai, kurangnya perawatan yang tepat, dan masalah kesehatan.
Pria yang akrab dipanggil Gus Baha, yang dikenal karena advokasinya terhadap kemanusiaan dan lingkungan, telah dengan tegas meminta manajemen Kebun Binatang Medan untuk segera bertindak. Ia meyakini bahwa binatang-binatang tersebut harus dilepaskan ke habitat yang lebih cocok dan lingkungan di mana mereka dapat berkembang dan menerima perawatan yang mereka butuhkan.
“Menjaga binatang-binatang ini terkurung dalam kondisi yang tidak memadai bukan hanya kejam, tetapi juga bertentangan dengan ajaran belas kasihan dan kepemilikan yang diajarkan dalam agama kita,” ungkap Gus Baha. “Kita memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan kesejahteraan semua makhluk di bumi ini.”
Gus Baha telah meminta pihak berwenang terkait, termasuk Walikota Medan untuk turun tangan dan memfasilitasi pemindahan binatang-binatang tersebut ke tempat perlindungan yang sesuai atau pusat rehabilitasi. Ia menekankan pentingnya memberikan mereka lingkungan yang aman dan alami di mana mereka dapat menjalani hidup mereka dengan martabat dan kenyamanan.
Manajemen Kebun Binatang Medan belum memberikan tanggapan terhadap keprihatinan ini. Namun, dengan tekanan publik yang semakin meningkat dan dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh, diharapkan langkah-langkah segera akan diambil untuk melindungi binatang-binatang yang tersisa dan menangani masalah mendasar yang telah menyebabkan kematian mereka.
Himbauan Gus Baha untuk melepaskan binatang-binatang di Kebun Binatang Medan menyoroti perlunya peningkatan kesadaran dan tindakan terhadap kesejahteraan hewan dan pelestarian. Hal ini menjadi pengingat bahwa perlindungan lingkungan dan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya adalah tanggung jawab bersama yang melampaui batas-batas budaya, agama, dan geografis. (ULN)