• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil

Biografi Singkat Syaikhona Kholil Bangkalan

September 10, 2024
Khatib: Ustadz Hasan Yazid Al-Palimbangy, M.Ag.

Khutbah Jumat: Menyikapi Musibah

December 11, 2025
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil) saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025). © KOMPAS.com/FIRDA JANATI

Gus Ulil benarkan Gus Yahya Gelar Rapat Pleno Hhari ini, Akankah ada Pjs Rais Aam?

December 11, 2025
Sulaiman Djaya

Menjadi Bermakna Sebagai Manusia

December 11, 2025
Ekspansi Bisnis Skala Besar, Super Holding Sabhumi Barat Basra Buka Tiga Kantor di Kawasan Strategis Surabaya (Foto: MSN/ASR)

Ekspansi Bisnis Skala Besar, Super Holding Sabhumi Barat Basra Buka Tiga Kantor di Kawasan Strategis Surabaya

December 11, 2025
Gus Yahya Hadiri Pertemuan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Gus Yahya Hadiri Pertemuan Komisi Percepatan Reformasi Polri

December 10, 2025
Pimpin PBNU, Kiai Zulfa Janji Normalisasi Organisasi dan Agendakan Muktamar NU.

Pimpin PBNU, Kiai Zulfa Janji Normalisasi Organisasi dan Agendakan Muktamar NU

December 10, 2025
Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

December 10, 2025
Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

December 10, 2025
Walikota Bekasi, memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus JATMAN Kota Bekasi (Foto: MSN/ASR)

Mudir Ali Melantik Pengurus JATMAN Kota Bekasi Masa Khidmat 2025-2029

December 9, 2025
Sulton Mu’minah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta. (Foto: Dok. GP Ansor DKI Jakarta)

GP Ansor DKI Jakarta: Banser Hanya Bertugas Khidmat Jaga Kiai, Tak Terlibat Polemik Terkait PBNU

December 9, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Thursday, December 11, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Tokoh

Biografi Singkat Syaikhona Kholil Bangkalan

liputan9news by liputan9news
September 10, 2024
in Tokoh
A A
1
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil

Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil/Foto: Istimewa

516
SHARES
1.5k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Syaikhona Kholil (biasa disebut Mbah Kholil) lahir pada hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M. Ia berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kiai Hamim, anak dari Kiai Abdul Karim. Kiai Abdul Karim adalah anak dari Kiai Muharram bin Kiai Asror Karomah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati yang merupakan kakek moyangnya.

Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa. Kehausannya akan ilmu, terutama ilmu fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait yang membahas ilmu nahwu) sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu fiqh dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah Kholil mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu.

Belajar ke Pesantren

Mengawali pengembaraannya, sekitar tahun 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh tahun, Mbah Kholil muda belajar kepada Kiai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan beliau pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan. Kemudian beliau pindah ke Pondok Pesantren Keboncandi. Selama belajar di Pondok Pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Kiai Nur Hasan ini, sesungguhnya, masih mempunyai pertalian keluarga dengannya. Jarak antara Keboncandi dan Sidogiri sekitar 7 Kilometer. Tetapi, untuk mendapatkan ilmu, Mbah Kholil muda rela melakoni perjalanan yang terbilang lumayan jauh itu setiap harinya. Di setiap perjalanannya dari Keboncandi ke Sidogiri, ia tak pernah lupa membaca Surah Yasin. Ini dilakukannya hingga ia -selama perjalanannya itu- khatam berkali-kali.

BeritaTerkait:

Pleno, Momen Krusial untuk Islah dan Menata Kembali Bahtera Organisasi

Persimpangan Jalan: Jam’iyyah Berusia Satu Abad ini Benar-benar Berada pada Titik Kritis

Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

NU dan Paradigma Sederhana

Orang yang Mandiri

Sebenarnya, bisa saja Mbah Kholil muda tinggal di Sidogiri selama belajar kepada Kyai Nur Hasan, tetapi ada alasan yang cukup kuat baginya untuk tetap tinggal di Keboncandi, meskipun Mbah Kholil muda sebenarnya berasal dari keluarga yang dari segi perekonomian cukup berada. Akan tetapi, Mbah Kholil muda tetap saja menjadi orang yang mandiri dan tidak mau merepotkan orangtuanya. Karena itu, selama nyantri di Sidogiri, Mbah Kholil tinggal di Keboncandi agar bisa nyambi menjadi buruh batik. Dari hasil menjadi buruh batik itulah dia memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sewaktu menjadi santri, Mbah Kholil telah menghafal beberapa matan kitab, seperti Matan Alfiyah Ibnu Malik (Tata Bahasa Arab). Disamping itu beliau juga seorang Hafidz al-Quran. Beliau mampu membaca al-Qur’an dalam Qira’at Sab’ah (tujuh model membaca al-Quran).

Belajar ke Tanah Haram

Kemandirian Mbah Kholil muda juga nampak ketika ia berkeinginan untuk menimba ilmu ke Mekkah. Karena pada masa itu, belajar ke Mekkah merupakan citacita semua santri. Dan untuk mewujudkan impiannya itu, lagi-lagi Mbah Kholil muda tidak menyatakan niatnya kepada orangtuanya, apalagi meminta ongkos kepada kedua orangtuanya.

Kemudian, setelah Mbah Kholil memutar otak untuk mencari jalan keluar, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke sebuah pesantren di Banyuwangi. Karena, pengasuh pesantren itu terkenal mempunyai kebun kelapa yang cukup luas. Selama nyantri di Banyuwangi ini, Mbah Kholil nyambi menjadi “buruh” pemetik kelapa pada gurunya. Untuk setiap pohonnya, dia mendapat upah 2,5 sen. Uang yang diperolehnya tersebut dia tabung. Sedangkan untuk makan, Mbah Kholil menyiasatinya dengan mengisi bak mandi, mencuci dan melakukan pekerjaan rumah lainnya, serta menjadi juru masak teman-temannya.

Akhirnya, pada tahun 1859 M, saat usianya mencapai 39 tahun, Mbah Kholil memutuskan untuk pergi ke Mekkah. Tetapi sebelum berangkat, Mbah Kholil menikah dahulu dengan Nyai Asyik, anak perempuan Lodra Putih.

Pada tahun 1276 H/1859 M, Mbah Kholil Belajar di Mekkah. Di Mekkah Mbah Kholil belajar dengan Syeikh Nawawi al-Bantani (Guru Ulama Indonesia dari Banten). Diantara gurunya di Mekkah ialah Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syeikh Mustafa bin Muhammad al-Afifi al-Makki, Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud asy-Syarwani. Beberapa sanad hadits yang musalsal diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani dan Abdul Ghani bin Subuh bin Ismail al-Bimawi (Bima, Sumbawa).

Sebagai pemuda Jawa (sebutan yang digunakan orang Arab waktu itu untuk menyebut orang Indonesia) pada umumnya, Mbah Kholil belajar pada para Syeikh dari berbagai madzhab yang mengajar di Masjid al-Haram. Namun kecenderungannya untuk mengikuti Madzhab Syafi’i tak dapat disembunyikan. Karena itu, tak heran kalau kemudian ia lebih banyak mengaji kepada para Syeikh yang bermadzhab Syafi’i.

Sewaktu berada di Mekkah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Mbah Kholil bekerja mengambil upah sebagai penyalin kitab-kitab yang diperlukan oleh para pelajar. Diriwayatkan bahwa pada waktu itulah timbul niat bersama rekan-rekannya, yaitu: Syeikh Nawawi al-Bantani dan Syeikh Shaleh as-Samarani (Kiai Saleh Darat, Semarang) menyusun kaidah penulisan Huruf Arab Pegon. Huruf Arab Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisan Melayu/Jawi yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu.

Mbah Kholil cukup lama belajar di beberapa pondok pesantren di Jawa dan Mekkah. Maka sewaktu pulang dari Mekkah, beliau terkenal sebagai ahli/pakar nahwu, fiqh, tarekat dan ilmu-ilmu lainnya. Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, Mbah Kholil selanjutnya mendirikan pondok-pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah Barat Laut dari desa kelahirannya.

Kembali ke Tanah Air

Sepulang dari Tanah Arab, Mbah Kholil dikenal sebagai seorang ahli fiqh dan tarekat. Bahkan pada akhirnya ia dikenal sebagai salah seorang Kyai yang dapat memadukan kedua hal itu dengan serasi. Ia juga dikenal sebagai al-Hafidz (hafal al-Qur’an 30 Juz). Dari hari ke hari, banyak santri yang berdatangan dari desa-desa sekitarnya. Namun, setelah putrinya, Siti Khatimah dinikahkan dengan keponakannya sendiri, yaitu Kyai Muntaha; pesantren di Desa Cengkubuan itu kemudian diserahkan kepada menantunya. Mbah Kholil sendiri mendirikan pesantren lagi di daerah Kademangan, hampir di pusat kota; sekitar 200 meter sebelah Barat alun-alun kota Kabupaten Bangkalan. Letak Pesantren yang baru itu, hanya selang 1 Kilometer dari Pesantren lama dan desa kelahirannya.

Di tempat yang baru ini, Mbah Kholil juga cepat memperoleh santri lagi, bukan saja dari daerah sekitar, tetapi juga dari Tanah Seberang Pulau Jawa. Santri pertama yang datang dari Jawa tercatat bernama Hasyim Asy’ari, dari Jombang. Mbah Kholil wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau 1925 Masehi.

Tulisan Biografi Singkat Syaikhona Kholil Bangkalan ini diambil dari bebrbagai sumber. Jika ada kekurangan data dan terdapat informasi yang lebih akurat. Penulisan ini biografi ini akan disesuaikan, demi kebaikan penulisan sejarah sesuai data faktual yang ada. (ASR)

Tags: Bangkalan MaduraBigrafiNUSyaikhona Kholil BangkalanTokoh
Share206Tweet129SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Imam Jazuli
Opini

Pleno, Momen Krusial untuk Islah dan Menata Kembali Bahtera Organisasi

by liputan9news
December 9, 2025
0

CIREBON | LIPUTAN9NEWS Dengan semangat ukhuwah nahdliyah yang mendalam, mari kita sambut rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang...

Read more
Gus Nadir

Persimpangan Jalan: Jam’iyyah Berusia Satu Abad ini Benar-benar Berada pada Titik Kritis

December 8, 2025
Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

December 8, 2025
Jaga Gereja! Bagaimana Hukumnya?

NU dan Paradigma Sederhana

December 7, 2025
Load More

Comments 1

  1. Pingback: Bulan Sya'ban Musim Ziarah, Ini Tempat Wisata Religi Paling Ramai Dikunjungi - Liputan 9

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2489
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

758
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Khatib: Ustadz Hasan Yazid Al-Palimbangy, M.Ag.

Khutbah Jumat: Menyikapi Musibah

December 11, 2025
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil) saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025). © KOMPAS.com/FIRDA JANATI

Gus Ulil benarkan Gus Yahya Gelar Rapat Pleno Hhari ini, Akankah ada Pjs Rais Aam?

December 11, 2025
Sulaiman Djaya

Menjadi Bermakna Sebagai Manusia

December 11, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In