Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta mengadakan pelatihan “Pendidikan Integritas Akademik dalam Mencegah Plagiarisme di kalangan Mahasiswa UIN Jakarta” di kampus 2 UIN Jakarta, Kamis-Jum’at (13-14/6/24).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan Kemitraan dan dukungan dari USAID (United States Agency Internasional Development).
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur CSRC UIN Jakarta, Dr. Idris Hemay, M.Si. Hadir pula didalamnya beberapa narasumber diantaranya; Irfan Abu Bakar, MA, Dr. Suryani, M.Si, Dewi Khairani, M.Sc serta Lutfi Hasanal Bolqiah, S.Sos., M.I.P.
Dalam kesempatan itu, Idris menyebut pendidikan integritas akademik merupakan bagian krusial dari budaya akademik yang harus dipahami oleh seluruh sivitas akademik.
“Integritas akademik adalah komitmen moral dalam bidang akademik yang ditampilkan seorang mahasiswa dengan mempertahankan kejujuran akademik dan menghindari pelanggaran akademik yang didalamnya meliputi jujur dalam ujian, jujur dalam mengerjakan tugas, tidak berkolaborasi saat mengerjakan tugas individu, sertas tidak bekerjasama saat mengerjakana UTS dan UAS,” ujar Idris Hemay selaku Dosen FISIP UIN Jakarta.
Lebih lanjut, Idris menyebut bahwa CSRC UIN Jakarta menyambut baik inisiasi dibentuknya forum Penguatan Integritas Ekosistem di Perguruan Tinggi yang di fasilitasi oleh KPK yang didalamnya menghasilkan deklarasi pernyataan komitmen para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi sebagai aksi nyata penguatan integritas ekosistem perguruan tinggi negeri khususnya di lingkungan UIN Syarif Hifayatullah Jakarta,” tambah Idris Hemay.
Kondisi integritas akademik di perguruan tinggi saat ini merupakan isu yang sangat mendesak untuk untuk diperhatikan, apalagi dengan munculnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat memicu terciptanya begitu banyak peluang untuk melakukan plagiarisme.
Maka dari itu, Idris memaparkan berdasarkan hasil pengamatan CSRC terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi praktek plagiarisme dan kecurangan akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diantaranya:
“Pertama, UIN Jakarta belum memiliki honor code (kode etik) perihal pelanggaran integritas akademik, sanksi dan regulasi penanganan terhadap pelanggaran akademik. Kedua, secara umum mayoritas mahasiswa mengetahui bahwa plegiarisme dan kecurangan akademik merupakan pelanggaran dan tidak bermoral, tetapi itu hanya sampai tahap pengetahuan dasar belum sampai pada tahap pemahaman dan penerapan,” pungkasnya.
Kegiatan ini dilakukan 3 kali pelatihan dengan durasi kegiatan selama 2 hari dengan melibatkan 120 orang peserta, 4 trainer dan 6 orang panitia lokal. Setiap tahap pelatihan akan diikuti oleh 40 orang mahasiswa yang mencakup mahasiwa baru, mahasiswa menengah dan mahasiswa akhir. (MFA)