Tunisia, LIPUTAN9.ID – PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) kembali menggelar Forum Simposium Kawasan. Acara besar ini digelar di Hotel Africa Tunis, yang dihadiri oleh perwakilan delegasi dari beberapa Negara di Kawasan Timur Tengah dan Afrika, dengan merujuk tema “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah”.
Dubes Zuhairi Misrawi mendukung penuh acara Simposium Kawasan. Dalam kesempatan ini, Duta Besar RI untuk Tunisia mengatakan dalam sambutannya tentang pentingnya memahami moderasi beragama.
“Moderasi beragama lebih luas maknanya daripada moderasi Islam.” Ujarnya.
Ia meyakini, pandangan moderasi beragama banyak terinspirasi setelah membaca kitab karya Syekh Thahir Ibn Ashur.
“Saya yakin pandangan moderasi beragama setelah membaca kitab ushulu nidzom al-ijtima’i karya Syekh Thahir Ibn Ashur.” ucap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Seperti halnya pancasila sebagai instrumen. Pancasila merupakan moderasinya beragama. Seperti apa yang dikatakan oleh Buya Syafi’i, bahwa pancasila harus menjadi detak nadi dan detak hati manusia karena sudah menjadi identitas dan karakter Indonesia.
Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan perbedaan, suku, budaya dan bahasa. Maka, sangat penting sekali adanya pancasila sebagai landasan bernegara.
“Gunakan masa mudamu menjadi masa keemasan untuk masa depan, karena masa muda adalah masa kekuatan” harapnya.
Masa depan Indonesia berada di tangan mashasiswa Timur Tengah sekarang. Alumni mahasiswa Timur Tengah diharapkan untuk turut andil dalam kemajuan negara Indonesia.
“semuanya bersatu padu membangun bangsa, mendorong anak Timur Tengah dan Afrika bangkit kembali untuk kesuksesan bangsa”. Tutur cendikiawan Nahdlatul Ulama itu.
Oleh karena itu, Ia sangat mendukung penuh terlaksananya acara Simposium Kawasan di Tunisia. Simposium Kawasan ini sebagai media pembelajaran, diskusi, saling adu argumen dan gagasan.
“Masalah rakyat adalah masalah kita dan mimpi rakyat adalah mimpi kita. Dimana negara hadir ditengah masyarakat dan kami mendukung penuh adik-adik mahasiswa bisa menyelenggarakan acara ini” katanya memotivasi.
Harapan besar forum ini menjadi kebangkitan emas untuk generasi selanjutnya Timur Tengah dan Afrika, untuk menjaga dan merawat Indonesia.
“Saya punya mimpi dan mimpi generasi emas kedua dari kami, berbakti pada negara, persiapkan diri, dan jangan main-main, belajar sungguh-sungguh, gunakan waktu, banggakan negara, banggakan orang tua.” pinta Zuhairi Misrawi kepada peserta simosium.
Pewarta : Erli Eka Aprilia, Mahasiswi Universitas Az-Zaitunah
Editor: Yuzep Ahmad
























