Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menggelar acara Tadarus Sejarah Islam dan Budaya Indonesia Tiongkok serta Diskusi Publik “Ormas Keagamaan dan Masa Depan Tambang Indonesia” di Royal Kuningan Hotel Jakarta, pada Selasa (02/07/24).
Pada acara tersebut, Ketua Umum LPOI Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj menegaskan kesiapan pihaknya mengawal kebijakan tambang dan akan mendorong penguatan hubungan Indonesia-Tiongkok.
Kiai Said mengatakan, kebijakan pemerintah memfasilitasi tambang adalah langkah yang baik. Namun, kebijakan itu harus diiringi dengan aturan dan undang-undang yang jelas.
“Pemerintah memberikan fasilitas tambang sebenarnya langkah yang baik, akan tetapi harus jelas undang-undangnya, aturannya dan pemerintah pun harus memberikan fasilitas dan kemudahan,” ujar Kiai Said Aqil dalam konferensi pers pasca kegiatan Tadarus Sejarah Islam dan Budaya Indonesia Tiongkok, sebagaimana disampaikan pada awak media.
Selain itu, LPOI juga menegaskan siap mengawal kebijakan pemerintah terkait pertambangan dengan catatan kritis; pemerintah dapat memastikan perangkat peraturan perundang-undangan yang memadai dalam perizinan.
LPOI juga berharap, agar pemerintah dapat memastikan upaya penyelamatan lingkungan hidup di sektor pertambangan secara terencana, terpadu dan berkelanjutan. Lalu, Kiai Said merasa yakin pemimpin yang akan datang dapat cakap dan bersikap adil, berani dan bersih dan tidak tamak.
“Mudah-mudahan pemimpin yang tadi sudah saya katakan dapat cakap dan adil, berani dan bersih, tidak rakus tidak tamak,” jelas mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjabat sebagai Mustasyar PBNU itu.
Kiai Said juga menyatakan masalah yang mendesak untuk diselesaikan oleh pemerintah adalah keadilan. (MFA)