Jakarta, LIPUTAN9.ID – KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, dirinya hingga saat ini belum pernah keluar sebagai anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023). Seperti dilasir dari Kompas.com.
Awalnya, awak media menanyakan hubungan PKB dengan PBNU yang dinilai tak harmonis sejak Gus Yahya memimpin lembaga ormas Islam terbesar itu.
Gus Yahya lantas mengatakan bahwa hubungan PBNU dan PKB benar-benar tidak erat, seperti halnya dengan partai-partai politik lainnya.
“Memang tidak erat, sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai lainnya, karena semua ini kami anggap sama,” katanya.
Kemudian, Gus Yahya menyinggung bagaimana PKB lahir dari rahim NU yang dimotori oleh dirinya sendiri dan para pengurus PBNU pada saat itu.
Alasan PBNU saat itu membentuk PKB karena ada banyak tokoh yang meminta agar ada partai yang bisa menjadi penampung suara warga Nahdliyin.
Namun demikian, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU hanya orangtua PKB yang tak bisa terus-menerus menyuapi suara warga Nahdliyin.
“Silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional. Kami juga persilakan kepada masyarakat khususnya kepada warga NU, kami persilakan masyarakat untuk menilai partai-partai secara rasional,” tegasnya.
Selanjutnya, Gus Yahya menyinggung bahwa dirinya adalah pentolan yang ikut memperjuangkan kelahiran PKB.
Bahkan, ia mengungkapkan, rumahnya yang berada di Rembang sering dijadikan tempat rapat untuk mematangkan PKB.
“Dan saya tidak pernah keluar dari PKB sampai hari ini. Tapi, sebagai Ketua Umum PBNU, sebagai Ketua Umum PBNU saya tidak boleh menyeret NU ke dalam PKB,” tuturnya.
“Sebagaimana halnya tidak boleh menyeret NU ke dalam partai yang lain untuk mendukung calon ini, calon itu. Karena tidak diperbolehkan oleh norma organisasi,” ujarnya menegaskan. (Yzp)