TULUNGAGUNG | LIPUTAN9NEWS
Puluhan Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Pondok Pesulukan Tarekat Agung (PETA) Tulungagung dalam acara haul akbar ke-56 yang digelar pada Ahad (29/06/2025) malam.
Acara ini diselenggarakan untuk mengenang wafatnya pendiri pondok PETA Tulungagung KH Mustaqim bin Husain, sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar murid dari berbagi pelosok negeri.
Acara haul di Pondok PETA Tulungagung dimulai sejak pagi hari dengan pembacaan ayat suci al-Quran (semaan) tahlil dan dzikir bersama di makbaroh Si Mbah Mustaqim bin Husain dan Romo KH Abdul Jalil Mustaqim.
Suasana penuh khidmat menyelimuti lokasi Pondok PETA Tulungagung yang terletak di kawasan strategis alun-alun kota Kabupaten Tuungagung.
Atas nama perwakilan, KH. Ahmad Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa haul ini bukan hanya mengenang sosok pendiri, tetapi juga sebagai refleksi untuk memperkuat nilai-nilai perjuangan dan pendidikan pesantren.
“Pondok PETA Tulungagung didirikan dengan semangat perjuangan dan keikhlasan. Kita semua punya kewajiban melanjutkan nilai-nilai itu,” ujarnya.
Selain pengajian umum, kegiatan juga diisi dengan ceramah keagamaan, bazar UMKM santri, serta layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan haul berlangsung tertib dengan pengamanan dari Banser dan aparat kepolisian setempat.
Warga sekitar mengaku senang dengan digelarnya haul ini karena memberi dampak positif bagi ekonomi lokal.
“Setiap haul Pondok PETA, dagangan kami selalu ramai,” ujar pedagang kaki lima di sekitar pondok.
Dengan digelarnya haul ini, Pondok PETA Tulungagung semakin menunjukkan eksistensinya sebagai pusat pendidikan dan spiritual yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
























