• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Imam Jazuli

Ibnu al-Faridh, Penyair Sufi dari Mesir

September 1, 2023
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
Masjid Nabawi

Khutbah Jumat: Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina

August 7, 2025
Insentif Guru Non-ASN

Inilah Cara Cek Insentif Guru Non-ASN 2025 dengan Klik Link info.gtk.dikdasmen.go.id

August 6, 2025
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer

Indria Febriansyah: Jangan Samakan Semangat Bajak Laut dengan Perjuangan Bangsa

August 6, 2025
Utsman bin Yahya

Utsman bin Yahya Ulama atau Alat Kekuasaan Kolonial?

August 6, 2025
PWI-LS

Pelantikan Digeruduk Massa, Ketua PWI LS Depok Kiai Jufri Katakan Tak Ingin Perang Kita Cinta Damai

August 5, 2025
PWI-LS JATMA Aswaja

Tersiar Kabar PWI-LS Tolak Acara Luthfi bin Yahya di Masjid Istiqlal

August 5, 2025
KH Anwar Iskandar

MUI Desak PBB Tetapkan Palestina sebagai Negara Berdaulat

August 5, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Thursday, August 7, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Tasawuf

Ibnu al-Faridh, Penyair Sufi dari Mesir

Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA

liputan9news by liputan9news
September 1, 2023
in Tasawuf
A A
0
Imam Jazuli

KH. Imam Jazuli, Lc. MA. Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015./Foto: Imanjazuli.com

512
SHARES
1.5k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Seorang sufi besar dari Mesir bernama Abu Hafash Syarfuddin Umar bin Ali atau dikenal dengan nama Ibnu al-Faridh. Ia lahir di Kairo, Mesir, pada tanggal 22 Maret 1181. Ia juga banyak mengarang syair tentang kerinduan ilahiah, sehingga salah satu gelarnya adalah “Sultanul Asyiqin” (Raja Para Pecinta). Ibn al-Farid meninggal di Kairo pada tahun 632 H./1234 M.

Sebelum banyak menulis puisi tentang cinta-cinta ilahiah, Ibnu Al-Faridh lebih dahulu menghabiskan hidupnya dengan uzlah. Ia menjauhi manusia dan hidup di bukit-bukit selama 15 tahun. Salah satu syair Ibnu Arabi tentang cinta ilahiah sebagai berikut:

”… aku khalwat bersama Sang Kekasih, dan di antara kita ada rahasia yang lebih lembut dari semilir angin. Dia membolehkanku untuk melihat, lalu kurenungkan, maka jadilah aku orang yang diterima sekaligus ditolak. Aku tergoncang di antara keindahan dan keagungan-Nya. Hanya perbuatanku yang mampu menjelaskannya..” (Ali Abdul Fattah, Diwan Ibnu Al-Faridh: Sultanul ‘Asyiqin, Wikalah al-Shahafah al-Arabiah Mesir, 2013: 9).
Syair-syair Ibnu al-Faridh ini dikarang setelah ia pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji atas perintah guru tasawufnya, Syeikh al-Baqqal. Setibanya di Makkah, Ibnu al-Faridh bertemu dengan Syihabuddin as-Suhrawardi pengarang kitab ”Awariful Ma’arif” pada umumnya yang kontroversial. Penting dicatat, pengembangan konsep wahdatul wujud dan Islam Cinta ini menjadi matang di abad-abad 11 sampai 13 Masehi di mana Perang Salib antara Muslim dan Kristen memuncak.

Tampaknya, kaum Sufi, termasuk Ibnu al-Faridh, menjadi juru bicara perdamaian. Islam ditampilkan sebagai ajaran teologis yang mendorong perdamaian, penghargaan terhadap kemanusiaan, dan keragaman manusia, baik keyakinan, suku, bahasa, budaya, dan lainnya. Para Sufi ini ingin menyatukan umat manusia atas nama Cinta, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Al-Faridh.

BeritaTerkait:

Bolehkan Sang Zahid Kaya Raya? Memaknai Zuhud, dan Fungsi Derma Sosialnya

Inilah Nama-nama Kitab yang Perlu Dipelajari untuk Mengenal Tasawuf

Lima Prestasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 dan Sedikit Catatan Evaluatif

Dari Kaki Gunung Ciremai, KH. Imam Jazuli Cetak Generasi NU Berkaliber Internasional

Ibnu al-Faridh terus tinggal di Hijaz sampai pada tahun 628 H., ketika Syeikh al-Baqqal meminta al-Farid untuk kembali ke Mesir. Setibanya di Mesir, Ibnu al-Faridh mengumpulkan syair-syair yang pernah ditulisnya selama di Hijaz. Salah satu karya terbesarnya berjudul “al-Qasidah at-Taiyyah al-Kubro,” dengan 761 bait (Mawsu’ah al-Syuruq, Dar al-Syuruq li an-Nasyr wa al-Tawzi’, Kairo, 1994: 18-19).

Ibnu al-Faridh sendiri tumbuh di lingkungan keluarga yang taat menjalankan agama. Ayahnya yang bernama “al-Faridh” itu adalah orang yang bertugas membagi harta gono gini dan warisan kepada para ahli waris di hadapan hakim. Pekerjaannya sebagai pembagi harta waris itulah menyebabkannya disebut “al-Faridh”.

Al-Faridh, sang ayah, adalah salah satu intelektual besar di zamannya. Ketika melihat anaknya kembali dari Hijaz ke Mesir, wajahnya terlihat sangat bahagia (Muhammad Musthafa Hilmi, Ibnu al-Faridh wa al-Hubb al-Ilahi, Wikalah al-Shahafah al-Arabiah Mesir, 2020: 37).

Sang Ayah ini berasal dari Hamawi, Syam, dan hijrah ke Mesir pada tahun 565 Hijriah ketika Syam dilanda gempa bumi (Musthafa Hilmi, 2020: 38). Dengan begitu, Ibnu al-Farid sebenarnya berdarah Syam. Namun, yang penting diketahui, rentang waktu antara akhir abad 6 dan awal abad 7 hijriah, dimana penguasa Syam dan Mesir adalah dari Dinasti Ayyubiah menggantikan kepemimpinan Fatimiah. Mazhab Sunni menggantikan mazhab Syiah.

Artinya, Ibnu Al-Faridh lahir ketika Perang Salib antara umat muslim dan Kristen sedang memuncak. Sebagai para Sufi besar lainnya, yang juga hidup di era Perang Salib ini, mereka banyak yang mengembangkan Islam Damai, Pluralisme, dan Wahdatul Wujud (Unitiy of Being), termasuk Cinta Ilahiah Ibnu Al-Faridh.

Sebagaimana para Sufi lainnya yang dicela karena mengembangkan teologi Wahdatul Wujud, Ibnu al-Faridh juga mengalami cacian dengan alasan yang sama. Misalnya, Misalnya, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani bertanya kepada gurunya, Imam Sirajuddin al-Bulqini, tentang Ibnu Arabi. Al-Bulqini menjawab: “Dia kafir.”

Lalu Ibnu Hajar bertanya tentang Ibnu al-Faridh, al-Bulqini menjawab: “aku tidak ingin membicarakannya. Tapi ketika ia membacakan puisinya sendiri, ia bilang: ini kufur,” (Ahmad bin Ahmad Zarruq, Iddatul Murid as-Shadiq, Dar Ibnu Hazm, 2006: 247). Di sini, Ibnu al-Faridh ditempatkan hampir sejajar dengan kekufuran Ibnu Arabi.

Sebagai seorang Sufi yang baru kembali dari Hijaz Makkah, Ibnu Al-Faridh langsung mengajar di Al-Azhar. Banyak orang yang tertarik dengan ajarannya, bahkan Al-Malik al-Kamil datang sendiri untuk berkunjung ke Ibnu al-Faridh. Ia hidup sezaman dengan para penyair lainnya seperti: Ibnu Sina al-Mulk, Ibnu Qalaqis, Ibnu an-Nabih, Ibnu Syamsul Khilafah.

Ulama lain yang juga sezaman adalah Bahauddin Zuhair, Ibnu Sinan al-Khafaji, Ibnu al-Sa’ati, Shadruddin al-Bashri, Hisamuddin al-Hajiri, dan al-Thaghra’I (Ahmad Farid al-Mazidi, Syarh Taiyatu Ibni al-Faridh al-Kubro Daud bin Mahmuh bin Muahmmad al-Qaishari, Dar Kutub Ilmiah Beirut, 2004: 3).

Ketertarikan Ibnu al-Faridh untuk mendalami Sufisme ini jauh sesudah ia mendalami ilmu fikih mazhab Syafi’iah dan ilmu hadits dari Ibnu Asakir. Baru setelah ilmu fikih dan hadits dikuasainya, ia tertarik untuk menjalani suluk Sufisme. Ia mulai berperilaku zuhud, suka menyendiri, dan banyak i’tikaf di masjid-masjid yang tidak disukai orang-orang di Kairo, Mesir. Artinya, Sufisme tidak lepas dari fondasi syariat.

Artikel ini tayang juga di Disway.id dengan judul Ibnu al-Faridh, Penyair Sufi dari Mesir, pada hari Jum’at, 23 Semptember 2022.

KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Tags: Ibnu Al FaridhImam JazuliMesirPenyairSufiTasawuf
Share205Tweet128SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Imam Jazuli
Opini

Bolehkan Sang Zahid Kaya Raya? Memaknai Zuhud, dan Fungsi Derma Sosialnya

by liputan9news
July 23, 2025
0

CIREBON | LIPUTAN9NEWS Dunia dan materi merupakan barang rebutan semua orang. Persaingan digelar sepanjang waktu. Walaupun sudah dibuatkan aturan dan...

Read more
Foto: Ilustrasi Sufi Pengamal Tahariqat dalam Tsawuf

Inilah Nama-nama Kitab yang Perlu Dipelajari untuk Mengenal Tasawuf

July 22, 2025
Imam Jazuli

Lima Prestasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 dan Sedikit Catatan Evaluatif

June 23, 2025
Imam Jazuli

Dari Kaki Gunung Ciremai, KH. Imam Jazuli Cetak Generasi NU Berkaliber Internasional

May 8, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In