Jakarta, LIPUTAN9.ID – Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dr. H. Jazilul Fawaid, menanggapi santai soal pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang jengkel dengan capres-cawapres yang mengatasnamakan NU.
Jazilul Fawaid menegaskan, jika memang kekinian tak ada capres-cawapres yang mengatasnamakan NU.
“Ya emang enggak ada kan (capres-cawapres atas namakan NU),” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, memang sudah seharusnya NU tak terlibat dan ditarik-tarik dalam politik praktis. Tugas NU menurutnya hanya mengurusi madrasah dan masjib.
Terkait dengan politik, kata dia, biar PKB yang akan turun tangan mengurusi.
“NU kan ngurusin madrasah sama masjid, politik yang ngurus PKB,” tuturnya.
Gus Yahya Ketua Umum PBNU
Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sebelumnya buka suara soal NU yang kerap dimanfaatkan untuk mendulang suara di Pemilu 2024. Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu enggan apabila NU hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik praktis.
Hal tersebut ditegaskan Gus Yahya ketika menanggapi adanya klaim dari partai politik maupun politisi yang mengaku telah mendapat mandat perjuangan dari PBNU dalam kontestasi politik 2024.
“Ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama. NU saja kami enggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini-begitu, apalagi agama jangan dipermainkan,” ujar Yahya di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Gus Yahya mengaku jengkel karena NU kerap dijadikan barang dagangan, terlebih banyak klaim-klaim yang mempresentasikan NU.
“Bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada,” kata dia.
Meskipun banyak warga nahdliyin yang aktif di partai politik, tetapi bukan serta-merta mewakili NU. Gus Yahya lantas meminta agar aktor politik mengandalkan kredibilitasnya untuk meraup suara, bukan karena NU.
“Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada,” terangnya. (red)
Editor: Yuzep Ahmad
Sumber: Suara.com