Jakarta, LIPUTAN9.ID – Aksi pembakaran dan perusakan beberapa Al-Qur’an oleh aktivis anti-Islam di Denmark dan Swedia telah memicu kemarahan di dunia Muslim. Sejumlah pihak menuntut agar pemerintah dua negara itu melarang tindakan semacam itu.
Akibatnya, Denmark dan Swedia menjadi sorotan dunia internasional dalam beberapa pekan terakhir menyusul protes anti-Islam di mana Al-Quran telah dirusak atau dibakar, sehingga menyinggung umat Islam di seluruh dunia. Kedua negara mengatakan mereka menyesalkan pembakaran Al-Quran tetapi tidak dapat mencegahnya di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara.
Karena itu, Lajnah Dakwah Islam NusantaraLADISNU sebagai organisasi islam yang konsen dibidang dakwah bersuara. Melalui Ketua Umumnya KH Agus Salim HS menyamaikan sikap protesnya terhadap tindakan yang dilakukan oleh Denmark dan Swedia tersbut.
“Sebagai warga dunia yang beragama kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan toleransi antar umat beragama. Tidandakan pembakaran kitab suci Al-Aqur’an yang dilakukan Aktivis Anti Islam Denmar dan Swedia melukai umat islam seluruh dunia,” ujar Kiai Agus Salim saat ditemuai awak media di Ponpes Al-Istighotsah Bulak Kapal Bekasi, Senin (07/0823).
Alasan kebebasan berekspresi dalam negara tersebut tidak dibenrkan melakukan tindakan biadab tersbut. Tindakan itu mengisyaratkan rendahnya martabat bangsa itu sendiri.
“Jadi, atas nama muslim Indonesia dan dunia saya mengecam keras atas tindakan biadab mealukan pembakaran kitab suci agama lain, khususnya Al-Qur’an oleh warga Denmark dan Swedia,” ucapnya tegas.
Menurutnya, LADISNU akan menyampaikan protes secara lansung kepada Duta Besar Denmark dan Swedia di Jakarta.
“Kami akan berkirim surat keberatan dan mengecam keras atas tindakan pembakaran Kitab Suci Al-Qur’an yang dilakukan warganya,” pungkas Kiai Agus. (Ai)
























