LIPUTAN9.ID – Hari ini adalah zaman 4.0 aliaszaman yang sudah cukup maju, namun ternyata masih banyak ummat Islam di Indonesia yang belum bisa mengikuti perkembangan zaman, dengan kata lain mereka masih dalam kategori lemah dalam ilmu alias mengalamai “Kebodohan”. Kareanya sebagai ummat Islam harus beruha untuk memperbaiki diri agar memilikiilmu yang banyak sehingga bisa sejajar dengan masyarakat di negara lain.
Seharusnya banyak usaha yang harus dilakukan agar dapat bangkit dari kekurangan dan keterbelakangan dalam keilmuan sehingga dapat menguasai dunia dengan baik dan saleh. Sebagai soerang muslim tentunya harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dalam melakukan semua hal dan hidup dan berkehidupan agar bisa bernilai dimata manusia yang lain.
Demikian sinopsis khutbah yang singkat ini, semoga kita selalu berusaha melakukan beberapa hal agar selalu berada pada rel-rel yang benar menurut Allah dalam AL-Qur’an untuk memberantas kebodohan dengan melakukan hal hal dibawah ini; Beriman Kepada Allah, Menutut Ilmu, Menghindari Perbuatan Zalim, Betaubat kepada Allah, Senang menerima kritik dan saran.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan tawakal yang total, sehingga kita mendapatkan ampunan dan rahmat serta kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
Kutbah Pertama
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن أَمَّا بَعْدُ،
عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (الأحزاب: )٧۰
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk bisa melaksanakan sholat jumat di masjid yang mulia ini,
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Yang telah membingbing kita menuju dunia yang baik dan terang serta jelas, yaitu addiinul Islam. Semoga kita selalu beruaha mencintainya dan bershalawat kepadanya serta berusaha dekat dan mendekat sehingga benar-benar dekat dan diakui sebagai ummatnya beliau yang mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti, amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Selaku khotib kami mengajak kepada jamaah sekalian dan diri kami pribadi, Marilah kita bermangat untuk berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannaya dengan cara yang diajarkanNya, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dan semangat kepada kita sehingga kita selalu dalam keimanan dan ketaqwaan kepadanya Amin.
Hadirin siding jum’at yang dimulyakan Allah,
Hari ini adalah zaman 4.0 aliaszaman yang sudah cukup maju, namun ternyata masih banyak ummat Islam di Indonesia yang belum bisa mengikuti perkembangan zaman, dengan kata lain mereka masih dalam kategori lemah dalam ilmu alias mengalamai “Kebodohan”. Kareanya sebagai ummat Islam harus beruha untuk memperbaiki diri agar memilikiilmu yang banyak sehingga bisa sejajar dengan masyarakat di negara lain.
Seharusnya banyak usaha yang harus dilakukan agar dapat bangkit dari kekurangan dan keterbelakangan dalam keilmuan sehingga dapat menguasai dunia dengan baik dan saleh. Sebagai soerang muslim tentunya harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dalam melakukan semua hal dan hidup dan berkehidupan agar bisa bernilai dimata manusia yang lain.
Selanjutnya Bagaimana AL-Qur’an memberikan petunjuk untuk memperbaiki masyarakat yang masih belum memilikimilmu yang banyak alias kebodohan, Ada beberapa hal yang dijelaskan dalam AL-Qur’an:
Pertama, beriman kepada Allah
Iman merupakan hal sangat penting dalam kehidupan ummat Islam. Orang beriman akan menunjukan kebaikan-kebaikan dalam kehidupannya, begitu pula sebaliknya. Keinginginan menjadi baik sangat besar dimiliki oleh orang beriman sehingga Allah akan mengarahkan kepada kepemilikan ilmu dalam kehidupanya. Hal sudah ditunjukan oleh para Ulama terdahulu yang memiliki ilmu pengetahuan yang bermanfaat sampai saat ini seperti aljabar, kedokteran, antropologi, itu semua dimulai dan ditemukan oleh ummat Islam yang beriman kepada Allah dengan sebab membaca AL-Qur’an sebagi kitab sucinya.
Untuk itu siapapun diantar kita dan ummat manusia yang ingin memiliki ilmu yang banyak dan bermanfaat mulailah dari beriman yang kuat dan baik, sehingga Allah akan mudah dan senang memberikan bimbingan kepada kita dan ummat islam yang lain yang pada akhirnya dapat memilikiilmu yang baik dan banyak yang merupakan rizqi. Allah berfirman:
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” QS. AL-Anfal;4
Kedua, Menuntut Ilmu,
Bahwa menuntut ilmu itu sebuah kebutuhan atau kewajiban bagi setiap orang Islam atau orang yang berkeinginan memiliki ilmu. Untuk menjadi orang yang pintar atau jauh meninggalkan kebodohan dibutuhkan niat dan semangat untuk menuntut ilmu. Semangat dan niat yang kuat sangat dibutuhkan agar pada suatu waktu ada penurunan semangat ia tidak kalah dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu.
Islam mengajarkan kepada ummatnya agar senang menuntut ilmu, sehingga menjadi orang berilmu yang dapat mengamalkan ilmu. Pepatah mengatakan: “Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan agama hidup menjadi terarah.” Dengan peapatah ini semestinya kita akan lebih senang dan semangat untukmenimba ilmu damanapun ada kesempata dan peluang yang sesuai harapan.
Rosululloh saw. Sejak 15 abad yang lalu bukan hanya mengajurkan tapi mewajibkan kepada ummat Islam untuk belajar dan mencari ilmu agar ummat Islam menjadi orang yang pandai dan berilmu, sebagaimana firmanNya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Mujadalah : 11
Ketiga, Menghindari perbuatan Zalim,
Orang yang berbuat zalim adalah orang yang menyinggung atau menyakiti orang lain. Seseorang yang tersakiti akan meras tidak nyaman dalam kehidupannya, sehingga dia akan berusaha merespon kezaliman yang diterima dari pihak lain. Jadi Ketika seseorang berbuat zalim, maka akan sangat mungkin mendapat kezaliman lagi baik dari yang dizalimi maupun pihak lain. Ada istilah jawa mengatakan bahwa” Siapa yang menanam, makan dia yang kan memanen” maksudnya bahwa siapa yang melakukan sesuatu maka dia akan terkena akibatnya.
Jika seseorang berbuat zalim dan tentunya akan mendapatkan balasan akan kezalimannya, sehingga di akan sulit mendapatkan ilmu dari Allah karena kezaliman yang dilakukan. Untuk itu siapapun yang akan dan berharap mendapatkan ilmu dariAllah maka dia tidak boleh berbuat zalim dalam bentuk papun. Allah berfirman:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
72Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh, QS. Al-Ahzab :72
Keempat, Bertaubat Kepada Allah,
Tidak ada manusai yang tidak memiliki dosa dan kesalahan, akan tetapi yang terbaik adalah merasa memiliki kesalahan dan dilanjutkan dengan bertaubat kepada Allah atas kesalahan yang pernah dilakukannya. Ketika seseorang betaubat kepada Allah atas perbuatan salahnya, maka ada harapan besar diampunya dosanya lantaran Allah terima pertaubatannya dan akan menjadikan seseorang bersih jiwanya sehingga akan mudah menerima ilmu yang dicarinya atau yang dibeikan Allah SWT. Hal inipun terjadi ketika nabi akan dipilih Allah untuk menerima wahyu menjadi seorang nabi yang harus dihafal wahyu yang Allah berikan. Allah membersihkan jiwa raga nabi yang dilakukan oleh malaikat ketika nabi umur 9 tahun. Jadi kebersihan jiwa raga seseorang berpengaruh terhadap ilmu yang masuh dalam jiwa dan raganya(otaknya).
Mengingat begitu pentingnya kebersihan hati dan jiwa seseorang yang sedang menuntut ilmu maka menjadi penting bertaubat meminta mpun kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukannya. Allah berfirman:
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. an-Nisa-ayat-17.
Kelima, Senang menerima kritik dan saran,
Dalam kehidupan masyarakat adalakanya menyenangkan adalakanya menyedihkan atau membikin hati kurang nyaman. Jika seseorang mendapatkan keududukan yang tinggi dimasyarakat, maka akan berlaku hukum alam bahwa” Sekin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang tiupan angin yang menerpanya, sebaiknnyasemakin rendah sebuah pohon akan semakin kecil terpaan anginnya”. Hal ini berlaku kepada semua orang, bahwa semaikin naik strata sosialnya dengan sebab memiliki ilmu yang lebih dari rata-rata, maka dia akan semkin sering mendapatkan saran dan kritikan dari orang lain.
Sebagai seseorang yang ingin mendapatkan ilmu yang banyak, maka dia akan mengalami kritikan yang boleh jadi pedas yang akan terasa. Jika kritikan pedas diterima dengan ikhlas lalu dicerna dan boleh jadi di sikapi dengan baik serta diujudkan respon positifnya, makai akan semakin kuat mentalnya dan akan semakin berilmu serta semakin dalam sehingga akan mendorong kita untuk belajar, perpikir dan bertindak yang lebih baik dan lebih banyak lagi. Allah berfirman:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 55).
Dalamayat lain Allah berfirma:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran” (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3).
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita selalu berusaha melakukan beberapa hal agar selalu berada pada rel-rel yang benar menurut Allah dalam AL-Qur’an untuk memberantas kebodohan dengan melakukan hal hal dibawah ini:
- Beriman Kepada Allah,
- Menutut Ilmu
- Menghindari Perbuatan Zalim,
- Betaubat kepada Allah
- Senang menerima kritik dan saran
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan tawakal yang total, sehingga kita mendapatkan ampunan dan rahmat serta kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Hoaks Menurut Al-Qur’an ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan, Banten