LIPUTAN9.ID – Ketika seseorang berbuat zalim kepada orang lain, pastinya orang yang dizalimi ada perasan tidak ridho dan boleh jadi ingin membalas walau kemampuan dan kesempatan belum didapatkan. Boleh jadi juga suatu saat dalam kondisi yang memungkinkan, dia akan membalas perbuatan zalim yang ia alamai kepada orang yang menzaliminya, dan jika tidak ada kesempatan dan keuatan juga, maka setidaknya doa yang paling mungkin dia panjatkan dan dia lakukan.
Demikian materi khutbah yang singkat ini, semoga kitab isa memahamai lebih dalam tentang efek-efek perbuatan dosa sehingga akan berusaha untuk menjauhakan dan meniadakan karena kita semakin tahun efek perbuatan dosa yang diataranya adalah: Terancam Denga Doa Orang Yang Dizalimi, Diancam Dengan Siksaan di Dunia, Ditimpakan Sakitnya Sakaratul Maut, Diharamkan Mendapatkan Syafaat, Dibinasakan Oleh Allah.
Khutbah Pertama
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا, مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَمَنْ لَمْ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, KHUTBAH JUM’AT: BAHAYA BERBUAT ZALIM.
Zalim (Arab: ظلم, Dzholim) dalam ajaran Islam adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, zalim bermakna aniaya, kebengisan, kekejaman,tidak menaruh belas kasihan, tidak adil, dan kejam.
Ada beberapa contoh perbuatan zalim yang dialami oleh Nabi kita Muhammad, saw.
- Dikisahkan Amir bin Thufail yang melancarkan rencana jahat terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berupaya menculiknya. Atas tindakannya ini, Rasulullah mendoakan untuk kebinasaannya. , “Akhirnya Allah pun menimpakan padanya suatu penyakit di kelenjar lehernya. Pada saat itu juga ia mati yang sebelumnya dia menjadi jerit karena kesakitan,” katanya.
- Arbad bin Qais melakukan gangguan yang menyakitkan terhadap diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berencana untuk membunuhnya. Maka beliau Rasulullah mendoakan untuk kembinasannya. “Akhirnya, dia disambar petir yang menghanguskan diri dan unta kendaraannya,” katanya.
Lebih Jauh tentang perbuatan zalim ternyata perbuatan zalim itu banyak macamnya, yang dapat dijadikan pengetahuan sekaligus pemahaman dan pengamalan dalam kehidupan kita. Adapun macam-macam perbuatn zalim adalah:
- Zalim kepada Allah dengan bermaksiat dan syirik kepadaNya.
- Zalim kepada manusia lain, dengan menyakiti dan membunuhnya.
- Zalim kepada diri sendir dengan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Zalim kepada rizqi dengan menggunakan rizki dijalan yang dilarang Allah.
- Zalim terhadap kehormatan dengan melakukan zina dan sodomi dan lain semacamnya.
Hadirin Sidang Jumat yang dimulyakan Allah,
Dalam kesempatan ini perbuatan zalim yang kita maksudkan adalah zalim kepada orang lain sehingga mengakibatkan orang lain merasakan ketidak nyamanan atau merasakan sakit ataupun dirugikan.
Ada beberapa penyebab yang bisa menajdikan seseorang atau kelompok bisa dan berani melakukan kezaliman kepada pihak lainnya. Dianatarnya adalah:
- Merasa ada kekurangan dan kelemahan di dalam diri.
إنما يحتاج إلى الظلم الضعيف
Yang merasa perlu berbuat zalim hanyalah orang yang lemah.
- Tidak mampu mengendalikan syahwat.
واتبع الذين ظلموا ما أترفوا فيه وكانوا مجرمين
“Dan orang-orang zalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan, dan mereka itu adalah orang-orang yang berdosa/pelaku kejahatan.” (Hud: 116)
- Mempertahankan kekuasaan yang dimiliki.
إن الملك يبقى مع الكفر ولا يبقى مع الظلم
“Kekuasaan itu dapat langgeng sekalipun sang penguasa kafir kepada Allah, tapi tidak akan langgeng jika sang penguasa berbuat zalim.”
Hadirin Sidang Jum’at yang dimulyakan Allah,
Ada beberapa ancaman yang akan diterima oleh orang-orang melakukan perbuatan zalim kepada orang lain dan belum mendapakatkan maaf dari orang atau kelompok orang yang dizalimi, baik didunia maupun di akhirat, diantarnya adalah:
Pertama, Terancam Doa Orang yang dizalimi,
Ketika seseorang berbuat zalim kepada orang lain, pastinya orang yang dizalimi ada perasan tidak ridho dan boleh jadi ingin membalas walau kemampuan dan kesempatan belum didapatkan. Boleh jadi juga suatu saat dalam kondisi yang memungkinkan, dia akan membalas perbuatan zalim yang ia alamai kepada orang yang menzaliminya, dan jika tidak ada kesempatan dan keuatan juga, maka setidaknya doa yang paling mungkin dia panjatkan dan dia lakukan.
Allah memberikan peluang dan kelebiuhan kepada orang yang merasa dizalimi dan terasa sakit serta ingin membalas kezaliman sementara tidak ada kesempatan dan keuatan dengan mengabulkan doa orang yang terzalimi, termasuk jika orang yang terzalimi mendoakan keburukan bagi yang menzaliminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari no.1496, Muslim no.19).
Kedua, : Diancam Dengan Siksaan Didunia,
Kezaliman manusia atau sekelompok manusia yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama, maka akan ada perasaan yang cukup geram bagi yang dizalimi. Perasaan ini tidak diacuhkan oleh Allah, akan tetapi diperhatikan dan diberikan dukungan agar kezaliman tidak akan berlangsung lama. Allah tidak menyukai orang atau sekelompok orang yang berbuat zalim berkepanjangan, karenanya Allah mendukung dan membela orang-orang yang dizalimi.
Apa dukungan Allah terhadap orang yang dizalimi?.Allah akan memberikan siksaan kepada orang atau sekelompok orang yang berbuat zalim dengan memberikan siksaan. Apa bentuk siksaan yang diberikan kepada orang yang berbuat zalim? Bisa berupa penyakit yang berat dan boleh jadi aneh, atau memporak porandakan tempat tinggal mereka dengan gempa, banjir atau angin puting beliung. Intinya Allah akan membela orang yang dizalimi dengan siksaan. Allah berfirman:
فَتِلۡكَ بُيُوتُهُمۡ خَاوِيَةَۢ بِمَا ظَلَمُوٓاْۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui. (QS. An-Naml/27: 52) dan (Ibrahim 45)
Ketiga,: Ditimpakan Sakitnya Sakaratul Maut,
Setiap mahluk yang hidup pasti akan mengalami kematian tersmuk manusia dan jin. Proses kematian ada beberapa macam hingga akhir hayatnya, ada yang cepat ada juga yang lambat, ada yang mengalami sakit terlebih dahulu ada yang tiba-tib, bahkan ada yang mengalami musibah kecelakaan dan lain sebagainya. Proses kematian yang dialami manusia ada yang mudah dan tersenyum ada juga yang sulit dan terasa ada kesakitan yang berat serta tidak selesai-selesai proses sakaratul mautnya.
Untuk orang yang beriman dan banyak beramal sholeh, maka sangat mungkin ia akan mengalami sakaratul maut yang cepat dan mudah serta tersenyum. Sebaliknya orang yang kafir, jahat dan zalim, maka dia akan merasakan sakaratul maut yang sulit dan boleh jadi lama karena dia memang disiksa ketika sakaratul maut. “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi) dan “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari). Allah berfirman:
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمۡ يُوحَ إِلَيۡهِ شَيۡءٞ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثۡلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي غَمَرَٰتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَكُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An’am/6: 93) dan (Al-Furqon 27)
Keempat,: Diharamkan Mendapat Syafa’at,
Dalam kehidupan akhirat, tidak ada yang bisa menolong kita untuk selamat dari siksaan neraka dan mendapatkan kenyamanan syurga kecuali amal ibadah didunia dan syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad, SAW. Semua orang berharap untuk mendapatkan syurga, namun mereka semua sudah paham kemana arah perjalan hidup mereka karena ereka sudah melihat film kehidupan ketika didunia. Namun begitu, orang yang beriman dan beramal sholeh, masih juga ingin Kembali kedunia dan berbuat sholeh yang lebih banyak, mengingat balasan syurga dari Allah sangatlah menggembirakan disamping berharap syafa’at dan Kanjeng NabiMuhammad. SAW.
Namun bagi orang yang berbuat zalim, apalagi sering dilakukan, maka dia tidak memiliki harapan, hampa terasa, mengingat perbuatan baik boleh jadi sangat sedikit atau tidak punya oleh sebab bayak berbuat zalim. Disamping itu harapan mendapatkan syafa’at atau pertolongan dari Kanjeng Nabipun tidak akan diberikan lantaran kezalimannya. Allah berfirman:
وَأَنذِرۡهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡأٓزِفَةِ إِذِ ٱلۡقُلُوبُ لَدَى ٱلۡحَنَاجِرِ كَٰظِمِينَۚ مَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ حَمِيمٖ وَلَا شَفِيعٖ يُطَاعُ
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya.(QS. Ghofir/40 18)
Kelima,: Dibinasakan Oleh Allah.
Setiap manusia ingin mendapatkan kehidupan yang panjang dan nyaman, jika bisa selamanya. Jadi kehidupan yang Panjang dan nyaman menjadi idaman setiap manusia. Untuk mendapatkan kehidupan yang panjang atau umur yang panjang tidak akan bisa terkecuali hanya bisa melakukan usaha yang maksimal, mengingat umur manusi sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Harapan manusia atau pun sekelompok manusia agar bisa hidup nyaman dan tentram tentunya banyak usaha-usaha yang baik dan positif dan pandangan Alah yang harus dilakukan, tidak sekonyong-konyong diberikan kepada manusia. Jika justru sebaliknya manusia malah berbuat zalim yang berkepanjajngan apalagi kepada banyak manusia lain, maka Allah murka terhadap kezaliman yang dilakukan, bahkan lebih jauh Allah akan membinasakan masunia atau sekelompok manusia yang berbuat zalim kepada saudaranya yang berkepanjajngan. Alah berfirman:
قُلۡ أَرَءَيۡتَكُمۡ إِنۡ أَتَىٰكُمۡ عَذَابُ ٱللَّهِ بَغۡتَةً أَوۡ جَهۡرَةً هَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang zalim?” (QS. al-An’am/6: 47
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kitab isa memahamai lebih dalam tentang efek-efek perbuatan dosa sehingga akan berusaha untuk menjauhakan dan meniadakan karena kita semakin tahun efek perbuatan dosa yang diataranya adalah:
- Terancam Denga Doa Orang Yang Dizalimi,
- Diancam Dengan Siksaan di Dunia,
- Ditimpakan Sakitnya Sakaratul Maut,
- Diharamkan Mendapatkan Syafaat,
- Dibinasakan Oleh Allah.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa menjauhi perbuatan-perbuatan dosa sehingga akan mmudah menjadi hamba Allah yang selleu mendapatkan nikmat dan ampunannya, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Memupuk Persaudaraan Manusia ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482
Comments 1