LIPUTAN9.ID – Setiap manusia dilahirkan dalam keadaaan suci tak berdosa dan tak bernoda, namun dalam perjalann hidupnya tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa dan kesalahan terkecuali sudah diampuni Allah swt. Kemudian mengapa manusia banyak memiliki kesalahan dan dosa? Ada beberapa penyebab manusia berani berbuat dosa dan kesalahan.
Pertama, Karena manusia lupa kepada Allah swt. (Al Hasyr: 19). Kedua, Karena manusia tidak tahu berterima kasih,kepada Allah, (Ibrahim: 34). Ketiga, Karena manusia lupa kalau Allah swt. itu selain Maha Pengasih juga keras siksaan-Nya (Al Maidah: 98). Keempat, Karena sering tak sadar bahwa setiap perbuatan manusia ada catatan yang ditulis oleh malaikat (Qaf: 17-18); (An-nur: 4).
Itulah, materi khutbah yang singkat ini, semoga bisa menyadari akan dosa dan kesalahan yang telah diperbuat dan diteruskan dengan Taubat nasuha sehingga harapannya akan dapat menjalani hidup dengan yang lebih baik lagi karena Allah akan memberikan kepaikan kepada orang-orang yang bertaubat dengan janjinya yang diantaranya; Akan mendapatkan Cintanya Allah SWT., Akan diberikan Keberunungan, Akan Diberikan Kebaikan Oleh Allah,Akan Diberikan Ampunan dan Rahmat, Akan diberikan Keberkahan dan kekuatan dari Langit.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk mampu mengontrok sikap dan perilaku kita sehingga kita menjadi orang yang bersih, suci tanpa dosa dan noda, sehingga kita pastas mendapatkan posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia.
Khutnah Pertama
بسم الله الرحمن الر حيم
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ۚ وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jum’at: Brertaubat dalam Perspektif Al-Qur’an.
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaaan suci tak berdosa dan tak bernoda, namun dalam perjalann hidupnya tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa dan kesalahan terkecuali sudah diampuni Allah swt. Kemudian mengapa manusia banyak memiliki kesalahan dan dosa? Ada beberapa penyebab manusia berani berbuat dosa dan kesalahan.
Pertama, Karena manusia lupa kepada Allah swt. (Al Hasyr: 19).
Kedua, Karena manusia tidak tahu berterima kasih,kepada Allah, (Ibrahim: 34).
Ketiga, Karena manusia lupa kalau Allah swt. itu selain Maha Pengasih juga keras siksaan-Nya (Al Maidah: 98).
Keempat, Karena sering tak sadar bahwa setiap perbuatan manusia ada catatan yang ditulis oleh malaikat (Qaf: 17-18); (An-nur: 4).
Menyadari akan kepemilikan dosanya maka beruntung sekali bila manusia bisa membersihkan kembali jiwanya dari dosa dan kesalah itu, Allah berfirman :
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ, قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ, وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
“Maka Dia mengilhamkan kepadanya “(jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang mensucikan(jiwa) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams /91 : 8-10)
Membersihkan jiwanya bisa bermakna mensucikan dirinya juga bermakna bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat manusia dalam kehidupan yang dijalankannya. Allahpun memerintahkan manusia untuk bertaubat atas segala kesalahan dan dosanya, sebagaimana firmanNya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ (التحريم: ٨)
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS at-Tahrim: 8)
Perintah senada juga terdapat pada: QS. Annur: 31; QS. At-Tahrim: 8; QS. As-Syu’ara: 25; QS. Ali Imran: 135; QS. Thaha: 82; QS. Az-Zumar 53
Bertaubat atau meminta pemutihan dosa dan kesalahan bukan hanya dari perbuatan dosa dan kesalahan yang kecil, karena dosa kecil jika dilakukan secara terus menerus bisa menjadi dosa besar. Untuk itu dibulan Rajab bulan yang dimulyakan Allah ini sangat baik untuk kita melakukan taubat kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. Allah akan memberikan kebaikan-kebaikan kepada orang-orang yang melakukan taubat dalm hidupnya, diantara adalah:
Pertama, Akan mendapatkan cintanya Allah swt.
Cinta adalah sesuatu abstrak namun dapat dirasakan getaran atau efeknya. Cinta bisa membuat manusia menjadai paling bahagia, cinta bisa membuat manusia tidak bergairah dalam hidupnya, cinta juga bisa melupakan segalanya kecuali yang dicintainya. Dan manusia membutuhkan cinta agar hidupnya menjadi lebih berarti dan bahagia.
Orang yang bertaubat secara sungguh-sungguh, hatinya menjadi bahagia, hidupnya penuh harapan dan nikmat dalam menjalani hidupnya sehingga boleh jadi dia merasa paling bahagia. Sungguh Allah mencinta orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلۡمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” QS. Al-Baqarah/2; 222
Kedua, Akan Diberikan Keberuntungan,
Dalam kehidupan didunia manusia tak bisa lepas dari bisnis dan usaha, dan setiap bisnis dan usahanya selalu berharap keberuntungan yang banyak. Tidak ada manusia yang ingin mendapatkan kerugian, baik kerugian kecil apalagi besar. Tidak jarang manusia berprinsip bahwa “hari ini harus lebih beruntung dari hari kemarin dan hari esok harus lebih beruntung dari hari ini”.
Sebagai ummat Islam tentunya bukan hanya usaha saja yang dilakukan, namun juga memanjatkan doa agar kehidupan dan usahanya selalu mendapatkan kebaikan dan keberuntungan. Tidak jarang manusia yang menyadari akan kesalahan dan dosanya, maka ia melakukan taubat atas dosa dan kealahannya dalam menjalani kehidupan. Tidak jarang juga disamping merasa berdosa juga mengalami kemunduran atau kehancuran usahanya alias jauh dari keberuntungan. Taubat yang dilakukan dengan kesadaran yang tinggi mendapat sambutan dari Allah dengan memberikan keberuntungan dalam hidupya maupun usahanya, sebagaiman firmanNya:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
“Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” QS. An-Nuur: 31
Ketiga, Akan diberikan Kebaikan oleh Allah.
Dalam kehidupan manusia, sering terjadi jika manusia melakukan kesalahan kepada sesamanya, maka akan dibalas dengan balasan yang sama atau lebih buruk. Hal ini terjadi karena setiap manusia memiliki hawa nafsu sehingga ingin membalasan kesalahan atau kezaliman orang lain dengan balasan yang lebih jelek. Namun jika kesalahan dilakukan kepada Allah dan dilanjutkan dengan bertaubat kepadanya, Allah tidak membalas dengan balasan yang lebih buruk atau menyakitkan akan tetapi justru akan membalas dengan memberikan kebaikan-kebaikan sehingga manusai akan mendapatkan kenyamanan dan kedamaina serta kebahagiaan. Hal ini diberikan karena taubat yang dilakukan oleh manusia dan baiknya Allah swt. Allah berfiman:
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Furqon/25: 70
Keempat, Akan Diberikan Ampunan dan Rahmat,
Salah satu ciri taubat manusia diterima Allah adalah adanya kedamaian dan kebahagiaan dalam hatinya yang tentunya menjadikan adanya kegairahan dalam menjalani hidup. Sebaliknya jika seseorang terlalu banyak dosa dan kesalahannya, maka tidak ada ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupanya. Oleh karena itu kesadaran memiliki kesalahan dan dosa serta bertaubat menjadi penting agar bisa mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.
Allah memberikan ampunan dan rahamat atau kasih sayang kepada orang-orang bertaubat kepadaNya atas segala dosa dan kesalahannya dengan taubat nasuha. Janji Alah itu pasti, maka marilah kita bertaubat kepada Allah swt. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ عَمِلُواْ السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِن بَعْدِهَا وَآمَنُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” QS. Al-A’raf/7: 153.
Kelima, Akan diberikan Keberkahan dan Kekuatan dari Langit.
Dalam perjalanan kehidupan bagi manusia, pastinya manusia berkeinginan mendapatkan kebaikan-kebaikan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidupnya. Harapan itu tentunya tidak hanya sekedar harapan, akan tetapi menjadi kenyataan yang dapat dirasakan dan dinikmati. Disamping itu juga manusia membutuhkan kekuatan untuk menjalani kehidupannya agar dapat dijalankan dengan normal bahkan lebih dari itu.
Dalam hal manusia sudah melakukan taubat kepadanya, Allah memberikan kebaikan dan janji untuk orang yang betaubat, akan memberikan keberkahan atau tambahnya kebaikan dan kekuatan, sebagaimana firmanNya:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
“Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa menyadari akan dosa dan kesalahan yang telah diperbuat dan diteruskan dengan Taubat nasuha sehingga harapannya akan dapat menjalani hidup dengan yang lebih baik lagi karena Allah akan memberikan kepaikan kepada orang-orang yang bertaubat dengan janjinya yang diantaranya:
- Akan mendapatkan Cintanya Allah SWT.,
- Akan diberikan Keberunungan,
- Akan Diberikan Kebaikan Oleh Allah,
- Akan Diberikan Ampunan dan Rahmat,
- Akan diberikan Keberkahan dan kekuatan dari Langit.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk mampu mengontrok sikap dan perilaku kita sehingga kita menjadi orang yang bersih, suci tanpa dosa dan noda, sehingga kita pastas mendapatkan posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ, أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ, اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى طَاعَتِكَ وَاهْدِهِمْ سَوَاءَ السَّبِيْلِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْهُمْ الْفِتَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ, اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ,
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Bertaubat dalam Perpektif Al-Qur’anKhutbah Jum’at: Dosa dan Pengaruhnya ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang