LIPUTAN9.ID – Keserakahan dan kesombongan serta keangkuhan seseorang atau suatu bangsa yang tidak bisa dikontrol yang akan menjadikan suatu bangsa tidak merasakan kedamaian dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Untuk itu kesadaran akan hal terbut menjadi penting dan terus dikembangkan dan diperjuangkan yang pada gilirannya akan mendpatkan kedamaian dan kenyamanan serta kebahagiaan.
Demikian sinopsis materi khutbah yang singkat ini, semoga bisa bersemangat untuk melakukan perbaikan dalam rangka membuat kedamaian masyarakat mengingat kedamaian adalah hal yang dirindungan , dengan melakukan beberapa hal diantaranya: Muhasabah Cermin Ahlak Terpuji, Bersikap Hati-hati dalam Bertindak dan Berucap, Bersikap Husnuzon terhadap Sesama, Pandai Mencermati Keadaaan, Pilihlah pemimpin Yang Rendah Hatii.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa bangkit menumbuhkan rasa cinta damai dan bersemangat mendama[kan bangsa dengan maksimal dan tawakal yang total, sehingga kita mendapatkan posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُوْلَ بَعْدَهُ, اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْ نَفْسِيْ وَ إِيَّكُمْ بِتَقْوَ اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. , قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jum’at: Damailah Bangsaku.
Setiap bangsa berharap mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupan di dunia, tanpa peperangan, intimidasi, rongrongan dan lain sebagainya yang membuat kegelisahan dan ketidak nyamanan. Kedaiaman itu bukan datang sendiri, akan tetapi diusahakan dan terus diperjuangan dan dipertahankan serta diperjuangkan.
Keserakahan dan kesombongan serta keangkuhan seseorang atau suatu bangsa yang tidak bisa dikontrol yang akan menjadikan suatu bangsa tidak merasakan kedamaian dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Untuk itu kesadaran akan hal terbut menjadi penting dan terus dikembangkan dan diperjuangkan yang pada gilirannya akan mendpatkan kedamaian dan kenyamanan serta kebahagiaan.
Kemudia apa saja yang dapat dilakukan dalam rangkan mengusahakan dan memperjuangan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Ada beberapa langkan yang dapat dilakukan dalam memperjuangkan kedamaian, diantaranya adalah:
Pertama, Muhasabah Cermin Ahlak Terpuii
Muhasabah adalah menghitung dan mengkorekasi terkait apa yang sudah kita lakukan dan belum kita lakukan ditahun yang lalu, untuk diperbaiki atau dirubah perilaku maupun ibadah kita agar tidak banyak penyelasalan diwaktu-waktu yang akan datang. Sahabat Umar bin khattab pernah mengatakan “Hisablah dirimu sebelum dihisab” Sebagai sebuah bangsa, Muhasabah terhadap suatu bangsa juga sangat penting jika berharap bangsanya menjadi bangsa baik dan pantas untuk dihormati oleh bangsa lain. Bercermin diri sebagai suatu bangsa baik untuk dilakukan sehingga akan dapat mengkoreksi sekaligus memperbaiki diri dan menjadi bangsa yang mandiri dan memiliki harga diri. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwa lah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hasyr: 19
Kedua, Besikap Hati-hati dalam Bertindak dan Berucap
Semua Tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari akan dinilai dan dibalas oleh Allah SWT. Karena itu pandailah berhati-hati dalam bertindak dan berucap agar siapapun yang mendengar atau merasakan tidak reaktif untuk melawan atau melecehkan akan tetapi justru merasakan kedamaian dan kenyamanan serta kebahagiaan.
Jika dalam diri seseorang Ada kedengkian dan kebencian, terkadang sulit untuk bersikap dan berucap yang menyejukkan dan membahagiakan, oleh karena itu sebagai bangsa yang baik dan besar berusahalah untuk membersihkan kedengkian dan kebencian sehingga kesejukan akan hadir menyelimuti jiwa raga kita kemanapun dan dimanapun berada sehingga akan menjadi pemicu dan pemacu bangsa ini untuk menjadi bansa yang “damai” Allah berfirman:
طَاعَةٌ وَّقَوْلٌ مَّعْرُوْفٌۗ فَاِذَا عَزَمَ الْاَمْرُۗ فَلَوْ صَدَقُوا اللّٰهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۚ
(Yang lebih baik bagi mereka adalah) taat (kepada Allah) dan bertutur kata yang baik. Sebab apabila perintah (perang) ditetapkan (mereka tidak menyukainya). Padahal jika mereka benar-benar (beriman) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. QS. Muhammad: 21
Ketiga, Bersikap Husnuzon terhadap Sesama
Dalam kehidupan kita ummat manusia, terkadang muncul sifat iri dan dengaki yang merupakan pemicu munculnya sikap Su’uzon atau berburuk sangka terhadap orang lain sehingga dapat menimbulkan perpecahan ataupun pertikaian. Manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang berbeda-beda baik wajahnya, kulitnya golongan darahnya, dan lain sebagainya termasuk sidik jarinya satupun tidak ada yang sama walaupun milyaran jumlahnya.
Perbedaan manusia dalam bentuk dan riskinya itu hak prerogative Allah, namun sebagi manusia diperkenankan untuk merubahnya dengan cara yang haq dengan bekerja dan berusaha yang baik agar memperoleh hasil yang maksimal dan manfaat serta berkah tanpa dilandasi sikap su’uzon. Allah berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Keempat, Pandai Mencermati Keadaaan
Dalam merespon keadaan suatu bangsa atau masyarakat diperlukan kepandaian dan kecermatan agar tidak berakibat negatif. Berpikir positif merupakan langkah awal untuk pandai mencermati keadaan dengan baik dan prospektif. Berusaha berbuat dengan ikhlas untuk merubah nasib suatu bangsa merupakan hal yang sangat bernilai dan bermanfaat banyak.
Setelah berusaha mencermati keadaan, lakukanlah pemikiran yang mendalam untuk bisa melakukan kegiatan aau program dalam menciptakan suasana kemaian dalam masyarakat yang segera dan langsung diterima masyarakat. Setelahide kreatis menumbuhkan kedamaian, lakukan kembali dalam mencermati kondisi masyarakat dan simpulkan serta laksanakan kegiatan yang membuat kedamaian masyarakat semakin baik dan semakin indah. Semakin sibuk berbuat kebaik, maka kita tidak punya banyak waktu untuk memikirkan kejelekan kelompok lain atau kelompok orang tidak setuju atau membenci kita. Allah berfirman:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, QS. Al-Insyirah: 7
Kelima, Pilihlah Pemimpin Yang Rendah Hati
Dalam perjalanan banyak manusia sangat penting keberadaan seorang pemimpin, karenanya memilih pemimpin menjadi penting agar dalam perjalannya terdapat masalah atau menginginkan sesuatu diba dimusyawarhkan dengan panduan seorang pemimpin.
Saat ini bangsa Indonesia sedang dalam masa pemilihan kepemimoinan nasional, karenanya bangsa Indonesia haru memilih seorang pemimpin yang sesuai dengan hati Nurani masyarakat tanpa ada paksaan dan intimidasi dari manapun juga agar memperoleh pemimpon yang baik danseseuai harapan serta mampumembawa kepemimpinannya menuju kebaikan dan posisi Indonesia yang diperhitungkan dimata dunia.
Sebagai masukan, dalam memilih pemimpin, pilihlah pemimpin yang rendah hati, ahlaknya paling baik dan bertindak serta berbuat berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan harapan selalu mendapat petunjuk Allah dan Keberkahan dan Kepemimoinannnya yang disa dirasakan masyarakat. Alah berfirman:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ
“Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami.” QS. Assajdah: 24
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa bersemangat untuk melakukan perbaikan dalam rangka membuat kedamaian masyarakat mengingat kedamaian adalah hal yang dirindungan , dengan melakukan beberapa hal diantaranya:
- Muhasabah Cermin Ahlak Terpuji
- Bersikap Hati-hati dalam Bertindak dan Berucap,
- Bersikap Husnuzon terhadap Sesama,
- Pandai Mencermati Keadaaan,
- Pilihlah pemimpin Yang Rendah Hatii.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa bangkit menumbuhkan rasa cinta damai dan bersemangat mendama[kan bangsa dengan maksimal dan tawakal yang total, sehingga kita mendapatkan posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، أَمَّا بَعْدُ؛
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمّا يَصِفُونَ. وسَلامٌ عَلى المُرْسَلِينَ. والحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العالَمِينَ.
عِبَادَ اللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ يِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْسَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا اللهَ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Damailah Bangsaku ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang
semoga bermanfaat