LIPUTAN9.ID – Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam, semakin banyak ilmu maka dia akan semakin berilmu dan semakin berasa bahwa ilmunya masih kurang seperti ketika manusia meminum air laut selalu kurang lantaran mearasa haus terus. Seorang yang berilmu banyak terlebih ilmu agama atau syar’i maka dia akan semakin mengerti kehidupan dan semakin bijak dalam merespon masalah.
Semakin banyak memiliki ilmu maka akan diangkat derajatnya disisi Allah karena ilmunya dan tentunya akan semaikin baik ibadahnya dan juga akan semakin kuat imannya. Untuk itu menjadi penting bagi kita memiliki semangat dalam mencari ilmu minal mahdi ilal lahdi, dari ayunan sampai liang lahat.
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa memahami kondisi keimanan kita dan berusaha meningkatkan kemiman dengan melakukan beberapa hal diantarnya, Perbanyak Membaca atau menyimak AL-Qur’an, Bersemangat mencari ilmu agama,Banyak berbuat baik atau beramal shaleh, Banyak menyebut Allah atau berzikir,Meninggalkan angan-angan kehidupan.
Semoga juga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan total dalam meningkatkan keimanan kita, sehingga kita dimasukan kedalam kelompok orang yang mendapat nikmat dan rahmat didunia dan akhirat, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ #فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ # قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Degradasi Iman Dalam Al-Qur’an.
Makna Degradasi adalah penurunan atau pelemahan, sedangkan iman adalah Pengakuan dengan lidah (lisan) dan membenarkan pengakuan itu dengan hati serta mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-badan).
Keimanan seseorang dapat meningkat dengan pesat dan kuat dapat juga melemah dengan drastis serta bisa juga stagnan atau teteap saja. Hal ini dipengaruhi sikap dan perilaku yang dijalankan dan ditunjukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika sikapnya baik dan melakukan kebaikan dalam pandangan Allah dan Rasulnya, maka iman akan menjadi kuat dan meningkat, dan sebaliknya. Kemudian hal apa saja yang menjadikan seseorang imannya mengalamai degradasai atau penurunan? Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui, diantaranya adalah:
- Hatinya menjadi keras, sehingga sulit menerima kebenaran dan menolak saran dari siapapun (Al-Baqarah: 74)
- Tak perduli dengan Ajaran Qur’an, sehingga enggan dekat dengan AL-Qur’an, enggan mendengar bacaan Qur,an sehingga jauh dar Al-Qur’an (QS. Al Anfal: 2)
- Malas untuk berzikir, lantaran sering pura pura berbuat baik sehingga berpengaruh untuk banyak berzikir, sehingga malas berzikir. (QS. Annisa:142)
- Sombong dan Gila hormat, sehingga merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih terhormat dan angkuh. (QS. Lukman; 18)
- Tidak memiliki kepedulian sosial, sehingga dia tak mau menolong orang lain karena dirinya merasa nyaman atas hasil usahanya dan kurang bergaul atau tidak ada rasa persaudaraan, (QS. Ash-Shaff:14)
- Tidak merasa takut tertimpa musibah, sehingga pada saat diuji dengan musibah dia terkaget kaget dan hilanglah kesabaran dan ingin lari dari kenyataan akibat ketika tahuan dan kesombongan. (QS. AL-‘Ankabut:2)
- Boros dan berlebihan dalam makan, pakaian dan tempat tinggal, sehingga terpancar kemewahan dan menghambur-hamburkan harta ditempat yang salah dan tidak membatu orang yang membutuhkan. (QS. Al-Isra:26)
Kemudian setelah kita mengetahui bagaimana kondisi orang-orang yang iamnnya lemah, maka perlu kita muhasabah mengkoreksi diri kemudian berusaha untuk memperbaikia atau menguatkan iman agar tetap berada dalam keimanan yang baik dan kuat sesuai harapan Allah dan Rasulnya dengan melakukan beberapa hal dibawah ini:
Pertama, : Perbanyak Membaca atau menyimak Al-Qur’an,
Al-Qur’an adalah bacaan yang paling baik diantara bacaa-bacaan yang lain, karenanya kita sebagai ummat Islam hendaklah memperbanyak membaca ataupun menyimak orang lain yang sedang membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an yang kita baca atau kita dengar tidak akan hilang sampai hari Qiyamat dan akan menolong bagi yang membacanya. Bukan hanya itu lebih jauh AL-Qur’an akan menjadi obat dan menjadi rahmat bagi sipembaca amaupun penyimak yang baik dan ikhlas. Allah berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian. QS. Al-Isra/17 : 82
Kedua, Bersemangat mencari Ilmu Agama,
Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam, semakin banyak ilmu maka dia akan semakin berilmu dan semakin berasa bahwa ilmunya masih kurang seperti ketika manusia meminum air laut selalu kurang lantaran mearasa haus terus. Seorang yang berilmu banyak terlebih ilmu agama atau syar’i maka dia akan semakin mengerti kehidupan dan semakin bijak dalam merespon masalah.
Semakin banyak memiliki ilmu maka akan diangkat derajatnya disisi Allah karena ilmunya dan tentunya akan semaikin baik ibadahnya dan juga akan semakin kuat imannya. Untuk itu menjadi penting bagi kita memiliki semangat dalam mencari ilmu minal mahdi ilal lahdi, dari ayunan sampai liang lahat. Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah/ : 11).
Ketiga, : Banyak berbuat baik atau amal sholeh
Berbuat baik adalah amal yang kita lakukan yang membawa manfaat baik diri kita maupun orang lain. Senangi berbuat baik niscaya akan mendapat kebaikan dari Allah. Bernilai sangat bagus jik perbuatan baik disembunyikan namun tidak salah juga jika diberitahukan kepada yang lain untuk memotifasi agar yang lain berbuat yang sama atau lebih baik lagi.
Sebuah cerita dari Sahabat Abu bakar: Suatu ketika Rasulullah saw. bertanya, “Siapa di antara kalian yang berpuasa di hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Saya.” Lalu Rasulullah saw. bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah amal-amal itu menyatu dalam diri seseorang malainkan dia akan masuk surga.”. Untuk itu mari kita perbanyak berbuat baik agar iman kita makin membaik, Allah berfirman:
سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS. Al-Hadid/57: 21)
Keempat, : Banyak menyebut Allah atau berzikir,
Mengingat Allah atau berzikir merupakan amalan yang penting, karena ketika kita meningat Allah pasti Allah akan mengingat kita. Melalaikan dzikir kepada Allah adalah kematian hati, sehingga ketika manusia enggan berzikir kepada Allah berarti hatinya mati. Jika hatinya mati maka malas beribadaha dan tak perduli sesama. Untuk itu menjadi sangat perlu untuk menghidupkan hatinya kembali agar memiliki semangat beribadah dan menjalani hidup yang lebih baik lagi. Allah berfirman:
…وَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
… Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.” QS. AL-Kahfi/18 : 24.
Kelima, Meninggalkan angan-angan kehidupan,
Manusia boleh perpikir kehidupan kedepan untuk lebih baik sejauh pemikirannya rasional, namun tidak baik jika pemikiran kedepannya tidak rasioanl alias hanya berangan-angan yang tidak menentu bahkan kahayalan tak berguna. Untuk itu manusia diberi kebebasan berpikir yang jauh namun berdasar pemikiran yang rasional dan tidak meninggalkan Al-Qur’an serta A-Hadits. Hal ini penting agar pemikirannya tidak jauh melenceng dari ajaran Islam dan memberi manfaat untuk dirinya maupun orang lain. Allah berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. AN-Nisa/4: 32
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa memahami kondisi keimanan kita dan berusaha meningkatkan kemiman dengan melakukan beberapa hal diantarnya:
- Perbanyak Membaca atau menyimak AL-Qur’an,
- Bersemangat mencari ilmu agama,
- Banyak berbuat baik atau beramal shaleh,
- Banyak menyebut Allah atau berzikir,
- Meninggalkan angan-angan kehidupan,
Semoga juga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan total dalam meningkatkan keimanan kita, sehingga kita dimasukan kedalam kelompok orang yang mendapat nikmat dan rahmat didunia dan akhirat, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ اِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
مَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Degradasi Iman Dalam Al-Qur’an ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan, Banten