LIPUTAN9.ID – Bulan Sya’ban adalah bulan yang merupakan bulan jembatan menujubulan suci Ramadhan dan juga merupakan bulan yang disukai oleh nabi dan para sahabat untuk memperbanyak puasa sunah. Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah, bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Dalam rangka menyambut maam nisfu sya’ban ada baiknya kita awali dengan puasasunnah sya’ban walaupun jarang berpuas sunnahkita masih bisa melakukan ibadah puasa menjelang malam nisfu sya’ban mengingat tidak diperkenankan berpuas sunnah ketika jarang berpuasa yang rutin dibulan-bulan yang lain.
Materi Khutbah dengan judul, “Khutbah Jum’at: Malam Nisfu Say’ban” diangkat untuk memberikan wawsan seputar keuatamaan bulan Sya’ban, dimana didalamnya terdapat amaliah Nisfu Sya’ban. Semoga bermanfaat. (Redaksi)
Khutbah Pertama
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّــدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ،
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (الحج: ٧٧)
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jum’at: Malam Nisfu Sya’ban.
Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan sya’ban,yang artinya sebentar lagi kita akan memasuki bulan special bulan mulia yaitu bulan Ramadhan. Pada bulan sya’ban ini ada satu malam yang penting untuk kita umat Islam melakukan ibadah yang dilakukan satu tahun sekali dimalam pertengahan bulan sya’ban ini.
Para ulama telah mengajak dan mengajarkan kepada ummat Islam untuk banyak melakukan kebaikan-kebaikan di bulan Sya’ban ataupun malam pertengahan sya’ban yang seringdisebut “Nisfu Sya’ban” sebagai bentuk ibadah atau amalah yang khusus Sya’ban. Ibadah ini dilakukan agar umat Islam mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah dalam berbagai bentuk dan macamnya. Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendorong untuk meningkatkan ibadahnya atau menghidupkan malam pertengahan dibulan sya’ban sebagaimana hadist yang diriwayatkanoleh Imam IbnuMajah:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه فِي السُّنَنِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ الْإِيْمَانِ(
Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Hadirin sidang jumat yang dimulyakan Allah swt,
Pada malam nisfu sya’ban waktu maghrib,merupakan malam yang penting terkait dengan amalperbuatan kita dalam waktu satu tahun kebelakang dan satu tahun kedepan. Maksudnya adalah pada malam nisfu sya’ban, catatan-catatan amal ummat manusia satu tahun kebelakang diangkat ke langit dan dibuka catatan lembaran baru satu tahun kedepan. Oleh karena itu, sebagai ummat Islam adalah baiknya untuk mengawali catatan buka kehidupan kita dengan catatan amal yang baik-baik, apapaun amal baikny yang bisa kita lakukan dan Allahpun senang ketika catatan ummat Islam diawal catatn bukunyaadalah sesuatu amal-amalyangbaik sebagaimana sabda. Rosululloh saw.
… وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلاَعْمَالُ اِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ.
… Dibulan itu diangkat amal-amal(manusia) kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila saat amalku diangkat aku sedang berpuasa: HR. An-Nasa’i No. 1022
Hadirin sidang jumat yang dimulyakan Allah swt,
Kemudian apa ibadah-ibadah yang baik dilakukan dalam meramaikan malamnisfu sya’ban? Ada beberapa jenis ibadah yang baik dilakukan dalammeramaikan balam nisfu sya’ban, diantaranya adalah:
Pertama, : Berpuasa Sunnah Bulan Sya’ban menjelang Nisfu Sya’ban
Bulan Sya’ban adalah bulan yang merupakan bulan jembatan menujubulan suci Ramadhan dan juga merupakan bulan yang disukai oleh nabi dan para sahabat untuk memperbanyak puasa sunah. Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah, bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Dalam rangka menyambut maam nisfu sya’ban ada baiknya kita awali dengan puasasunnah sya’ban walaupun jarang berpuas sunnahkita masih bisa melakukan ibadah puasa menjelang malam nisfu sya’ban mengingat tidak diperkenankan berpuas sunnah ketika jarang berpuasa yang rutin dibulan-bulan yang lain.Rosulullah bersabda:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
Dari Ummu Salamah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi no. 726, An-Nasai 4/150, Ibnu Majah no.1648, dan Ahmad 6/293)
Kedua, : Membaca Al-Qur’an Khususnya Surat Yasin
Al-Qur’an memiliki arti bacaan, dan al-qur’an merupakan kitab suci ummat Islam yang membacanya merupakan ibadah yang bernilai tinggi dalam pandangan Allah, sehingga membaca Al-Qur’an menjadi penting terlebih memiliki fadhilah yang baik dan banyak. Sebagai ummat Islam seyogyanya sering dan senang dalam membaca Al-Qur’an dan jika bisa dilakukan setiap hari atau setiap waktu sholat. Mengapa membaca surat Yasiin, karena makna al-Qur’an secara keseluruhan ada dalam surat yaasiin.
Dalam amalan malam nisfu Sya’ban yang dimulai dari awal waktu maghrib menjadi amalan yang penting bagi umat Islam yang berharap mendapatkan kururan kebaikan dari Alah swt. Allahpun memrintahkan Ummat Sialm untuk selalu membaca Al-Qur’an sebagaimana diwahyukan dalam Surat Al-Isra:
ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ ٱلْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبً
Artinya: “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS. Al-Isra,/17: 14)
Ketiga, : Perbanyak Memanjatkan Doa
Berdoa merupakan hal yang sangat penting bagi kita umat Islam. Doa merupakan alat berkomunikasi kepada Allah, mengadu dan menenangkan hati dan pikiran kita ketika merasakan adanya masalah dan lain sebaginya. Semakin sering kita berdoa Allah semakin senang kepada kita disamping hati kita manusia akan terlas plong atau lega lantaran maslahnya sudah tersalurkan kepada yang Maha Kuasa dengan harapan akan segera adasolusi dari maslahnya.
Dalam malam nisfu sya’ban ini juga menjadi penting untuk menyampaikan masalah dan problematika kehidupan kepada Allah sang pemberi jawaban dari harapan kita manusia, maka sampaikanlah doa dan harapan minimal untuk satu tahun kedepan atau untuk dunia akhirat. Allahpun sudah mempersilahkan untuk enyampaikan harapan dan berjanji akan mengabulkan jikalau disampaikan pada malam nisfu sya’ban, sebagaiman sabda nabi:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ في شُعَبِ الْإِيْمَانِ(
Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Keempat, : Perbanyak Memohon Ampun dengan Istighfar
Tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa artinya semua manusia memiliki dosa dan kesalahan. Lantas apa yang harus dilakukan ketika sadar memiliki dosa, maka tidak lain dan tidak bukan adalan beristighfar atau meminta ampun kepada Allah atas dosa yang telah diperbuat.
Dimalam nisfu sya’ban, malam yang baik untuk kita memohon ampun atas dosa dan kesalahan walau[pun sebsar apapun kesalahan kita, sangat baik untuk kita memohon ampun kepada Allah, dan Alapun seudah berjanji akan mengampuninya sebagaiman hadits nabi:
يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ والطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ(
Maknanya: “Allah merahmati para hamba-Nya di malam nisfu Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi” (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Kelima, Melakukan Ibadah Shalat Sunnah Tasbih
Shalat tasbih adalah salah satu shalat sunnah yang jarang dilakukan oleh umat Islam yang masih banyak kesibukan dengan berbagai urusan. Oleh karena itu, di malam nisfu Sya’ban menjadi penting untuk dilakukan mengingat baiknya kualitas shalat tasbih bahkan Nabi tidak pernah meninggalkan shalat tasbih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ‘Abbas bin Abdul Mutthalib,
يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلاَ أُعْطِيكَ أَلاَ أَمْنَحُكَ أَلاَ أَحْبُوكَ أَلاَ أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلاَنِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّىَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِى أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِى سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِى كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى عُمُرِكَ مَرَّةً
“Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah paman, aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang dapat menghapus sepuluh macam dosa? Jika paman mengerjakan hal itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa paman, baik yang awal dan yang akhir, baik yang telah lalu atau yang akan datang, yang di sengaja ataupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang terang-terangan. Sepuluh macam kebaikan itu ialah; “Paman mengerjakan shalat empat rakaat, dan setiap rakaat membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu, dalam rakaat pertama dan masih berdiri, bacalah; “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah selain Allah dan Allah Maha besar) ” sebanyak lima belas kali, lalu ruku’, dan dalam ruku’ membaca bacaan seperti itu sebanyak sepuluh kali, kemudian mengangkat kepala dari ruku’ (i’tidal) juga membaca seperti itu sebanyak sepuluh kali, lalu sujud juga membaca sepuluh kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara dua sujud) juga membaca sepuluh kali, lalu sujud juga membaca sepuluh kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca sepuluh kali. Jumlahnya ada tujuh puluh lima kali dalam setiap rakaat, paman dapat melakukannya dalam empat rakaat. Jika paman sanggup mengerjakannya sekali dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak mampu, kerjakanlah setiap Jumat, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap tahun sekali. Dan jika masih tidak mampu, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup.” (HR. Abu Daud No. 1297)
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa menjalankan ibadah malam nisfu sya’ban dengan baik dan penuh kekhusu’an sehingga menjadi ladang amalbuat kita dengan melakukan beberapa ibadah dibawah ini:
- Membaca Al-Qur’an Khususnya Surat Yasin,
- Kedua, Diberikan Ketenangan dan Rahmat Allah,
- Perbanyak Memanjatkan Doa,
- Perbanyak Memohon Ampun dengan Istighfar,
- Melakukan Ibadah Shalat Sunnah Tasbih.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa memaksilakn ibadah dimalam nisfu sya’ban, sehingga kita pantas mendapatkan posisi yang tinggi dimata Allah yang mendapatkan ampunan dan rahmatNya didunia dan Akhirat, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ. الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ أَرْسَلَ لِلْعَالَمِيْنَ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ أَمَّا بَعْدُ.
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللٰهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللٰهِ اِنَّ اللٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللٰهِ اَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema, Khutbah Jum’at: Malam Nisfu Say’ban, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482