LIPUTAN9.ID – Muhasabah adalah Usaha melakukan introspeksi diri terkait yang telah dikerjakannya selama di dunia. Oleh karena itu, aspek pekerjaan, usia, dan rezeki menjadi salah satu yang penting diperhatikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah adalah introspeksi. Sebuah koreksi terhadap sikap maupun perbuatan diri sendiri.
Menurut A Kang Mastur (2018:88) dalam bukunya yang berjudul Yuk, Muhasabah, dijelaskan olehnya bahwa muhasabah adalah berasal dari kata bahasa Arab “hasiba-yahsabu-hisab” yang secara etimologis artinya adalah perhitungan. Sedangkan dalam terminologi Islam, muhasabah adalah upaya seseorang dalam melakukan evaluasi diri terhadap setiap kebaikan serta keburukan pada semua aspek kehidupannya.
Demikian materi khutbah yang singkat ini, semoga bisa memahami semangat melakukan Muhasabah untuk kebaikan kedepan sehinga menjadi orang beruntung dengan memahami beberapa hal kebaikan muhasabah dibawah ini::Terhindar dari sifat”Merasa Suci”D, ijauhkan dari Sifat Sombong, Meringankan Hisab di Akhirat, Lebih memahami pentingya waktuM, endorong manusai untuk Bertaqwa.
Sehingga Allah ridho menjadi kan kita semua orang yang beruntung, mendapatkan kebahagiaan, rahmat dan kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْإِحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِبَاقَ
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hadirin siding jum’at yang dimulyakan Allah,
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kekutana untuk bisa melaksanakan sholat jumat di masjid yang mulia ini,
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Yang telah membingbing kita menuju dunia yang baik dan terang serta jelas, yaitu addiinul islam. Semoga kita selalu beruaha mencintainya dan bershalawat kepadanya serta berusaha dekat dan mendekat sehingga benar-benar dekat dan diakui sebagai ummatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin siding jum’at yang dimulyakan Allah,
Selaku khotib kami mengajak kepada jamaah sekalian dan diri kami pribadi, Marilah kita semangat berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannaya dengan cara yang diajarkanNya, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dan semangat kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketaqwaan kepadanya Amin.
Hadirin siding jum’at yang dimulyakan Allah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan khutbahnya yang berjudul, MUHASABAH DI AKHIR TAHUN.
Muhasabah adalah Usaha melakukan introspeksi diri terkait yang telah dikerjakannya selama di dunia. Oleh karena itu, aspek pekerjaan, usia, dan rezeki menjadi salah satu yang penting diperhatikan.
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah adalah introspeksi. Sebuah koreksi terhadap sikap maupun perbuatan diri sendiri.
- Menurut A Kang Mastur (2018:88) dalam bukunya yang berjudul Yuk, Muhasabah, dijelaskan olehnya bahwa muhasabah adalah berasal dari kata bahasa Arab “hasiba-yahsabu-hisab” yang secara etimologis artinya adalah perhitungan. Sedangkan dalam terminologi Islam, muhasabah adalah upaya seseorang dalam melakukan evaluasi diri terhadap setiap kebaikan serta keburukan pada semua aspek kehidupannya.
- Muhasabah Imam al-Ghazali adalah perhitungan seorang hamba terhadap setiap gerak gerik dan diam yang telah dilaluinya, seperti seorang pedagang yang memperhitungkan modal, untung dan rugi. Modal hamba pada agama adalah ibadah-ibadah fardhu, keuntungannya adalah ibadah-ibadah sunnah, dan kerugiannya pada perbuatan-perbuatan maksiat. Imam al-ghazali membagi tingkatan muhasabah menjadi 6 tingkatan, sebagai berikut:
- Menueutr Imam Al-Mawardi mendefinisikan muhasabah atau intropeksi dengan pengertian apabila seseorang pada malam harinya membuka kembali lembaran perbuatan yang ia lakukan siang hari dan jika perbuatannya di siang hari itu merupakan perbuatan terpuji maka ia melanjutkannya di hari esok dan mengiringi perbuatan itu dengan perbuatan terpuji lainnya. Namun sebaliknya, jika ternyata perbuatannya di hari ini merupakan perbuatan tercela maka ia akan berusaha menghapuskannya jika mampu dan jika tidak maka ia akan menutupinya dengan perbuatan terpuji lainnya di keesokan hari guna menghapuskan perbuatan tercelanya di hari ini, namun dengan syarat ia harus menghentikan perbuatan tercela itu dan tidak mengulangi perbuatan itu maupun semisalnya.
Selanjutkan dalam rangkan memepertajam muhasabah ada baiknyabkita menjawab pertanyaan kita sebagai seorang muslim melakukan muhasabah? Sejauh mana pentingnya muhasabah bagis seorang muslim terlebih berada di akhir tahun hijriyah atau dibuan desember? Muhasabah sangatlah penting bagi seorang Muslim agar dapat mengetahui lebih jauh tentang aktifitas dirinya untuk bisa terdeteksi sejauh mana kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dilakukan untuk tujuan kehidupan didunia terlebih diakhirat.
Disamping itu muhasabah adalah merupakan :
- Perintah dari Allah, sehingga manusia harus melakukannya, sebagaimana firmanya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).
- Muhasabah merupakan perilaku orang yang pandai memanaj kehidupan manusia sehingga menjadi manusia yang pandai, Rosululoh bersabda:
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT,” (HR. Imam Turmudzi).
- Sahabat Ummar pernah berkata terkait dengan Muhasabah, mengingat pentingnya muhasabah:
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT,” (HR. Imam Turmudzi).
Setelah kita memahami makna muhasabah dan pentingnya muhasabah, kemudian agar lebih mantap dan semangat serta istiqamaha dalam meklakukan muhasabah lebih jauh kita perlu mengatahui apa saja manfaat dari muhasabah yang dilakukan oleh seorangmusliam di akhir tahun yang berjalan, walau tidak melakukan setiap hari padahal itu yang terbaik. Diantar manfaat muhasabah itu adalah:
Pertama, Terhindar dari Sifat “Merasa Suci”
Ketika manusia tidak pernah atau jarang melakukan muhasabah, maka dia akan mera tidak punya dosa atau meras tidak punya salah yang ujungnya merasa suci dan menjadi ahli syurga. Sebaliknya jika kita setahun sekali di akhir atahun apalagi sehari sekali melakukan muhasabah, maka akan merasa ada yang kurang dan salah dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga menjadi penting sekali untuk melaukan muhasabah agar lebih mengertia kekurangan dan kesalahan kita
فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS An-Najm: 32)
Kedua, Dijauhkan dari Sifat Sombong,
Sifat sombong adalah sifat yang merasa paling baik, paling hebat, palingkaya dan sebangsanya. Ketiak sering melakukan muhasabah insya Allah kesombongan akan terskikis, karena akan kelihatan kelemahan dan kekurangan dirinya yang tentunya bisa mengkikikis kesombongan yang dimilikinya.
Ada beberapa kejelekan atau kelemahan orang-orang yang sombong sehingga kesombongan harus dihindari, diantarakejelekan itu adalah: dibenci oleh dan Rasulnya(QS. Lukman: 18); menjadimahluk yang hina (QS. Al-A’raf 146); Hatinya terkunci(QS. Al-Mukmin 35); Menjadi Pengikut Iblis(QS. AL-Baqarah 34);
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا
Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. QS. Al-Isra/17: 37
Ketiga, Meringankan Hisab Akhirat
Jika kita sering melakukan muhasabah, maka akan mengetahui lebih banyak kebaikan dan keburukan yang kita lakukan sehingga jika banyak kekurangan, maka tentungan akan banyak melakukan perbuatan baik dihari hari selanjutnya sehingga kita insya Allah akan mendapatkan kebaikan. Dan jika lebih banyak dosa daripada pahala dari hasil muhasabah, maka kita akan bertaubat dan meminta ampun kepada Allah swt.
Kondisi diatas akan menjadikan gambaran dari hisab atau perhitungan yang akan dilakukan Alah diakhirat karena kita sudah sering menghitungnya. Allah berfirman:
يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah). QS. Al-Haqqah: 18
Keempat, Lebih Memahami Pentingnya Waktu
Ketika seseorang melakukan muhasabah terkait dengan waktu, maka dia akan semakin memahami pentingnya waktu sehingga dia tidak akan menyia-nyiakan waktu tetapiakan menggunakan waktu sebaik dan seefisien mungkin sehingga akan baik dan kualitas waktu yang dimilikinya.
Mengapa penting memperhatikan waktu. Mengingat umur manusia ummat Muhammad itu tidak panjajng, sebutar 60 sampai 70 tahun, sehingga bagaimana umur yang di berikan menjadikan pandai-pandai manusia memanaj waktu dengan baik, sehingga waktu yang dimiliki dapat diergunakan dengan baik dan berkualitas. Allah berfirman:
وَالْعَصْرِۙ , اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ, اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
“Demi masa.”(1) “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”(2) “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-“ashr: 1-3
Kelima, Mendorong manusia untuk lebih bertaqwa,
Taqwa adalah menjalankan semua perintah dan meninggal semua larangan Allah, ketika sering melakukan muhasabah tentunya sudah dapat menghitung seberapa banyak melakukan ibadah sebagai wujud orang yang bertaqwa dan seberapa melakukan makasiat dan perbuatan dosa. Insya Alah semakin banyak bermuhasabah akan semakin bersemangat melakukan kebaikan sebagai bentuk taqwa sehingga mendorong manusai untuk mendapatkan predikat muttaqin. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya), dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari Akhirat). dan (sekali lagi diingatkan), bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Teliti akan segala yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)
Hadirin siding jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa memahami semangat melakukan Muhasabah untuk kebaikan kedepan sehinga menjadi orang beruntung dengan memahami beberapa hal kebaikan muhasabah dibawah ini::
- Terhindar dari sifat”Merasa Suci”
- Dijauhkan dari Sifat Sombong,
- Meringankan Hisab di Akhirat,
- Lebih memahami pentingya waktu
- Mendorong manusai untuk Bertaqwa.
Sehingga Allah ridho menjadi kan kita semua orang yang beruntung, mendapatkan kebahagiaan, rahmat dan kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Muhasabah Akhir Tahun ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang