Bulan Agustus sekaligus bersaamaan dengan bulan Muharram mempunyai makna tersebdiri bagi bangsa Indonesia. Karena itu kami perlu menyuguhkan materi khutbah dengan spirit kebangsaan dan kemerdekaan dengan semangat bulan hijriyah. Tema khutnah kali ini adalah Wujudkan Cinta Tanah Air dengan subtema bahasan diantaranya; Memperbaiki Kualitas Taqwa, Mendirikan Sholat dan Banyak berbuat Baik, Menjaga Kemanan dan Kenyamanan, Sering Mendokan Kebaikan, Memakmurkan tanah air.
Demikian materi khutbah hari Jum’at, (04/08/23) ini, semoga bisa bersemangat untuk melakukan kebaikan-kebaikan sebagai bentuk cinta tanah air dengan kebaikan-kebaikan dalam khutbah di bawahini.
Khutbah Pertama
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ:
فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kekutana untuk bisa melaksanakan sholat jumat di masjid yang mulia ini,
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Yang telah membingbing kita menuju dunia yang baik dan terang serta jelas, yaitu addiinul islam. Semoga kita selalu beruaha mencintainya dan bershalawat kepadanya serta berusaha dekat dan mendekat sehingga benar-benar dekat dan diakui sebagai ummatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Selaku khotib kami mengajak kepada jamaah sekalian dan diri kami pribadi, Marilah kita semangat berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannaya dengan cara yang diajarkanNya, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dan semangat kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketaqwaan kepadanya Amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Hari ini kita sudah berada pada bulan Agutus yang merupakan bulan kemerdekaan yang merupakan hasil perjuangan yang panjang dari para ulama, syuhada, pejuang dan rakyat indonesia semua dan juga kemerdekaan merupakan anugerah Allah swt. Perjuangan yang mengorbankan harta nyawa dan cita cita tentunya salah satu sebabnya karena begitu cintanya kepada tanah air tanah tumpah daranya.
Di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 disebutkan kemerdekaan juga disebutkan “atas berkat rahmat Allah”. Anugerah Allah melalui perjuangan para ulama’, para syuhada’, para pahlawan. Sebagai sebuah anugerah Allah, maka wajib bagi kita untuk menyukuri anugerah berupa kemerdekaan ini agar dengan melakukan kebaikan kebaikan.
Keciantaan kepada tanah air juga dilakukan oleh nabi kita Muhmmad saw. Yang begitu mencintai tanah airnya yang merupakan tempat hidup dan berkehidupan. Sejarah kelahirannya ada ditanah air kita dan perintiswa penting lainnya yang mendorong dan memicu kecintaan terhadap tanah air. Rosululloh bersada:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَكَّةَ : ” مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ، وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ“
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “‘Rasulullah SAW. bersabda kepada kota Makkah, ‘Sungguh dirimu (kota Makkah) negeri yang amat indah, dan paling aku cintai, jikalau masyarakat Makkah tidak mengusirku, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selain dirimu (kota Makkah)’” (HR. Tirmidzi no. 3926)
Sebagai bangsa Indonesia memiliki tanahair Indonesia yang sering kita sebut dengan NKRI. Masyarakat nahdiyyin memiliki jargonyang cukup baik dengan jargon NKRI harga mati. Jadi para nahdiyyin siap berkorban jiwa raga dalam membaela dan mempertahankan tanah airnya dengan mengorbankan apa yang dimiliknya sampai pengorbanan nyawanya.
Dalam lagu Indonesia Raya karangan WR. Supratman ada bait yang berbunyi “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. Menunjukan semangat yang berkobar untuk membangun NKRI dalam hal membangun jiwanya dan badanya NKRI yang kita cintai ini sebagai satu bentuk cinta yang mendalam kepada tanah air NKRI.
Setelah kita mengerti dan merasakan begitu pentingnya mencintai tanah air, maka marilah kita berusaha mengetahui dan merealisasikan cinta kita terhadap tanah air dengan melakukan beberapa hal dibawah ini:
Pertama, Memperbaiki kualitas Taqwa,
Bertaqwa berupakan perilaku yang sangat penting bagi manusia dalam pandangan Allah maupun pandangan sesam manusia. Ketaqwaan merupakan satu bentuk perilaku manusaia yang bisa berubah ubah, terkadang baik dan kuat terkadang pula tidak baik atau lemah. Sebagai muslim yang baik tentunya akan berusaha untuk menjadi orang yang taqwanya baik dan berkualitas. Mengapa demikian, karena kemulyaan seorang muslim sangat tergantung dari taqwanya, seorang yang dinilai baik oleh Allah maupun muslim yang lain akan sangat tergantung dengan taqwanya. Jika taqwanya baik, maka dia akan dinilai baik dan sebaliknya.
Sebagai seorng muslim yang mencintai tanah airnya, tanah tumpah darahnya, maka dia akan berusaha menjadi muslim yang ketaqwaannya baik yang tentunya akan memanifestasikan taqwanya dengan bentuk katifitas yang baik dan bermanfaat bagi manusia yang lain dan pemeliharaan alam yang dapat membuat nyaman masyarakat yang menempati tanah air yang ditempati. Allah berfirma:
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.QS. Al-A’raf/7: 96
Kedua, Mendirikan Sholat dan banyak berbuat baik,
Ketika kita mencintai tanah kelahiran kita atau tanah air kita, tentunya kita sangat berharap bisa berkehidupan dan bermasyarakat dengan nayaman, indah, damai, aman dan menyenangkan serta menghasilkan. Harapan tersebut sangat baik apabila dimulai dari diri kita semua dengan berbuat baik kepada Allah maupun masyarakat serta alam semesta.
Berbuat baik kepada Allah dilakukan dengan ibadah sholat yang baik dan khusyu’ dan berbuat baik kepada masyarakat dengan banyak berbagi dan membatu masyarakat lain yang memang membutuhkan bantuan kita. Disamping itu juga harus menjaga keseimbangan alam dengan dimulai dari yang kecil dengan tidak membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan dan menata ulang alam yang memungkinkan timbulnya bencana kecil maupun bencana besar. Allah berfirman:
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ
”Yaitu ketika orang-orang yang kami kukuhkan kedudukanya di muka bumi, mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, mereka berbuat baik, menyuruh kepada kebaikan, makruf, dan mencegah kepada kemungkaran. Dan kepada Allahlah kembali segala urusan.” (QS. al Hajj; 41)
Ketiga, Menjaga Kemanan dan Kenyamanan,
Kelahiran seseorang di wilayah tertentu menjadikan seseorang tersebut menyatu disebabkan kenyamanan dan keindahan serta adanya kenangan-kenangan indan serta sejarah-sejrah kehidupan seseorang sehingga memiliki kenyamanan dan ketentraman dalam menempati wilayah tempat kelahirannya. Wilayah kelahiran yang sering disebut juga tanah air akan menjadikan seseorang fatanik terhadap tempat kelahirannya yang merupakan tempat sejarah kelahirannya dan juga sangat besar dalam memori otaknya yang berujung kecintaan yang mendalam terhadap tanah kelahirannya.
Bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap tanah tumpah darahnya menjadi sangat penting dan sensitive dalam mempertahankan tanah kelahirannya mengingat begitu penting kelahirannya yang memiliki sejarah dalam kehidupannya. Untuk itu sikap dan usaha untuk menjadikan tempat kelahirannya atau tanah airnya menjadi aman dan nyaman menjadi tanggung jawab bersama masyarakat yang lain. Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِم أَنِ اقْتُلُوْا أَنْفُسَكم أَوِ أخرُجُوا مِن دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوْه إِلَّا قَلِيْلٌ مِنْهُمْ
Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): ‘Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!’ niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka… (QS. An-Nisa’ [4]: 66).
Keempat, Sering mendoakan kebaikan,
Doa merupakan salah satu wahana komunikasi seorang hamba dengan Tuhannaya Allah swt., doa juga merupakan wahana spesial permintaan hamba kepada Tuahnnya agar keinginan dan cita-cita segera terwujud. Doa yang banyak dan sering menjadi penting untuk kita sampaikan kepada Allah dengan harapan segera diqobul. Allah benci kepada hambaNya yang tidak mau berdoa kepadaNya, semakin kita banyak berdoa kepadaNya maka Allah semakin dekat dan senang kepada hamnya sekaligus sangat mungkin senang mengabulkan doa hambaNya.
Doa yang kita panjatkan kepada Allah sebaiknya bikan hanya untuk diri sendiri, namun juga doa untuk orang tua, anak istri, keluarga besar, dan kaum muslimin-muslimat serta untuk tanah airnya yang selam ini ditemati dan dinikmati keindahan alamnya dan berbagai fasilitas lainnya. Hal ini juga dilakukan oleh nabiyulloh Ibrahim AS. Sebagaimana firman Allah:
رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ
Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian (QS. Al-Baqarah [2]: 126).
Kelima, Memakmurkan Tanah Air
Kecintaan terhadap tanah air, membutuhkan semangat dan aktifitas nyata sebagai bentuk kecintaanya. Tanpa semangat dan bentuk aktifitas nyata maka bisa dikataegorikan belum sepenuhnya mencintai tanah air. Oleh karena itu seseorang yang mencintai tanah air, ada uapaya dan ada kegiatan yang dilakukan untuk menjadikan tanah airnya yang bisa lebih nyaman dan tentram bagi seluruh penghuningya maupun warga lain yang hadir bersilaturrahmi ke tanah air kita.
Untuk itu kegiatan-kegitan sosial dan professional dapat dilakukan untuk memajukan sumberdaya masyarakat, kehidupan ekonomi, keamanan, kenyamanan dan menyejukkan siapapaun yang ada dan menghuni tanah air kita ini. Dari beberapa hal yang dilakukan merupakan aktifitas yang boleh disebut melakukan kegiatan untuk memakmurkan masyarakat dan tanah air. Allah berfirman:
وَاِلٰى ثَمُوۡدَ اَخَاهُمۡ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوۡمِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمۡ مِّنۡ اِلٰهٍ غَيۡرُهٗ ؕ هُوَ اَنۡشَاَكُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ وَاسۡتَعۡمَرَكُمۡ فِيۡهَا فَاسۡتَغۡفِرُوۡهُ ثُمَّ تُوۡبُوۡۤا اِلَيۡهِ ؕ اِنَّ رَبِّىۡ قَرِيۡبٌ مُّجِيۡبٌ
dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Shalih. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).” [QS. Hud: 61].
Hadirin siding jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa bersemangat untuk melakukan kebaikan-kebaikan sebagai bentuk cinta tanah air dengan kebaikan-kebaikan dibawah ini:
- Memperbaiki kualitas Taqwa,
- Mendirikan Sholat dan Banyak berbuat Baik,
- Menjaga Kemanan dan Kenyamanan,
- Sering Mendokan Kebaikan,
- Memakmurkan tanah air.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal terebut, sehingga kita mendapatkan ampunan dan rahmat serta kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد.
فَيَآ اِخْوَانِىْ رَحِمَ كُمُ اللَّهُ. اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَقَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِ يْمِ : مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجَا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبْ. وَاَنَّ اللَّهِ اَمَرَكُمْ بَدَأَ بِنِفْسِهِ وَ ثَنَّى بِمَلاَ ئِكَةِ بِقُدْسِهِ وَثَلَّثَ بِكُمْ اَ يُّهَا الْمُؤْ مِنُوْنَ . فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَا ئِلٍ كَرِ يْمٍ. اِنَّ اللَّهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْ تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مِنْهُمْ وَمَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اَمِيْنْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, اَ لْاَ حْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ اَعِزِّ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. وَاَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَ لاَ تَجْعَلْنَاتَحْتَ اَقْدَامِ الْمُنَافِقِيْنَ الظَّالِمِيْنَ. أَللَّهُمَّ انْصُبْ فِيْ بِلاَدِنَا هَاذَااِمَامًا عَادِلاً وَبِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .اَللَّهُمَّ اَ لِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَفَرِّقْ جَمْعِيَةَ الْكُفْرِ الْمُشْرِكِيْنَ بِعِنَايَتِكَ وَرَحْمَتِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّ احِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ ا دْ فَعْ عَنَّا الْغَلآ ءَ وَالْوَ بَآ ءَ وَالْفَخْشَآ ءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْىَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآ ئِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَاذَ خَآ صَّةُ . وَمِنْ بُلْدَانِ مُسْلِمِيْنَ عَآ مَّةُ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِ يْرٌ . رَ بَّنَااغْفِرْ لَنَا وَ ِلاِ خْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْ نَا بِاْلاِ يْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْ بِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اَ مَنُوْ ا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ. عِبَادَ اللَّهِ, اِنَّ اللَّهَ يَأْ مُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِ يْتَآ ءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَآ ءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغِى يَعَظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُ اللَّهِ اَكْبَرُ. اَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ. ثُمَّ اَقِمِ الصَّلاَةَ.
Materi Khutbah Jum’at dengan tema Wujudkan Cinta Tanah Air, dalam bentuk PDF dapat di download dengan KLIK disini.
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan, Banten