Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Maarif, MA, mengeluarkan pernyataan tegas terkait insiden penusukan dua orang santri di Yogyakarta yang dilakukan oleh seorang pemabuk minuman keras.
Dalam pernyataannya, Kiai Samsul mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut yang dinilai sangat tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan.
“Insiden ini menunjukkan betapa bahayanya dampak dari konsumsi minuman keras yang tidak terkontrol. Tindakan kekerasan seperti ini tidak dapat dibenarkan dalam konteks apapun dan harus mendapat perhatian serius dari masyarakat serta aparat keamanan,” ujar Kiai Samsul dalam keterangan resminya yang diterima Liputan9news, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut, Kiai Samsul meminta agar aparat keamanan di Jakarta mengambil tindakan tegas terhadap penjual minuman keras ilegal yang beredar di Ibu Kota.
“Kami mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap peredaran miras ilegal. Ini adalah langkah penting untuk melindungi generasi muda dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan,” pinta Kiai Samsul tegas.
KIai Samsul juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas peredaran miras ilegal dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua, terutama bagi para santri dan generasi penerus bangsa.
“Kami berharap kejadian ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam menciptakan keamanan dan ketenteraman di masyarakat,” pungkasnya. (HAZAT)