Jakarta, LIPUTAN9.ID – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Pusat menggelar acara Pendidikan Kader Nahdlatul Ulama. Hadir sebagai narasumber adalah Wakil Panglima Santri Kiai Ahmad Sodiq, mengampu tema tentang Tentang Sanad Perjuangan NU Ditengah Politik Kebangsaan.
Acara tersebut diselenggarakan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Gambir, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada hari, Minggu, (16/07/23).
Kiai Sodiq menyampaikan apakah sanad perjuangan NU nyambung kepada Rasulullah?
“Di dalam sejarah pengiriman para da’i kenusantara di mulai sejak jaman sahabat, berkisar abad ke tujuh Masehi, sampai abad kesepuluh Masehi,” papar Kiai Sodiq.
Pengiriman dai pertama ke nusantara dinyatakan gagal. Melihat banyaknya persoalan dluar nalar yang dihadapi para dai.
“Namun hasilnya nihil, sehingga pengiriman para da’i berhenti selama 200 tahun. Lalu di abad ke 12 akhir, Sultan Turki bermimpi ketemu Rasulullah. Beliau menyuruh mengirim lagi para da’i ke Nusantara,” tuturnya.
Kata Kiai Sodiq pengerimin dai kali kedua ini berbeda dengan pengiriman dai sebelumnya.
“Tentu pengiriman kali ini agak berbeda dengan dulu-dulunya. Sekarang yg di kirim bukan hanya pintar agama, tapi juga seorang pendekar. Dikirimlah awal awal syeh Subakir, beliau menanam batu hitam di atas gunung tidar (Magelang) untuk ngusir jin jahat yg ada di tanah Jawa,” ungkap Kiai yang jugan mantan Ketua DPW PKB Bali ini.
Kiai Sodiq juga menjelaskan bahwa Syeikh ketemu denga raja jin di pulau Jawa. Raja Jij bernama Sabdo Palon, terjadi dialog denga syeikh Subakir dan akhirnya para da’i di perboleh dakwah di nusantara.
“Periode berikutnya yaitu syeikh Jamaluddin jumadal kubro. Diteruskan oleh Malik Ibrahim, lalu periode berikutnya Ibrahim asmarakondi, lalu diteruskan oleh sunan Ampel (adik dari Ali Murtadho) tahun 1477,” Kiai asal Sumenep Madura tersebut mengisahkan.
Abad ke 20 Syaikhona Kholil, beliau titahkan KH Hasyim Asy’ari untuk mendirikan NU, dan sampai sekarang bagaimana perjuangan NU di tengah politik kebangsaan,” tutup Kiai Sodiq. (Yzp)