LIPUTAN9.ID – Rasulullah Muhammad s.a.w. menyampaikan pada sahabatnya berupa hadits Qudsi (HR. Bukhari, 3099). Allah s.w.t. memerintahkan kepada Adam a.s. agar memisahkan serombongan keturunannnya yang akan dicampakkan ke dalam neraka. Nabi Adam bertanya: Berapa banyak dari keturunanku yang dimasukkan ke dalam api neraka? Disebutkan bahwa dari seribu orang dimasukkan ke dalam neraka sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang. Dengan demikian yang masuk syurga hanya satu orang.
Ketika disampaikan perintah itu kepada Adam a.s., menimbulkan kegoncangan yang sangat dahsyat. Sehingga wanita yang sedang hamil gugur kandungannya, anak-anak kecil tiba-tiba rambutnya beruban, banyak dijumpai manusia dalam keadaan mabuk padahal tidak mabuk, karena dahsyatnya informasi itu. Para sahabat Nabi yang hadir mendengarkan informasi itu merasa sangat takut dan gelisah, sehingga wajahnya menjadi pucat lesi.
Nabi kemudian menjelaskan bahwa yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu adalah dari kalangan Ya’juj dan Ma’juj, yaitu sekelompok makhluk yang pekerjaannya membuat kerusakan di muka bumi. Sedangkan yang dari kalian hanya satu orang saja. Jumlah kalian (umat Nabi Muhammad) dibandingkan dengan jumlah manusia keseluruhan adalah seperti bulu yang berwarna putih pada lembu jantan yang berwarna hitam. Atau seperti bulu yang berwarna hitam, pada lembu jantan yang berwarna putih.
Selanjutnya Nabi s.a.w. menyampaikan informasi yang sangat menggembirakan. Sesungguhnya aku mengharapkan agar kalian (wahai umatku) menempati seperempat penghuni syurga. Mendengar informasi itu, semua sahabat menggemakan takbir. Selanjutnya beliau menyambung lagi: Kalian menempati separuh dari penghuni syurga. Maka suara takbir menggema kembali besahut-sahutan.
Umat Nabi Muhammad yang memperoleh kebahagiaan syurga itu adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an surat al-Anfal ayat 02. Mereka itu adalah: (1) mereka yang apabila disebutkan asma Allah, hatinya menjadi tergetar karena menyadari akan keagungan dan kasih sayang-Nya yang tidak terbatas kepada umat manusia. Dengan senantiasa mengingat Allah, maka seorang mukmin akan melakukan berbagai aktivitas yang terpuji dalam segala kehidupannya.
Kriteria yang ke (2) apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya atau mereka membacanya secara langsung, imannya semakin kokoh dan semakin bertambah. Ayat-ayat Allah terdiri dari dua bagian, yaitu ayat-ayat yang tertulis yang terdapat dalam kitab-kitab suci, dan ayat-ayat yang tidak tertulis yang berada di alam semesta dengan segala kejadian dan peristiwanya yang amat menakjubkan. Kriteria yang ke (3), mereka senantiasa bertakwakkal kepada Allah dengan tawakkal yang sesungguhnya, setelah berusaha secara maksimal.
Dr. KH. Zakky Mubarok Syakrakh, MA., Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)