Sidoarjo | LIPUTAN9NEWS
Kemunculan istilah haji akbar dan haji asghar menimbulkan perbedaan di kalangan ulama ahli tafsir. Ambil contoh, sebagaimana pernyataan Ibnu Shihab dengan menukil pendapat Humaid bin Abdurrahman pernah mengatakan bahwa yang disebut haji akbar adalah hari ke-10 Dzulhijjah (yaum an-nahr). Sebab pada hari itu pelaksanaan ibadah haji telah dilakukan secara sempurna.
Sedangkan haji asghar menurut jumhur ulama sebagaimana yang pernah disebutkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani bisa berarti hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan juga bisa berarti umrah.
Penjelasannya Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagaimana berikut ini :
قال الحافظ ابن حجر: واختلف في المراد بالحج الأصغر، فالجمهور على أنه العمرة،
Terjadi perbedaan Ulama’ tentang maksud haji asghor. Jumhur Ulama’ menyebutkan bahwa haji asghar adalah umrah.
Sedangkan Imam Nawawi juga pernah menjelaskan sebagaimana berikut ini :
قال العلماء وقيل الحج الأكبر للاحتراز من الحج الأصغر وهو العمرة. انتهى.
Ulama’ berpedapat: “Menurut Qil, haji akbar itu untuk membedakan dari haji asghar (haji asghar adalah umrah)”
Termasuk terkait dengan hal ini, Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al Mubarakfuri pernah memberikan penegasan secara jelas dalam kitabnya “Tuhfatul Ahwadzi” sebagaimana berikut ini :
تنبيه: قد اشتهر بين العوام أن يوم عرفة إذا وافق يوم الجمعة كان الحج حجا أكبر ولا أصل له.
Peringatan: Sudah masyhur dikalangan orang awam, bahwa jika wuquf di Arafah bertepatan dengan hari jum’at maka disebut haji akbar. Pendapat itu tidak ada dalil asalnya.
Untuk itu, memang tidak dapat dimungkiri bahwa hari arafah dan nahr (9-10 Dzulhijjah) merupakan hari terbaik sepanjang tahun. Termasuk juga semisal dengan ini adalah malam terbaik di malam Jumat dan Lailatul Qadr. Sedangkan Jumat sendiri adalah hari terbaik dalam hitungan satu pekannya.
Sehingga jika dua keutamaan hari tersebut bertemu dan menyatu, maka tidak dapat dipungkiri akan melahirkan keutamaan baru yang besar dan begitu dahsyatnya.
Yakni, bertemunya dua waktu yang mustajab, bertemunya dua hari raya mingguan dan tahunan. Sebab hal ini bertepatan dengan penghapusan Allah SWT atas dosa-dosa jama’ah haji nantinya.
Juga hal ini, bertepatan dengan wahyu terakhir Rasulullah SAW, yang bertepatan dengan waktu haji wada’ Rasulullah SAW, termasuk bertepatan dengan akan terjadinya hari kiamat (Jumat), termasuk juga bertepatan dengan hari dikumpulkannya seluruh umat manusia di Mahsyar. Dan juga, bertepatan dengan hari pengumpulan Allah SWT bagi ahli surga.
Simpulnya, benarkah jika wuquf bertepatan dengan hari Jum’at maka disebut haji akbar? Mafhum Mukholafahnya, pengertian sebaliknya jika wuqufnya bukan hari jum’at berarti haji asghar ? Sebagaimana uraian dan penjelasan di atas, haji akbar adalah haji itu sendiri, sedangkan haji asghar adalah umrah. Semoga bermanfaat.
Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I., Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Berbasis Studi Interdisipliner dan Dosen Pascasarjana IAI Al-Khoziny Buduran Sidoarjo; Dosen PAI Politeknik Pelayanan Surabaya; Pengasuh Balai Peduli Pendidikan Indonesia; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung.