Jakarta, LIPUTAN9.ID — Setelah menguburkan Khalifah Sulaiman bin Malik (Khalifah sebelumnya), Khalifah Umar bin Abdul Azis merebahkan badanya untuk istirahat sejenak. Lalu datang seorang pemuda berumur tujuh belas tahun menghampirinya dan berkata, “Apa yang ingin engkau lakukan wahai Amirul Mu’minin?” Khalifah Umar bin Abdul Azis menjawab, “Biarkan aku tidur barang sejenak, Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa.”
Namun pemuda itu tampak tidak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, “Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai Amirul Mukmini? Khalifah Umar bin Abdul Azis mengatakan, “Jika tiba waktu dhuhur, saya bersama orang-orang akan mengembalikan barang tersebut kepada memiliknya. Jawaban itu lalu ditanggapi oleh pemuda tadi, “Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah Dzuhur, wahai Amirul Mukminin?”
Pemuda tersebut adalah bernama Abdul Malik, putra Amirul Mukminin sendiri, Khalifah Umar bin Abdul Azis. semoga sikap bijak dan adil keduanya senantiasa menjadi inspirasi bagi kita semua. Bulan suci Ramadan telah tiba, manfaatkan yang penuh berkah ini untuk memperbaiki amal shaleh secara maksimal. Karena belum tentu kita bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan.
KH. Ahmad Faruq Zaini (salah satu Ulama Betawi dari daerah Tegal Parang Mampang) mengatakan bahwa Bulan Ramadan adalah bulan pestanya Allah Swt, pesta tahunan yang sengaja dibuat oleh Allah untuk menjamu hambanya yang beriman.
Layaknya sebuah pesta tentunya disitu tersedia berbagai keindahan-keindahan dan kemewahan-kemewahan yang disediakan untuk dinikmati para tamu undangan dengan tidak terbatas. Makanannya yang enak-enak, mau pilih jenis makanan apa aja ada dan semuanya gratis tidak usah bayar.
Begitu juga halnya dengan bulan Ramadan lanjut Kiyai Faurq, Allah Swt menyediakan berbagai kenikmatan dan fadhilah-fadhilah yang tidak mungkin di dapat pada bulan-bulan yang lainnya. Pertanyaannya adalah maukah kita semua datang untuk menikmati dengan sepuas-pusanya pada pesta yang diadakan Allah Swt?.
Dalam Bulan Ramadan, Allah telah menyiapkan menu utama puasa yang pahalanya berlipat-lipat tak terbatas, ada menu malam Lailatul Qadar yang pahalanya sama dengan beribadah seribu bulan, menu shalat tarawih dan qiamul lail, dan menu-menu ibadah lainnya yang semua pahalanya dilipatgandakan.
Ayo saudaraku semua berlomba-lombalah untuk menikmati pesta yang Allah sediakan untuk kita semua, yang beriman berebutlah, yang belum beriman ambillah keptusan yang tepat untuk menjadi bagian dari pestanya Allah Swt.
Jangan sampai seperti orang yang pergi ke hajatan, berangkat lapar, pulangnya juga lapar, karena tidak tahu cara menikmati pesta dan atau menu yang disediakan, tidak cocok dengan seleranya. Oleh karena itu belajarlah tentang fadhilah-fadhilah yang dapat kita semua nikmati di bulan suci Ramadan kali ini, yaitu meraih cintanya Allah Swt. Wallahu ‘Alam Bishoab.
Oleh: Abdus Saleh Radai, Wakil Sekretaris Idaroh Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thaoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyah (JATMAN)