• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Negeri Farisa (Dongeng Zaman Komoditas 3)

October 8, 2024
Gus Nadir

Catatan Nadirsyah Hosen atas Klaim “Penambangan Itu Baik, Asal Bukan Bad Mining”

June 15, 2025
PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

June 15, 2025
Tambang PBNU

BEM PTNU Se-Nusantara: Distorsi Isu Tambang dan Upaya Pencemaran Nama Baik PBNU Harus Dihentikan

June 15, 2025
KH Agus Salim HS

KH. Agus Salim Apresiasi Pemkab Bekasi atas Penertiban Pasar Tumpah SGC

June 15, 2025
Kiai Taufik Hasyim

KH. Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan Wafat Usai Alami Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo

June 15, 2025
Haji 2025

Terlambat Siapkan Makan Jemaah, BPKH Limited Berikan Dana Kompensasi kepada 20 Ribu Jemaah Haji

June 14, 2025
AA Bupati

Tingkatkan Layanan Publik, Ade Kunang Launching Platform Digital Lapor AA Bupati

June 14, 2025
Menag Nasar

Jemaah Tidak Dapat Makan, Nasaruddin Umar Minta BPKH Limited Beri Kompensasi Uang

June 14, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU Terbitkan Seruan Terbuka, Minta Tindak Tegas Algoritma Tiktok Demi Keselamatan Generasi Bangsa

June 13, 2025
Masjid Ali-Iraq

Khutbah Jumat: Tetap Istiqamah Pasca Hari-hari Agung Dzulhijjah

June 13, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Monday, June 16, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Lainnya Seni Budaya

Negeri Farisa (Dongeng Zaman Komoditas 3)

Oleh: Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya by Sulaiman Djaya
October 8, 2024
in Seni Budaya
A A
0
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

498
SHARES
1.4k
VIEWS

Banten | LIPUTAN9NEWS

7
Kereta kuda putih yang membawa Misyaila, Siswi Karina, Ilias, Hagar, dan Sophia itu telah sampai di gerbang utama Negeri Farisa. Gerbang utama itu adalah juga pintu utama benteng yang sangat tebal dan tinggi yang melindungi dan mengelilingi Negeri Farisa. Benteng dan gerbang utama itu bernama Gerbang Farsana.

Dan seperti biasanya, kereta kuda yang mereka naiki itu pun segera menghilang begitu saja ketika mereka telah turun dan ketika kaki-kaki mereka telah menginjakkan tanah. Gerbang utama itu ternyata dijaga sejumlah prajurit dan tentara yang dilengkapi dengan pakaian dan topi pelindung dari bahan-bahan baja, besi, dan bahan-bahan lainnya. Senjata mereka terdiri dari pedang dan tombak, tapi bukan sembarang pedang dan tombak. Sebab tombak-tombak mereka juga berfungsi sebagai pesawat-pesawat terbang yang bisa mereka naiki ketika terjadi peperangan atau ketika terjadi situasi gawat-darurat.

BeritaTerkait:

Peta Lama untuk Perang Masa Depan (Dongeng Zaman Komoditas 8)

Wangsit Salaka Nagara (Dongeng Zaman Komditas 7)

Putri Artamis dan Pangeran Ramada (Dongeng Zaman Komoditas 6)

Jenderal Roshtam dan Burung Dagaru (Dongeng Zaman Komoditas 5)

Rupanya pimpinan prajurit dan tentara yang menjaga gerbang utama bernama Farsana itu telah mengenal Misyaila, namanya Roshtam.

“Selamat datang kembali, saudariku!” ujar Roshtam kepada Misyaila, “dan siapa gerangan empat orang yang bersamamu ini?” Tanya Roshtam.

Mendengar pertanyaan Roshtam, Misyaila pun segera memperkenalkan Siswi Karina, Hagar, Ilias, dan Sophia kepadanya. “Mereka-lah yang ingin kutawarkan untuk menjadi penduduk negeri ini.” Jawab Misyaila. “Jika demikian, sebaiknya kita segera menghadap Raja Nazad Hamadi.” Seru Roshtam.

Ternyata jarak dari gerbang utama ke pusat ibukota Negeri Farisa cukup jauh juga dengan hanya berjalan kaki. Dan sepanjang jalan itu pula tampak prajurit berbaris dengan khidmat dan rapih.

Ketika mereka telah sampai di kediaman Raja Nazad, sang raja itu pun segera menyambut mereka dan mempersilahkan mereka untuk duduk di kursi-kursi melingkar yang ada di istana tersebut.

“Sudah lama sekali kau tak datang.” Kata Raja Nazad kepada Misyaila. “Beberapa waktu lamanya memang aku sengaja ingin mengetahui sejumlah negeri, dan timbullah keinginanku untuk mendatangi negeri yang pernah kukunjungi.” Balas Misyaila. “Negeri apa itu?” Tanya Raja Nazad. “Telaga Kahana.” Jawab Misyaila. “Oh rupanya negeri yang dulu dipimpin salah seorang sahabatku yang kini telah wafat itu!” ujar Raja Nazad. “Yah benar, “ kata Misyaila, “dan inilah anak-anak sahabatmu itu, yang ingin kutawarkan agar ia menjadi penduduk negerimu dan dilatih oleh para jenderalmu atau dididik oleh orang-orangmu.” Lanjut Misyaila.

Setelah sejenak terdiam, Raja Nazad Hamadi akhirnya mengiyakan apa yang ditawarkan Misyaila. Sang raja itu pun memanggil beberapa prajurit untuk membawa Hagar, Ilias, dan Sophia ke sebuah tempat yang akan menjadi rumah mereka selama mereka telah diterima menjadi penduduk di Negeri Farisa.

Sementara itu, Siswi Karina dan Misyaila, diantarkan oleh beberapa prajurit dan tentara ke sebuah pemondokan yang berbeda, yang tak jauh dari kediaman Raja Nazad Hamadi. Saat itu, di luar, waktu sebentar lagi meninggalkan siang-nya. Pemandangan dan suasana pedesaan yang mengelilingi pusat ibukota tersebut sangat indah. Lanskap lembah-lembah, bukit-bukit kecil serta beberapa gunung tampak jelas terlihat dari pusat ibukota Negeri Farisa. Memang, mayoritas penduduk tersebut dapat hidup dari hasil pertanian, peternakan, dan juga kerajinan, seperti kerajinan membuat perhiasaan dan senjata.

Di antara para penduduk yang hidup di sekitar lembah-lembah dan gunung-gunung itulah, hidup para empu dan sejumlah kecil orang-orang bijak bestari yang kadangkala diundang Raja Nazad Hamadi untuk dimintai pendapat bila ada hal-hal penting menyangkut nasib Negeri Farisa, semisal bila ada ancaman agressi dari Negeri Amarik yang pernah datang dan menyerang Negeri Farisa dengan pesawat-pesawat aneh super canggih mereka yang memang terbilang belum dapat dibuat oleh orang-orang di negeri-negeri lain.

Ada pun negeri di mana Misyaila lahir, diciptakan, dan hidup adalah sebuah negeri yang jauh sangat berbeda dari negeri-negeri lainnya di muka bumi, karena negeri itu terletak di balik samudra yang teramat luas dan misterius, di mana di balik samudra tersebut ada dua gunung gaib yang belum dicapai dan diketahui manusia. Dan di antara dua gunung itulah terletak negeri di mana Misyaila berasal.

Sebagaimana Negeri Telaga Kahana yang juga dihuni oleh para penduduk setengah peri dan juga hanya dapat dijangkau oleh mereka yang memiliki kekuatan dan pengetahuan tertentu (seperti pengetahuan yang telah dikuasai oleh segelintir orang di Negeri Amarik), negeri di mana Misyaila berasal adalah negeri yang dihuni ragam makhluk dan penduduk yang ajaib yang terlarang untuk dimasuki selain oleh bangsa Misyaila. (Bersambung)

Sulaiman Djaya, Esais dan penyair

Tags: DongengDongeng Zaman KomoditasNegeri Farisa
Share199Tweet125SendShare
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, lahir di Serang, Banten. Menulis esai dan fiksi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Majalah TRUST, Majalah AND, Majalah Sastra Kandaga Kantor Bahasa Banten, Rakyat Sumbar, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi, Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, Banten News, basabasi.co, biem.co, buruan.co, Dakwah NU, Satelit News, simalaba, dan lain-lain. Buku puisi tunggalnya Mazmur Musim Sunyi diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung dalam beberapa Antologi, yakni Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate (Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun 2012)), Kota, Kata, Kita: 44 Karya Para Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi, Antologi Puisi ‘NUN’ Yayasan Hari Puisi Indonesia 2015, dan lain-lain.

BeritaTerkait

Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya
Seni Budaya

Peta Lama untuk Perang Masa Depan (Dongeng Zaman Komoditas 8)

by liputan9news
December 3, 2024
0

Bnaten | LIPUTAN9NEWS Setelah mereka mengalami sendiri dengan kerugian yang sangat besar bahwa mereka dapat dikalahkan oleh pasukan khusus dari...

Read more
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Wangsit Salaka Nagara (Dongeng Zaman Komditas 7)

November 14, 2024
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Putri Artamis dan Pangeran Ramada (Dongeng Zaman Komoditas 6)

November 14, 2024
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Jenderal Roshtam dan Burung Dagaru (Dongeng Zaman Komoditas 5)

November 1, 2024
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2397
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

733
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Gus Nadir

Catatan Nadirsyah Hosen atas Klaim “Penambangan Itu Baik, Asal Bukan Bad Mining”

June 15, 2025
PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

June 15, 2025
Tambang PBNU

BEM PTNU Se-Nusantara: Distorsi Isu Tambang dan Upaya Pencemaran Nama Baik PBNU Harus Dihentikan

June 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In