فى آداب المتعلم مع شيخه…
والخامس ان يعرف له حقه ولا ينسى له فضله، وان يدعو له مدة حياته وبعد مماته، ويراعى ذريته واقاربه واودائه، ويتعاهد زيارة قبره والاستغفار له والصدقة عنه ويسلك فى اليمت والهدى مسلكه، ويراعي فى الدين والعلم عادته، ويتأدب بأدابه ولا يدع الاقتداء به.
Kelima, seorang pelajar hendaklah mengenali hak gurunya, tidak melupakan jasanya, serta mendoakannya selama hidupnya dan setelah wafatnya. Ia juga harus memperhatikan anak keturunannya, kerabatnya, serta sahabat-sahabatnya. Selain itu, ia dianjurkan untuk menziarahi makam gurunya, memohonkan ampun untuknya, bersedekah atas namanya, mengikuti jejaknya dalam kebaikan dan petunjuk, menjaga kebiasaannya dalam agama dan ilmu, beradab dengan adabnya, serta tidak meninggalkan sikap mengikuti keteladanannya.
والسادس ان يتصبر على جفوة تصدر من الشيخ او سوء خلقه، ولا يصده ذلك عن ملازمته واعتقاد كماله، ويتأول لافعاله التى يظهر ان الصواب خلافها على احسن تأويل، واذا جفاه الشيخ ابتدأ هو بالاعتذار واظهر الذنب له والتعب عليه، فان ذلك ابقى لمودة شيخه على توقيفه فيما فيه فضيلة وعلى توبيخه على ما فيه نقيصة او على كسل يعتريه او على تقصير يعانيه، او غير ذلك مما فى ايقافه عليه وتوبيخه ارشاده واصلاحه، ويعد ذلك من الشيخ من نعم الله تعالى باعتناء الشيخ به ونظره اليه، فان ذلك اميل لقلب الشيخ وابعث على الاعتناء بمصالحه.
Keenam, seorang pelajar hendaklah bersabar terhadap ketidaksopanan atau akhlak kurang baik yang mungkin muncul dari gurunya. Hal tersebut jangan sampai menghalanginya untuk terus menemaninya (untuk belajar padanya) serta meyakini kesempurnaannya. Ia harus menafsirkan tindakan gurunya yang tampaknya keliru dengan tafsiran yang lebih baik. Jika gurunya bersikap kasar padanya, hendaknya ia yang memulai meminta maaf, menunjukkan rasa bersalah, dan merasa bertanggung jawab atas kesalahannya. Karena hal itu akan lebih menjaga terhadap kasih sayang gurunya untuk membuatnya tetap pada sikap yang mengandung keutamaan, dan menerima teguran atas sikap yang mengandung kekurangan, atas kemalasan, atau kelalaian yang mungkin dimilikinya, atau hal lainnya yang mana pada nasehat dan teguran tersebut terdapat petunjuk gurunya dan upaya untuk memperbaiki sikapnya. Ia harus menganggap teguran dan nasehat dari gurunya tersebut sebagai nikmat dari Allah dengan adanya perhatian dan kepedulian gurunya terhadap dirinya. Karena hal itu lebih mencondongkan kepada hati gurunya dan lebih membangkitkan perhatian gurunya dengan kebaikan-kebaikannya.
واذا اوقفه الشيخ على دقيقة من ادب او نقيصة صدرت منه كان يعرفها من قبل فلا يظهر انه كان عارفا بها وغفل عنها بل يشكر الشيخ على افادته ذلك واعتنائه بامره، فان كان له فى ذلك عذر وكان اعلام الشيخ به اصلح فلا بأس، والا تركه الا ان يترتب على ترك بيان العذر مفسدة فيتعين اعلامه.
Jika gurunya menegurnya atas kesalahan kecil dalam adab atau kekurangan yang telah diketahuinya sebelumnya, maka ia tidak boleh menunjukkan bahwa ia sudah mengetahui hal tersebut tapi lupa. Sebaliknya, ia harus berterima kasih kepada gurunya atas bimbingannya dan perhatiannya terhadap urusan dirinya. Jika ia memiliki alasan yang sah untuk suatu kesalahan, dan menjelaskannya kepada gurunya lebih bermanfaat, maka boleh baginya untuk melakukannya. Namun, jika tidak ada manfaat dalam penjelasan itu, lebih baik ia tidak memberitahukan, kecuali jika diamnya justru dapat menimbulkan kerugian, maka dalam hal ini ia wajib menjelaskan alasannya.
والسابع ان لا يدخل على الشيخ فى غير المجلس العام الا باستئذان سواء كان الشيخ وحده او كان معه غيره، فان استئذن بحيث يعلم الشيخ ولم يأذن له انصرف ولا يكرر الاستئذان، وان شك فى علم الشيخ به فلا يزيد فى الاستئذان فوق ثلاث مرات او ثلاث طرقات للباب، وليكن طرق الباب خفيفا بأدب وبإظفار الاصابع ثم بالاصابع قليلا قليلا، واذا اذن وكانوا جماعة تقدم افضلهم واسنهم فى الدخول والسلام عليه ثم سلم عليه الافضل فالافضل.
Ketujuh, seorang pelajar hendaknya tidak memasuki ruangan guru di luar majelis umum kecuali dengan izin, baik guru itu sendirian maupun bersama orang lain. Jika ia sudah meminta izin dengan cara yang diketahui oleh guru, tetapi tidak memberi beri izin padanya, maka ia harus pergi dan tidak mengulangi permintaan izin. Jika ia ragu apakah gurunya telah mengetahui permintaan izinnya atau tidak, maka ia tidak boleh meminta izin lebih dari tiga kali atau mengetuk pintu lebih dari tiga kali. Hendaknya ketukan pintu dilakukan dengan lembut dan sopan, dimulai dengan kuku-kuku jari-jarinya, kemudian dengan jari-jarinya secara perlahan-lahan. Jika telah memberi izin dan mereka datang secara berkelompok, maka pelajar terbaik dan tertua di antara mereka harus masuk lebih dahulu dan memberi salam kepada guru, kemudian diikuti oleh yang lain sesuai dengan kedudukannya.
ويدخل على الشيخ كامل الهيئة متطهر البدن والثياب نظيفهما بعدما يحتاج اليه من اخذ ظفر وازالة رائحة كريهة لا سيما اذا قصد العلم فانه مجلس ذكر واجتماع وعبادة.
Seorang pelajar hendaknya menemui guru dalam keadaan rapi, dengan badan dan pakaian yang bersih, serta telah melakukan kebersihan diri seperti memotong kuku dan menghilangkan bau yang tidak sedap, terutama jika seseorang datang untuk menuntut ilmu, karena majelis ilmu adalah tempat untuk berzikir, berkumpul, dan beribadah.
ومتى دخل على الشيخ فى غير المجلس العام وعنده من يتحدث معه فسكتوا عن الحديث او دخل والشيخ وحده يصلى او يذكر او يطالع فترك ذلك سكت ولا يبدؤه بالكلام بل يسلم ويخرج سريعا الا ان يإمره الشيخ بالمكث. واذا مكث فلا يطيل الا ان يإمره بذلك.
Dan ketika seseorang masuk menemui guru di luar majelis umum dan mendapati guru sedang berbicara dengan seseorang lalu mereka terdiam, atau jika ia masuk dan mendapati guru sedang salat, berzikir, atau membaca buku, lalu menghentikan aktivitasnya, maka hendakny ia diam dan tidak memulai pembicaraan, bahkan ia cukup memberi salam lalu segera keluar, kecuali jika guru memerintahkannya untuk tetap tinggal. Jika ia diperbolehkan tinggal, maka ia tidak boleh berlama-lama kecuali jika diperintahkan.
واذا حضر مكان الشيخ فلم يجده جالسا انتظره كيلا يفوت على نفسه درسه ولا يطرق عليه ليخرج اليه، وان كان نائما صبر حتى يستيقظ، او ينصرف ثم يعود، زالصبر خير له.
Jika seorang pelajar menghadiri tempat guru dan tidak menemukannya sedang duduk, maka ia harus menunggu agar tidak melewatkan pelajarannya, tetapi tidak boleh mengetuk pintu untuk memanggil guru keluar. Jika guru sedang tidur, maka ia harus bersabar hingga guru bangun, atau ia bisa pergi dan kembali lagi nanti, dan bersabar dalam hal ini lebih baik baginya.
ولا يخترع عليه وقتا خاصا به دون غيره وان كان رئيسا او كبيرا لما فيه من الاترفع والحمق على الشيخ والطلبة، فإن بدأه الشيخ بوقت معين او خاص لعذر عائق له عن الحضور مع الجماعة او لمصلحة رآها الشيخ فلا باس به.
Ia juga tidak boleh menetapkan waktu khusus untuk bertemu guru hanya untuk dirinya sendiri, berbeda dari orang lain, meskipun ia adalah seorang pemimpin atau tokoh besar, karena hal itu menunjukkan sikap sombong dan merendahkan guru dan murid-murid lainnya. Namun, jika guru sendiri yang menentukan waktu khusus untuknya karena suatu alasan yang menghalanginya hadir bersama rombongan atau adanya suatu kemaslahatan yang dilihat oleh guru, maka hal itu tidak mengapa.
Bersambung >
Agus Amar Suchaemi AlBarbasy (Gus Amar), Nyantri di Lirboyo Alumni IKAHA (UNHASY) Tebuireng Jombang.
Comments 1