Jakarta, Liputan9.id – Kepala BKKBN yang diwakili oleh Deputi KB dr. Eni Gustina, mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada Pemprov Jabar dalam upaya dalam penurunan stunting, Selasa (14/2/23).
Berdasarkan data BKKBN, penurunan stunting Jabar jadi yang terbesar se-Indonesia dengan penurunan 4,3 persen, dari angka penurunan pada 2021 sebesar 24,5 persen menjadi 20,2 persen pada tahun 2022.
“Untuk wilayah pulau Jawa. Dalam setahun turunnya cepat di angka 4,3%. Hari ini diberi penghargaan oleh BKKBN,” ungkap Ridwan Kamil dikutip dari laman IGnya.
“Stunting adalah gagal tumbuh, karena gizi buruk. Badannya kecil dan otaknya lemah. Sehingga tidak mampu menjadi individu yang bersaing dan produktif di masa depan,” kata Gubernur Jawa Barat tersebut.
Kang Emil menyebut Stunting adalah problem utama yang akan menggagalkan Indonesia menjadi negara adidaya maju di 2045.
“Angka kelahiran di Jabar juga terjaga 2,11 anak. Artinya setiap keluarga di Jawa Barat punya keturunan rata2 hanya 2 anak. Artinya Program KB sangat berhasil,” paparnya.
Ia juga mencatat setiap tahun 350.000 pengantin menikah di Jawa Barat. Artinya setiap hari ada 1000-an pengantin menikah.
“Di Pulau Jawa, Jawa Barat performa ekonomi terbaik, penurunan kemiskinan terbaik dan penurunan stunting terbaik, sehingga mari kita syukuri dan terus kita perbaiki hal-hal yang masih kurang,” pungkasnya. (MFA)