• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Imam Jazuli

Politik Sufistik ala Hasan al-Bashri

February 21, 2024
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 27, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
MUI

MUI Sentil Tampilnya Biduan dalam Peresmian Masjid di Jawa Tengah

October 27, 2025
Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

October 27, 2025
Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

October 27, 2025
Melda Safitri

The Ultimate Life Perspektif Islam 

October 26, 2025
BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

October 26, 2025
BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

October 25, 2025
Zakky Mubarok

Merajut Hubungan Vertikal dan Horizontal

October 25, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, October 28, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Tasawuf

Politik Sufistik ala Hasan al-Bashri

Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc., MA.

liputan9news by liputan9news
February 21, 2024
in Tasawuf
A A
1
Imam Jazuli

KH. Imam Jazuli, Lc. MA. Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015./Foto: Imanjazuli.com

504
SHARES
1.4k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Umat muslim khususnya para salik dan thalib ilmu tasawuf pasti tidak asing dengan nama Hasan al-Bashri. Ia lahir di Madinah pada tahun 22 Hijriah/642 Masehi, atau 14 tahun pasca pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan ra. Ia tumbuh di Wadil Qura, baru kembali ke Madinah lagi pada tahun 37 H., dan pada 38 H., ia pergi ke Bashrah, Irak.

Hasan al-Bashri ikut dalam peperangan melawan Andiqan, Andighan, dan Zabalistan di wilayah timur Iran selama 30 tahun. Selama berada di Iran, tepatnya di Khorsan, ia mengambil profesi sebagai juru tulis Al-Badi’ bin Ziyad al-Haritsi (Fariduddin al-‘Aththar, Tadzkiratul Awliya, 1/24).

Setelah terlibat dalam peperangan di Iran, ia kembali ke Bashrah dan menetap selamanya di sana. Di Bashrah, ia berperan sebagai qadi/hakim yang tidak menerima gaji dan upah apapun dari profesinya itu (Ibnu Sa’d az-Zuhri, at-Thabaqat al-Kabir, 1957: 7/172).

BeritaTerkait:

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

Membaca Filsafat Politik Rousseau

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

JATMAN dan Universitas Uzbekistan Teken MoU Kembangkan Pendidikan Tasawuf

Setibanya di Bashrah, Hasan al-Bashri hidup di bawah kepemimpinan al-Hajjaj bin Yusuf as-Tsaqafi (w. 714 M., di Wasith, Irak), seorang menteri pertahanan Kekhalifahan Umayyah yang dikenal keras dan kejam. Al-Hajjaj disebutkan bertanggung jawab atas kematian ribuan jiwa umat muslim.

Hasan al-Bashri menentukan sikap politiknya untuk tidak melakukan protes keras terhadap kejahatan Al-Hajjaj. Suatu ketika Hasan al-Bashri ditanya oleh sahabat-sahabatnya terkait al-Hajjaj: “Wahai Abu Sa’id, apa pendapatmu tentang membunuh orang jahat ini yang telah menumpahkan darah dan merampas harta milik orang lain, juga tidak pernah mengerjakan sholat sama sekali.”

Hasan al-Bashri menjawab: “menurut saya, kalian hendaknya jangan memerangi dia. Jika peristiwa ini adalah azab dari Allah maka tak kalian takkan bisa menghentikan azab-Nya dengan pedang kalian. Tetapi, jiwa peristiwa ini adalah ujian bagi kalian, maka bersabarlah sampai Allah turun menghakiminya. Dia adalah Hakim Terbaik,” (Ibnu Sa’d, Thabaqat, 7/163-4).

Sikap politik yang ditunjukkan oleh Hasan al-Bashri di atas, pada hakikatnya, adalah upayanya untuk menyelamatkan umat muslim dari kekejaman dan kejahatan Al-Hajjaj. Bukan bentuk pasivisme kaum Sufi dan kebungkaman mereka dalam menghadapi penguasa zalim. Artinya, jika posisi umat muslim tidak sedang kuat untuk melakukan perlawanan, maka pilihan yang terbaik adalah bersikap diam, seperti ditunjukkan oleh Hasan al-Bashri di atas.

Alasan Hasan al-Bashri memilih diam dalam menyikapi penguasa yang zalim pun masuk di akal. Menurut Hasan al-Bashri, orang beriman tidak pantas menjermuskan dirinya sendiri. Sebab, pedang mereka (penguasa zalim) jauh lebih cepat dari lidah kita (argumentasi). Jika kita berbicara begini begitu maka mereka akan balas berbicara dengan pedangnya. Dia (al-Hajjaj) akan melayangkan pukulan pada kita (Ibnu Sa’d, Thabaqat, 7/176).

Hasan al-Bashri tetap memilih untuk menjauhi penguasa yang zalim sampai beberapa tahun kemudian, tepatnya pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-101 H.). Umar bin Abdul Aziz ini adalah khalifah paling adil dari kalangan Daulah Umayyah dan paling mirip dengan Khalifah Umar bin Khatthab ra.

Ketika angin politik berubah arah, Hasan al-Bashri mengubah sikap politiknya dan tidak lagi menjauhi para penguasa. Umar bin Abdul Aziz pun berinisiatif untuk membangun hubungan positif dengan Hasan al-Bashri, yang kala itu berada di puncak kariernya sebagai agamawan, ilmuan, dan panutan sosial (Ibnu al-Jawzi, Adab al-Hasan al-Bashri, Kairo, 1931).

Dengan kata lain, kaum Sufi tidak antipati terhadap istana dan kekuasaan politik. Selama arah politik tidak menguntungkan umat muslim, seorang sufi akan lebih memilih membangun dan memperkuat tatanan sosial masyarakat, dari pada berpihak pada penguasa zalim. Sebaliknya, ketika istana dan kekuasaan politik sudah bernapaskan nilai-nilai Islam, seorang Sufi akan terjun langsung ke dalamnya.

Ibnu al-Jawzi konsisten mengkaji karya Hasan al-Bashri ketika sedang mesra dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, antara lain: Risalah fi Shifat al-Imam al-‘Adil, Risalah fi Dzammi al-Dunya, Risalah Shaghirah fi Wa’zhi Umar, Risalah Thawilah ila Umar bin Abdil Aziz fi al-Zuhdi, Risalah Shaghirah ila Umar Yu’zihi fi Ibnihi Abdil Malik.

Dari berbagai judul karya ini, kita tahu Hasan al-Bashri menjadi guru istana kerajaan Daulah Umayah era Umar bin Abdul Aziz. Sikap seperti Hasan al-Bashri ini pula yang dipraktikkan oleh para kyai dan waliyullah di Nusantara. Dewan Walisongo sangat aktif menjadi penasehat Kasultanan Demak. Bahkan, di abad 19, kita lihat Pondok Pesantren Tegalsari di bawah kepeimpinan Kasan Besari menjadi tempat belajar para putra keraton.

Ketika posisi politik kerajaan jatuh ke tangan kolonial, para ulama dan waliyullah keluar dari lingkungan elite istana dan membangun peradaban sendiri di pelosok-pelosok desa. Tidak heran bila kita menemukan pesantren-pesantren tua di Nusantara ini berada di pedalaman, bukan di pusat kota. Itu karena, seperti ditunjukkan oleh Hasan al-Bashri, para Sufi akan menjauhi politik penguasa yang zalim dan tidak mencerminkan nilai-nilai Islami.

Artikel ini tayang juga di Disway.id dengan judul yang sama Politik Sufistik ala Hasan al-Bashri, pada hari Kamis, 01 September 2022.

KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Tags: Hasan al-BashriImam JazuliKaum SufiPolitikSufistikTasawuf
Share202Tweet126SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Wali Kekasih Allah
Tasawuf

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

by liputan9news
October 27, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Ketakutan dan kesedihan adalah kondisi kejiwaan yang wajar dimiliki oleh setiap manusia, bahkan oleh kalangan Nabi sekalipun....

Read more
Sulaiman-Djaya

Membaca Filsafat Politik Rousseau

October 16, 2025
KH Agus Salim HS

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

October 7, 2025
JATMAN menandatangani nota kesepahaman strategis dengan Universitas Teknik Negeri Bukhara (BSTU) Republik Uzbekistan dalam bidang pendidikan, pengembangan spiritual, serta pemahaman antarbudaya.(Foto: Dok. JATMAN)

JATMAN dan Universitas Uzbekistan Teken MoU Kembangkan Pendidikan Tasawuf

October 6, 2025
Load More

Comments 1

  1. Pingback: Sufisme ala Junaid al-Baghdadi - Liputan 9

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 27, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In