Bahrain, Liputan9.id – Syekh Al-Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dalam Forum Dialog Bahrain di Manama, Bahrain, 3 – 4 November.
Syekh Al-Azhar: “Tujuan kita adalah menyelamatkan umat manusia dari pertikaian. Piagam Persaudaraan Manusia Abu Dhabi menjadi model dan jalan dunia untuk mewujudkan perdamaian.”
Paus Fransiskus: “Hubungan kami dengan Syekh Al-Azhar dan Majelis Hukama merupakan fase penting hubungan antara Timur dan Barat.”
Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang juga Pemimpin Tertinggi Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayeb melakukan pertemuan dengan Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Sri Paus Fransiskus di Manama, Bahrain, Sabtu (5/11/2022). Pertemuan itu berlangsung usai keduanya mengikuti Forum Dialog Bahrain dengan tema “Timur dan Barat untuk Koeksistensi Manusia”.
Pada pertemuan itu, Ketua MHM menyampaikan apresiasi kepada Sri Paus atas kehadirannya dalam Forum Dialog Bahrain. Apresiasi juga disampaikan atas terjalinnya hubungan persaudaraan di antara mereka, dan atas upaya bersama dalam mengusung nilai-nilai perdamaian, koeksistensi, dan sikap menerima pihak lain yang berbeda.
Syekh Al-Azhar menekankan bahwa Piagam Persaudaraan Manusia yang ditandatangani di Abu Dhabi pada Februari 2019 menjadi model dan jalan bagi dunia untuk mewujudkan perdamaian, harmoni, sikap saling menghormati dan toleransi antarsesama umat manusia.
Sementara itu, Sri Paus Fransiskus mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan Al-Azhar dan Majelis Hukama Muslimin dalam mendorong terjadinya dialog antarumat beragama, menebarkan persaudaraan manusia, dan meneguhkan perdamaian dunia.
Sri Paus memandang penting kerja sama dan solidaritas antara pemuka dan pemimpin agama demi melantangkan suara agama demi kebaikan umat manusia.
Menurutnya, komunikasi dan dialog sangat penting dalam menyelesaikan perang dan konflik, dan mencegah penyebaran fanatisme, rasisme, dan kebencian. (*)