• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Imam Jazuli

Zionisme Nahdliyyah dan Urgensi Rais Aam Mundur

September 8, 2025
KH Irfan Yusuf Hasyim Dilantik Menjadi Menteri Haji dan Umrah, PNIB Ucapkan Selamat dan Dukungan

KH Irfan Yusuf Hasyim Dilantik Menjadi Menteri Haji dan Umrah, PNIB Ucapkan Selamat dan Dukungan

September 9, 2025
BEM PTNU Jawa Tengah

BEM PTNU Wilayah Jawa Tengah Gelar Pelantikan dan Istighotsah untuk Keselamatan Bangsa

September 9, 2025
KH Miftachul Akhyar

AKN NU dalam Pusaran Polemik Zionis Pro-Israel, Rais Aam PBNU Minta Evaluasi

September 9, 2025
Guru

Kabar Gembira! 191.296 Usulan Kemenag untuk Formasi Jabatan Fungsional Guru Madrasah dan Pendidikan Agama Disetujui

September 9, 2025
Presiden Resmi Lantik Irfan Yusuf dan Dahnil Anzar Jadi Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah

Presiden Resmi Lantik Irfan Yusuf dan Dahnil Anzar Jadi Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah

September 8, 2025
Prabowo-Kabinet Merah-Putih

Menyala! Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih, Lima Menteri Diganti

September 8, 2025
Perpustakaan Masjid

Kemenag Berikan Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025, Ini Sayarat dan Cara daftarnya!

September 8, 2025
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo. (Foto: Antara)

KPK Minta Wasekjen GP Ansor Syarif Hamzah Jelaskan Temuan Barang Bukti di Rumah Yaqut

September 8, 2025
Ilustrasi Gerhana Bulan

Niat Shalat Gerhana Bulan: Berjamaah, Sendiri, dan Terjemahnya

September 7, 2025
Menad Nasaruddin Umar

Menag Nasaruddin Umar Kabarkan Tunjangan Profesi Guru Non PNS Naik Jadi Rp2 Juta 

September 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, September 9, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Zionisme Nahdliyyah dan Urgensi Rais Aam Mundur

Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc., MA

liputan9news by liputan9news
September 8, 2025
in Opini
A A
0
Imam Jazuli

KH Imam Jazuli, Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU)/Foto: Liputan9news

572
SHARES
1.6k
VIEWS

CIREBON | LIPUTAN9NEWS
Jam’iyah Nadhlatul Ulama menerbitkan Surat Penghentian atau Penangguhan Pelaksanaan AKN NU dan Nota Kesepahaman PBNU dengan CSCV bernomor 4368/PB.23/A.II.08.07/99/08/2025. Dengan itu, kecenderungan PBNU pada pragmatisme politik semakin kental.

Center for Shared Civilizational Values (CSCV) yang digawangi KH. A. Mustofa Bisri, KH. Yahya Cholil Staquf, C. Holland Tylor, Yaqut Cholil Qoumas, dan Dr. Timothy Samuel Shah, cukup memberikan dampak riskan bagi citra NU. CSCV pada gilirannya menjadi pintu masuk ideologi Zionisme.

CSCV memasukkan paham zionis ke tubuh NU, melalui penyelenggaraan kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU), sangat halus. Jika bukan karena kehadiran Dr. Peter Berkowitz, dkk., sebagai pemateri di AKN NU, mata publik mungkin akan lebih terkecoh.

Aktor utama kemelut ini terletak pada peran ganda KH. Yahya Cholil Staquf. Di satu sisi, ia sebagai Ketua Umum PBNU, dan di sisi lain, sebagai Presiden CSCV. Membuat nota kesepahaman apapun dan menyelenggaraan kegiatan apapun antara PBNU dan CSCV semudah membalikkan telapak tangan.

BeritaTerkait:

AKN NU dalam Pusaran Polemik Zionis Pro-Israel, Rais Aam PBNU Minta Evaluasi

Gus Fahmi Sebut Sindiran dan Kecaman Delegasi Palestina Warning Buat PBNU

PBNU dan BEM PTNU Serukan Persatuan, Hindari Provokasi dalam Aksi

Undang Pro-Israel sebagai Narasumber Akademi Kepemimpinan NU, Ketum PBNU Bilang Tak Ada Niat Sebarkan Zionisme

Rangkap jabatan dalam politik yang pragmatis bukan masalah. Masalah sesungguhnya yang paling signifikan adalah pembiaran oleh Rais Aam KH. Miftachul Akhyar. Penghentian atau penangguhan baru diputuskan setelah kritik pedas dilayangkan oleh publik.

Praktik politik Rais Aam bukan lagi pragmatis, tetapi telah condong pada oportunis. Sekiranya publik tidak peduli pada citra NU, boleh jadi restu Rais Aam akan berkelanjutan. PBNU akan terus dicemarkan oleh CSCV yang menjadi corong zionisme.

Oportunisme bukan gaya politik yang selayaknya diperankan oleh Rais Aam. Bagaimana pun NU adalah organisasi yang memiliki pijakan-pijak moral dan idealisme kokoh yang telah dicontohkan para muassis. Salah satunya adalah pembelaan terhadap kepentingan Palestina.

Politik oportunis hanya kontra produktif dengan perjuangan membela Palestina. Dengan dikeluarkannya surat penghentian dan penangguhan AKNU dan kerjasama PBNU dengan CSCV, solusi jangka pendek menyelamatkan citra NU mungkin berhasil. Tetapi, itu bukan solusi jangka panjang.

Solusi jangka panjang yang mungkin bisa ditempuh adalah pertama dengan memutus mata rantai pengaruh zionisme ke dalam tubuh NU. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menutup pintu kerjasama PBNU dengan CSCV sampai batas waktu yang tidak ditentukan. CSCV bagai parasit di tubuh NU. Lebih-lebih elite CSCV, Yaqut Cholil Qoumas, masih berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Langkah selanjutnya adalah KH. Yahya Cholil Staquf sebagai representasi CSCV dan zionisme maupun KH. Rais Aam sebagai simbol politik oportunis harus merelahkan tahta kepemimpinannya. Selama dua figur besar ini masih memiliki simpul kuasa, citra NU sulit dipulihkan. Potensi lain masuknya zionisme di tubuh NU sulit dibendung.

Mengapa Rais Aam Harus Mundur

Satu periode pasca Muktamar NU di Lampung, warga Nahdliyyin terlalu lelah menjaga nama baik organisasi, hanya karena manuver-manuver politik para pengurusnya yang liar dan tak terkendali. Terlalu banyak, mulai dari masalah konsesi tambang, pemecatan sepihak terhadap pengurus yang tidak sehaluan, hingga pengaruh zionisme.

Semua berakar dari satu penyakit yang sama, yaitu oportunisme politik, pragmatis, transaksional. Nilai-nilai ideal menjadi barang langka yang sulit ditemukan lagi di lingkungan NU. Mungkin itu biasa-biasa saja bagi pengurus yang dekat dengan kekuasaan, tetapi menjadi problem fatal bagi warga NU yang masih ideal dengan nilai-nilai tradisional NU, Khitthah Jam’iyah, dan jejak perjuangan muassis.

Rais Aam terkesan membiarkan terhadap polarisasi yang tercipta di akar rumput. Tidak ada contoh kepemimpinan yang berhasil menyatukan warga Nahdliyyin yang semakin terbelah. Juga tidak ada langkah konkrit untuk menjaga apa yang disebut Ukhuwah Nahdliyyih yang semakin keropos dari waktu ke waktu.

Singkat kata Rais Aam, KH. Miftachul Akhyar, belum memiliki kapasitas leadership yang ideal. Padahal, jamaah NU semakin besar dari waktu ke waktu, tentu dengan segala macam aspirasi dan golongan. Tidak semua warga cocok dengan pilihan politik transaksional, pragmatis, dan politis. Juga tidak semua warga suka dengan kondisi perpecahan di akar rumput yang menajam.

Tentu warga tidak bisa menerima pembiaran semacam ini berlanjut hingga datang masa Muktamar berikutnya. Bukan mustahil juga KH. Yahya Cholil Staquf dan KH. Miftachul Akhyar akan kembali berkuasa di Muktamar selanjutnya. Mengingat betapa intimnya mereka dengan kekuasaan, termasuk zionisme.

Mengundurkan diri bagi Rais Aam memang pilihan paling ideal. Tentu ada harga yang harus dibayar, yaitu: tidak ada sejarah NU dimana Rais Aam mengundurkan diri. Tetapi, jika tidak mengundurkan diri, korban juga lebih besar. Tidak ada sejarah NU dimana pemimpin-pemimpinya menjadi corong kepentingan zionisme.

Dalam situasi ini, kita perlu kembali ke kaidah fikih “idza ijtama’a mafsadatani fa ‘alaikum bi akhaffihima.” Jika ada dua pilihan buruk, maka pilihkan yang paling ringan mudharatnya. Oleh karenanya, dari pada memiliki pemimpin yang menjadi kaki tangan zionis, lebih baik memiliki pemimpin yang mengundurkan diri. Wallahu a’lam bis shawab.

KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Tags: MundurNahdlatul UlamaNahdliyinRais Aam PBNUZionisZionisme
Share229Tweet143SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

KH Miftachul Akhyar
Nasional

AKN NU dalam Pusaran Polemik Zionis Pro-Israel, Rais Aam PBNU Minta Evaluasi

by liputan9news
September 9, 2025
0

SURABAYA | LIPUTAN9NEWS Polemik kehadiran akademisi Amerika Serikat Peter Berkowitz dalam forum Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) berbuntut...

Read more
Gus Fahmi

Gus Fahmi Sebut Sindiran dan Kecaman Delegasi Palestina Warning Buat PBNU

September 4, 2025
PBNU dan BEM PTNU Serukan Persatuan, Hindari Provokasi dalam Aksi

PBNU dan BEM PTNU Serukan Persatuan, Hindari Provokasi dalam Aksi

August 31, 2025
Gus Yahya

Undang Pro-Israel sebagai Narasumber Akademi Kepemimpinan NU, Ketum PBNU Bilang Tak Ada Niat Sebarkan Zionisme

August 28, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2436
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

745
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
KH Irfan Yusuf Hasyim Dilantik Menjadi Menteri Haji dan Umrah, PNIB Ucapkan Selamat dan Dukungan

KH Irfan Yusuf Hasyim Dilantik Menjadi Menteri Haji dan Umrah, PNIB Ucapkan Selamat dan Dukungan

September 9, 2025
BEM PTNU Jawa Tengah

BEM PTNU Wilayah Jawa Tengah Gelar Pelantikan dan Istighotsah untuk Keselamatan Bangsa

September 9, 2025
KH Miftachul Akhyar

AKN NU dalam Pusaran Polemik Zionis Pro-Israel, Rais Aam PBNU Minta Evaluasi

September 9, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In