Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Awali Rangkaian Peringatan HUT ke-79 RI dengan Dzikir dan Doa Kebangsaan, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri acara dzikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, (01/08/24).
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Akan digelar pula Dzikir Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 2024 di IKN.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersyukur kepada Allah SWT atas segala perlindungan dan anugerah kepada bangsa Indonesia. Melalui anugerah tersebut, Indonesia berhasil bertahan dari segala krisis dan tantangan global.
“Kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh walau dunia tengah dilanda berbagai krisis, ketidakpastian global, ketidakpastian geopoitik, perubahan iklim,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerja sama dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Presiden menyebut bahwa tantangan ke depan akan semakin sulit.
“Kita harus selalu bersatu padu, setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini,” ucapnya.
Acara dzikir dan doa kebangsaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qadarasmadi Rasyid dengan sari tilawah oleh Rani Indira. Dzikir kebangsaan kemudian dipimpin oleh KH. Muhyiddin Tohir, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Sulawesi Selatan.
Acara ditutup dengan doa kebangsaan yang dipimpin Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin didampingi oleh lima tokoh lintas agama.
Adapun tokoh lintas agama yang hadir antara lain, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pdt. Ronny Mandang, Bimas Katolik RD. Agustinus Heri Wibowo, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia I Nyoman Warta, Dewan Penasehat Sangha Theravada Indonesia Bhikkhu Dhammasubho Maha Thera, dan Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN) WS Sunarta Hidayat.
Turut pula hadir dalam acara tersebut KH. Misbahul Munir Penasehat TKN Prabowo-Gibran, Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar, Abuya Muhtadi, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, para anggota Organisasi Aksi dan Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, para tokoh lintas agama, para ulama, hingga para santri Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW). (ASR)