Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Mantan Menkopolhukam Prof Dr Mahfud MD secara tegas menyampaikan pandangannya terhadap polemik Habaib Ba’alwi. Surat terbuka yang berisi dukungan terhadap Rhoma Irama dan Kiai Imaduddin Utsman tersebut disampaikan melalui tokoh anti radikalisme asal Madura Islah Bahrawi.
Surat Mahfud MD kepada Rhoma Irama yang beredar luas di media sosial berisi tentang pernyataan bahwa mendukung secara tegas terhadap gerakan Rhoma Irama dalam meluruskan perilaku habib Klan Ba’alwi.
“Yang kita lawan adalah perilakunya, sementara terkait nasabnya, harus kita berpegang pada kajian ilmiah. Selama belum ada anti tesis untuk membatalkan tesis KH. Imaduddin, maka sementara kesimpulan Tesis KH. Imaduddin benar, yakni Nasab Ba’alwi Terputus. Kalau soal nasab, silahkan mengaku nasab siapa pun, mengaku nasab Fir’aun sama saja, bagi kita tidak ada bedanya dalam kesederajatan manusia, nggak ngaruh, kata anak-anak muda kita.,” tulis Mahfud dalam surat yang dikutip dari akun Fb atas nama Abdur Rahman El Syarif.
Abdur Rahman El Syarif dalam postingannya pada Ahad, (04/08/25) pukul 18.44 menyatakan semesta bergerak luruskan sejarah peradaban islam nusantara.
“Nasab Ba’alwi palsu dan surat Mahfud MD untuk Bang Rhoma (Bukti pernyataan dukungan moril dan spirituil Pak Mahfud MD bagi perjuangan KH. Imaduddin dan Bung Rhoma),” tulisnya pada awal postingannya.
Berikut teks lengkap surat Mahfud MD kepada Rhoma Irama:
Kepada
Yth. Bang Rhoma Irama
melalui Mas Ishlah Bahrowi.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Melalui Youtube dalam berbagai podcast saya mengikuti polemik Bang Rhoma tentang adanya habaib yang mengagung-agungkan nasab atau kelompoknya sendiri sambil merendahkan ulama-ulama dan warga bangsa Indonesia. Bukti kecongkakan mereka itu juga sudah tersiar luas di Youtube dan berbagai tulisan.
Demi rasa bangga atas peran suci leluhur bangsa kita dan demi nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia, teruskanlah perjuangan Bang Rhoma melawan kebohongan habib-habib yang tengil itu. Bang Rhoma bisa mewakili para pecinta leluhur Indonesia dan kaum muslimin yang berkeadaban. Saya ikut Bang Rhoma dalam masalah ini.
Soal hasil test DNA Baalawi saya percaya mereka tak ada hubungan nasab dengan Nabi Muhammad. Tetapi kalau mereka percaya itu silahkan saja, ada hubungan atau tidak ada hububgan nasab dengan Nabi kalau tak benar ya kita lawan.
Yang hrs kita lawan dari gerakan habaib itu adalah:
- merendahkan para leluhur kita sebagai pahlawan yang nyata bagi Indonesia.
- mengembangkan kasta dalam keberagamaan, seakan mereka lebih mulia hanya karena nasabnya.
- menyebarkan khurafat yang sangat sesat.
Yang kita lawan adalah perilakunya, sementara terkait nasabnya, harus kita berpegang pada kajian ilmiah. Selama belum ada anti tesis untuk membatalkan tesis KH. Imaduddin, maka sementara kesimpulan Tesis KH. Imaduddin benar, yakni Nasab Ba’alwi Terputus. Kalau soal nasab, silahkan mengaku nasab siapa pun, mengaku nasab Fir’aun sama saja, bagi kita tidak ada bedanya dalam kesederajatan manusia, nggak ngaruh, kata anak-anak muda kita.
Perilaku sebagian habaib yang selalu bercerita kewalian tokoh-tokohnya sendiri justeru mengganggu keimanan dan rasa bangga ummat Islam terhadap agamanya yang hanief.
Masak, ada habib berkirim surat kpd malaikat melalui orang mati agar yang mati tidak ditanya apa-apa dengan hanya menyebut nama habib tersebut?
Masak, ada habib membentak malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur karena kedua malaikat tsb. berisik ketika memeriksa orang yang baru meninggal yang dikuburkan di sebelah kuburan habib tersebut?
Habib yang ngomong begitu itu sering menjadikan agama sbg dongeng yang menggelikan, terkadang jorok, bukan sebagai wahyu yang menakjubkan. Masak, agama dibuat dongeng dengan khurafat-khurafat yang konyol.
Tak semua yang bernasab BaAlawi berperilaku buruk. Saya punya banyak teman dari antara mereka yang berperilaku baik dan patut dihormati karena ilmu dan akhlaqnya. Contohnya, Pak Quraish Shihab dan Pak Alwi Shihab. Mereka tak mau dipanggil habib dan sikapnya sangat santun dan intelek.
Maju terus, pelihara agama yang hanief, jaga martabat bangsa.
جزاكم الله خير الجزاء
Sampai berita ini diturunkan, Liputan9news terus berusaha mengkonfirmasi kebenaran sumber bahwa surat kepada Rhoma Irama ini benar dari Mahfud MD. Jika dikemudian hari ada sanggahan dan bantahan dari yang bersangkutan, maka berita ini akan diberi keterangan tambahan. (ASR)