• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Wangsit Salaka Nagara (Dongeng Zaman Komditas 7)

November 14, 2024
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
KNPI

Ketua Umum DPP KNPI Resmikan Satgas Pemuda Asta Cita untuk Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

August 7, 2025
Arifa Widiasari, mahasiswa asal Pati sekaligus Sekretaris Wilayah BEM PTNU DIY

Menaikkan PBB Hingga 250 Persen! Mahasiswa Asli Pati Geram, Tuntut Bupati Buka Telinga

August 7, 2025
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Saturday, August 9, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Lainnya Seni Budaya

Wangsit Salaka Nagara (Dongeng Zaman Komditas 7)

Oleh: Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya by Sulaiman Djaya
November 14, 2024
in Seni Budaya
A A
0
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

497
SHARES
1.4k
VIEWS

Banten | LIPUTAN9NEWS
Sebelum berangkat ke Kota Damas bersama pasukan khususnya, Ilias telah meminta kedua adiknya, Hagar dan Sophia dua perempuan muda jelita yang sama cerdasnya, untuk memberitahu Misyaila tentang apa yang sedang terjadi dengan menggunakan kemampuan ilmu magis mereka, Wangsit Salaka Nagara.

Mendapatkan perintah itu, Hagar dan Sophia memutuskan untuk mengirim seekor burung Rukh menuju negeri Nun yang misterius, negerinya Misyaila.

Burung Rukh yang dikirim Hagar dan Sophia ke negeri Nun itu pun membutuhkan waktu perjalanan beberapa jam saja, sebelum akhirnya sampai di hadapan Misyaila, dan segera menyampaikan apa yang dikatakan Hagar dan Sophia untuknya kepada Misyaila dengan menggunakan gerak-gerak isyarat sayap dan kepalanya, dan Misyaila pun langsung mengerti apa yang ingin disampaikan si Burung Rukh itu kepadanya.

BeritaTerkait:

Ikhtiar Festival Teater Remaja Banten

Di Senja Lantai 4 Toko Krakatau Royal – Tiongkok dan Lee Kuan Yew

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

Kini pasukan Siis yang bengis dan brutal itu telah sampai di Kota Ramad, dan saat itu mereka terkejut kala mereka hendak memasuki gerbang kota tersebut, seketika itu benteng api yang telah disiapkan Ghasim dan para pemuda di Kota Ramad menyemburkan api yang cukup tinggi setelah sejumlah pemuda kota itu menyulutkan nyala apa di ujung obor mereka pada tumpukan kayu yang telah dicampur minyak dari getah pohon Baradi yang benihnya dulu didatangkan dari Gunung Mandala di Benua Sunda (kini mencakup separuh Asia dan seluruh Australia).

Tepat pada saat itulah, dengan perintah dan kepemimpinan Ghasim, para pemuda kota Ramad menghujani pasukan Siis yang terkenal keji, brutal, dan bengis itu dengan batu-batu panas dan mortir-mortir api yang menyala, menggunakan alat bernama Katapela.

Serangan yang dilancarkan para pemuda di Kota Ramad terhadap pasukan Siis itu langsung membuat barisan depan pasukan Siis kalang-kabut dan sebagian dari mereka tewas tertimpa mesin-mesin perang mereka sendiri yang terjungkal dan sebagai terinjak dan terdesak oleh mereka yang panik karena hawa panas dan nyala api di sekeliling mereka, di saat sebagian yang lainnya hangus terbakar.

Pertempuran antara para pemuda Kota Ramad yang dikomandani oleh Ghasim dengan pasukan Siis yang terkenal bengis dan brutal itu terus berlangsung dengan gigih dan seru, bagai tak kenal lelah satu sama lainnya hingga tak menyempatkan diri mereka untuk melakukan jeda barang sejenak saja.

Di saat para pemuda Kota Ramad yang dipimpin Ghasim itu terus menghujani pasukan Siis dengan batu, panah, dan apa saja yang dapat mereka lemparkan ke arah lawan-lawan mereka, pasukan Siis yang sebagian menunggangi kendaraan-kendaraan raksasa aneh itu terus merangsek dan berusaha memadamkan benteng api yang menghalangi mereka untuk memasuki Kota Ramad yang dipertahankan oleh para penduduknya dengan gigih, yang telah dipersiapkan dengan sedemikian detil dan matang berkat arahan Jenderal Illias melalui Jenderal Ghasim.

Sungguh pertempuran itu adalah pertempuran yang dapat dibilang sebagai perang kesumat antara dua kubu, di mana kubu yang satu berusaha menyerang, sementara kubu yang lainnya berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan diri mereka dengan tak kalah berani dan bersemangat.

Pada saat itu, sebagian pasukan pemanah di kubu pasukan Siis mulai menghujani para pemuda Kota Ramad yang dipimpin Ghasim itu dengan anak-anak panah supercepat mereka yang dilesatkan dari mesin aneh buatan Bangsa Amarik, dan kala itu pulalah sejumlah pemuda kota Ramad pun mulai tersungkur, dan nyala api benteng api pertahanan mereka tak lagi menyala dengan besar.

Benteng api yang menghalangi pasukan Siis itu tampak akan segera padam, dan memang tak berapa lama setelah pasukan Siis itu meluncurkan anak-anak panah mereka, benteng api yang dibuat para pemuda Ramad itu pun mulai padam, dan sejumlah pasukan Siis mulai berhasil menembus benteng api kota Ramad.

Namun, persis pada saat itulah, sejumlah pasukan burung-burung besar dari Negeri Rumantium tiba-tiba telah berada di atas pasukan Siis sehingga seakan-akan tempat alias medan pertempuran tersebut menjadi gelap, dan burung-burung besar tersebut menghujani batu-batu yang dipegang cakar mereka ke arah pasukan Siis, sementara para penunggangnya menghujani pasukaan Siis dengan panah-panah mereka.

Bukan kepalang gembiranya Ghasim dan para pemuda di kota Ramad yang masih tersisa dengan datangnya bantuan yang tak mereka duga itu. Dengan kedatangan pasukan khusus dari negeri Farisa dan Lubnan yang disokong Bangsa Rumantium, yang dipimpin dan dikomandoi oleh Ilias itu, pasukan Siis pun kalang-kabut, berguguran, kendaran-kendaraan perang mereka yang besar-besar itu tersungkur hingga membuat para penunggangnya tewas, dan yang masih tersisa dari mereka pun melarikan diri agar dapat menyelamatkan nyawa dan tubuh mereka.

Setelah berhasil membuat kalang-kabut garnisun alias rombongan pertama pasukan Siis itu, burung-burung besar itu mendaratkan dirinya di bumi, dan pada saat itu pula para penunggangnya menginjakkan kakinya di tanah, di mana pada saat itu, mereka turut membantu para korban, memperbaiki yang rusak, mengobati yang terluka, dan melakukan apa saja yang dapat mereka lakukan saat itu.

Mereka tak berusaha mengejar pasukan Siis yang melarikan diri, karena mereka mematuhi perintah Jenderal Ilias, agar pasukan Siis yang kabur dan melarikan diri itu dapat mengabarkan nasib kawan-kawannya kepada pasukan Siis lainnya di Negeri Najdor dan Negeri Turik, dua negeri yang menjadi pangkalan mereka, bahwa upaya untuk menaklukkan dan menguasai Negeri Suryan tak semudah yang mereka bayangkan dan tak segampang yang mereka harapkan.

Dengan strategi membiarkan mereka yang melarikan diri itu pula Ilias sebenarnya berusaha menanamkan rasa takut dan gentar kepada para musuh yang berusaha melakukan kejahatan dan mereka yang berusaha menjajah negeri lain tanpa hak.

Tentu saja, Jenderal Ilias juga sadar bahwa garnisun lainnya dari pasukan Siis yang jauh lebih kuat dan dengan persenjataan yang lebih canggih akan kembali menyerang Negeri Suryan, mengingat ia juga tahu bahwa pasukan Siis itu hanyalah pion sejumlah negeri yang membiayai dan mempersenjatai mereka, yaitu Negeri Amarik, Negeri Asrail, Negeri Angland, Negeri Najdan dan sejumlah negeri dan pemimpin yang menjadi koalisi mereka. Dan karena itulah Jenderal Ilias berusaha meyakinkan para pemuda Ramad agar mempersiapkan diri bagi kemungkinan datangnya serangan yang lebih hebat dibanding yang terjadi pada hari itu.

Kepada para pemuda di Kota Ramad itu Ilias juga mengatakan bahwa mulai saat itu ia dan sejumlah pasukannya akan melatih mereka sejumlah kecakapan, keterampilan, dan kemampuan militer, yang nantinya akan dipilihlah yang terbaik diantara mereka sebagai pemimpin dan komandan mereka, sehingga di masa depan mereka dapat mempertahankan diri mereka tanpa bantuan orang lain, dengan kekuatan mereka sendiri, meski tentu saja Ilias dan pasukannya tetap akan membantu mereka jika memang pada kenyataannya masih dibutuhkan dan diperlukan. Termasuk mulai terpikirkan oleh mereka untuk meminta Misyaila agar membuka rahasia Wangsit Salaka Nagara. Bersambung

Sulaiman Djaya, (Pemerhati Kebudayaan)

Tags: DongengDongeng Zaman KomoditasSalakaSalaka NagaraSulaiman DjayaWangsit
Share199Tweet124SendShare
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, lahir di Serang, Banten. Menulis esai dan fiksi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Majalah TRUST, Majalah AND, Majalah Sastra Kandaga Kantor Bahasa Banten, Rakyat Sumbar, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi, Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, Banten News, basabasi.co, biem.co, buruan.co, Dakwah NU, Satelit News, simalaba, dan lain-lain. Buku puisi tunggalnya Mazmur Musim Sunyi diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung dalam beberapa Antologi, yakni Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate (Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun 2012)), Kota, Kata, Kita: 44 Karya Para Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi, Antologi Puisi ‘NUN’ Yayasan Hari Puisi Indonesia 2015, dan lain-lain.

BeritaTerkait

Teater remaja
Opini

Ikhtiar Festival Teater Remaja Banten

by liputan9news
August 3, 2025
2

BANTEN | LIPUTAN9NEWS Untuk yang kesekian kalinya, kegiatan berkala tahunan Festival Teater Remaja Banten (FTRB) yang diasuh Giri Mustika Rukmana...

Read more
Sulaiman Djaya

Di Senja Lantai 4 Toko Krakatau Royal – Tiongkok dan Lee Kuan Yew

July 24, 2025
Sulaiman Djaya

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

May 21, 2025
Sulaiman Djaya

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

April 28, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In