Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Allah s.w.t. menciptakan alam semesta dengan segala isinya dan peristiwanya yang sangat menakjubkan. Alam semesta merupakan wujud dari keagungan Allah s.w.t. dan keagungan sifat-sifat-Nya. Karena itu, setiap orang yang mau memperhatikan alam semesta, membaca dan meneliti segala kejadian dan peristiwanya, akan memperoleh ilmu yang sangat mendalam dalam berbagai hal. Disiplin ilmu akan terus berkembang dengan tidak ada batasnya, apabila manusia melakukan pengkajian terhadap alam semesta. Maha suci Allah yang memiliki segala kerajaan dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Al-Qur’an merupakan petunjuk yang sangat agung yang sama sekali tidak ada keraguan di dalamnya. Ia merupakan petunjuk dan rahmat bagi setiap orang yang mau mempelajari dan mengikuti petunjuknya. Demikian agungnya al-Qur’an, sehingga disebutkan sebagai petunjuk abadi bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan di masa kini dan masa yang akan datang. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah s.w.t. pada Nabi Muhammad s.a.w..
Semua isi al-Qur’an merupakan petunjuk kebenaran yang lurus yang tidak ada sedikitpun yang bengkok. Allah s.w.t. berfirman:
۞فَلَآ أُقۡسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٞ لَّوۡ تَعۡلَمُونَ عَظِيمٌ إِنَّهُۥ لَقُرۡءَانٞ كَرِيمٞ فِي كِتَٰبٖ مَّكۡنُونٖ لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلۡمُطَهَّرُونَ تَنزِيلٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin. (QS. Al-Waqi’ah, 56:75-80).
Dari uraian di atas, dapat dipahami dengan sangat mudah mengenai keagungan kitab suci al-Qur’an dan keagungan dari penciptaan alam semesta. Namu demikian, masih sangat banyak manusia yang belum memahami keduanya dengan wajar, baik terhadap al-Qur’an maupun kejadian alam semesta. Kitab suci al-Qur’an ini derajatnya sangat luhur, sehingga sering disebutkan di dalamnya yang berkaitan dengan alam semesta. Allah pencipta alam semesta dengan segala isinya dan Dialah yang menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk abadi bagi umat manusia.
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; (QS. Al-Kahfi, 18:01)
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ يَعۡدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS. Al-An’am, 06:01)
Pengkajian secara sungguh-sungguh terhadap kejadian alam semesta dan terhadap kitab suci al-Qur’an, pasti akan melahirkan berbagai cabang dari disiplin ilmu yang terus menerus berkembang semakin maju. Dengan demikian, setiap orang muslim memiliki dua sumber pengetahuan, dari ayat-ayat al-Qur’an dan ayat-ayat kauniyah yang ada dalam alam semesta.
Setiap orang yang menggunakan akal dan pikirannya untuk mengkaji al-Qur’an, maka akan memperoleh ilmu pengetahuan yang sangat medalam. Al-Qur’an menginformasikan tentang alam yang kasat mata dan alam yang tidak kasat mata, menerangkan tentang predaran benda-benda langit yang melahirkan berbagai sains dan teknologi. Allah s.w.t. berfirman:
فَلَآ أُقۡسِمُ بِمَا تُبۡصِرُونَ وَمَا لَا تُبۡصِرُونَ إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولٖ كَرِيمٖ وَمَا هُوَ بِقَوۡلِ شَاعِرٖۚ قَلِيلٗا مَّا تُؤۡمِنُونَ وَلَا بِقَوۡلِ كَاهِنٖۚ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ تَنزِيلٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. (QS. Al-Haqqah, 69:38-43).
Kajian terhadap alam semesta dengan segala isinya, serta peristiwa-peristiwanya dan kajian terhadap al-Qur’an, akan melahirkan berbagai disiplin ilmu keagamaan, disiplin ilmu mengenai sains dan teknologi. Karena itu, betapa ruginya orang-orang yang telah memperoleh informasi tentang al-Qur’an, kemudian berpaling darinya. Itu merupakan kerugian yang sangat besar dan mengantarkan dirinya pada penyesalan yang tiada tara.
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بَِٔايَٰتِ رَبِّهِۦ ثُمَّ أَعۡرَضَ عَنۡهَآۚ إِنَّا مِنَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُنتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. Al-Sajadah, 32:22).
Dr. KH. Zakky Mubarok Syakrakh, MA., Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)