Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Sedekah adalah shadaqah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridha Allah Swt. Dengan kata lain sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa ditentukan jumlahnya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.
Pada awal bulan Sya’ban ini, redaksi memilih tema khutbah Jumat dengan judul Khutbah Jumat: Sedekah Terbaikmu ditulis oleh KH. Ahmad Misbah, M.Ag. Naskah materi khutbah dalambentuk PDF dapat didownload dengan KLIK disini.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kita bisa dan selalu berusaha menjadikan diri kita menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa dalam bentuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, memperbanyak berbuat baik, serta senantiasa menjaga nikmat dan karunia dengansebaik-baiknya.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan khutbahnya dengan judul , Khutbah Jumat: Sedekah Terbaikmu.
Sedekah adalah shadaqah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridha Allah Swt. Dengan kata lain sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa ditentukan jumlahnya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.
Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan mengharap rido Allah sebagai salah satu bentuk perintah Allah untuk membelanjakan harta di jalanNya(Al-Baqarah 195, 254, 26). Orang yang bersedekah akan mendapat balasan yang bermacam-macam dari Allah sehingga sangat beruntunglah orang-orang yang melakukannya. Diantara keberuntungannya adalah dia akan mendapatkan kebaikan yang sempurna(QS. Ali _mra/3: 92); dihapus kesalahan-kesalahannya(QS. Al-Baqarah: 271); Diganti sedekah yang diberikan(QS. Saba 39); dilipat gandakan pahalanya oleh Allah(QS. Al-Hadid/57:18); bahkan dilipat gandakan 700 X lipat sebagi mana firmanNya:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ .
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” QS. AL-Baqarah: 261
Kemudian sedekah yang bagaimana yang terbaik yang bisa kita lakukan dan akan mendapatkan kebaikan-kebaikan sebagaiman yang tersebut diatas, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:
Pertama, Sedekah Kepada Orang Yang Membutuhkan
Setiap orang pasti memerlukan sesuatu baik materi maupun non materi, ada yang sanggup memenuhi kebutuhannya ada yang masih berat ataupun boleh jadi tidak mampu dalam waktu tertentu. Terhadap orang yang tidak mampu dan memang benar-benar membutuhkan maka dia akan sangat berharap Allah melalui orang lain yang dapat membantu memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan seseorang memang berbeda-beda sesuai dengan kondisi orang tersebut terkait dengan aktifitasnya dan pola hidupnya. Seorang petani akan berbeda kebutuhannya dibanding seorang pedagang atau olah ragawan. Perbedaan inilah yang menjadikan kebutuhannya berbeda-beda. Namun dalam hal ini kebutuhan yang primerlah yang memang dibutuhkan tapi orang tersebut tidak mempu mengadakan sehingga sangat membutuhkan bantuan.
Ada kebutuhan yang primer dan dibutuhkan oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupannya sehingga ketika harus berebut atau tidak ada maka disitulah diperlukannya bantuan dari pihak lain agar mendapatkan ketenangan atau kenyamanan. Pada masa Rosulpun terjadi kebutuhan air yang sangat mendesak, sehingga ada hadist dibawah ini:
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ سَفْيُ الْمَاءِ
Artinya: “Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan (menyediakan) air.” (HR. Ibnu Majah).
Kedua, Sedekah Dengan Terang-teraangan dan tersembunyi
Secara umum masyarakat Islam dalam melakukan kebaikan berharap dapat dilihat oleh saudaranya dan tentunya Allah swt. Bisa saja hal ini dilakukan dalam rangka memotivasi orang lain agar tergerak untuk melakukan hal sama sehingga kebaikan akan terwujud, namun hal ini tidak berlakuk secara umum dan hanya kondisi tertentu termasuk bersedekah.
Ketika bersedekah berniat untuk dipandang oleh orang lain, maka akan sangat mungkin dapat terhinggapi sikap riya’ atau ingin dipuji oleh orang lain agar dinilai baik dan tersohor. Namun jika seseorang berharap kebikan dari bersedekah yang dilakukan, maka bersedekahlah dengan niat ikhlas yang dilakukan bukan hanya terliahat oleh orang lain, manun juga lebih banyak dengan tersembunyi alias tidak terlihat oleh orang lain. Bersedakah dengan tersembunyi akan menjaga dari sikap riya’ dan cenderung lebih ikhlas dan akan lebih bersih hatinya. Allah berfirman:
اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” QS. Al-Baqarah: 274
Ketiga, Sedekah Saat Sehat dan Takut Miskin
Manusia adalah sosok mahluk yang memiliki sifat kikir atau pelit(QS. Al-Isra:100) sehingga akan sulit berbagi kepada orang lain dengan baik kecuali orang tertentu yang sudah tertata hatinya dan terbiasa melakukannya. Ketika seseorang masih dalamkeadaan sehat segar bugar cenderung akan lebih kikir mengingat dia akan merasa masih akan menjalani hidup dalam waktu yang lama sehingga dalam pikirannya masih akan membutuhkan materi yang lebih agar hidupnya lebih tercukupi. Berbeda ketika sudah mulai sakit-sakitan, dia cenderung sedikit dalam usaha mengumpulkan harta kecuali hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga akan lebih bisa untuk bersedekah kepada yang lain.
Semakin kaya seseorang biasanya akan semakin takut miskin walaupun tidak berlaku untuk semua, karena memiliki harta yang banyak cenderung akan berusaha membelanjakan hartanya untuk kebutuhan-kebutuhan sekunder bahkan cenderung tertier yang berakibat terlupakan untukberbagi kepada saudaranyayang membutuhkan. Kedua hal diatas menjadi sorotan penting dari rosuulloh agar manusia senang bersedekah, tidak menunggu kaya dan takut miskin sebagaimana sabdanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
Artinya: “Wahai Rasulullah, sedekah mana yang paling besar pahalanya?” Rasul menjawab, “Bersedekahlah ketika kamu dalam kondisi sehat lagi bakhil, takut miskin, dan sedang berharap kaya. Jangan menunggu sampai nyawa di tenggorokan, baru berkata, ‘Aku sedekahkan ini untuk si fulan,’ padahal itu sudah menjadi bagian ahli warisnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, Sedekah di Waktu Subuh
Sedekah di waktu Subuh bisa dilakukan dan dibiasakan mengingat pahalanya yang besar. Apa yang disedekahkan dapat bermacam macam, bisa dengan infaq dimasjid, bisa memberikan makanan ke tetangga, bisa transfer ke berbagai lembaga sosial dan lain sebagainya. Kesemuanya itu dapat dilakukan setelah melakukan ibadah sholat subuh sampai1 jam ke depannya dalam Bahasa lain sampai waktu syuruk (terbitnya matahari).
Sedekah subuh sangat baik dilakukan karena akan dodakan oleh malaikat dengan diganti sedekahnya atau didoakan untuk dialas dengan balasan pengembaian yang lebih baik. Disamping itu juga akan didoakan dengan doa kebangkrutan bagi orang yang sengaja tidak mau melakukan sedekah subuh. Jadi akan sangat baik dan menyenangkan jika kita dapat melakukannya. Rosululloh bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya: “Setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah pengganti kepada yang gemar berinfak.’ Dan malaikat lain berdoa: ‘Ya Allah, timpakanlah kebangkrutan kepada yang enggan bersedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadirin yang dimulyakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa memahami betapa pentingnya berbagi atau bersedekah sehingga hati akan merasa damai dan mendapatkan kebaikan-kebaikan Allah sehingga tetap bahagia selamat serta mendapatkan husnul khotimah dan kasih sayang Allah dengan melakukan beberapa hal dibawah ini:
- Sedekah kepada orang Yang Membutuhkan,
- Sedeah dengan terang-terangan dan tersembunyi,
- Sedekah saat sehat dan takut miskin,
- Sedekah diwaktu subuh.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa berbuat yang terbaik sehingga akan mendapatkan Husnul Khotimah dan mendapatkan rahmaNya sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal ‘aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, رَ بَّنَااغْفِرْ لَنَا وَ ِلاِ خْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْ نَا بِاْلاِ يْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْ بِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اَ مَنُوْ ا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482