فى آداب المتعلم فى دروسه وما يعتمده مع الشيخ والرفقة
والرابع ان يصحح ما يقرؤه قبل حفظه تصحيحا جيدا اما على الشيخ او على غيره ممن يتقنه، ويحفظه بعد ذلك حفظا محكما، ثم يكرره بعد حفظه تكرار مواظب، ولا يحفظ شيأ قبل تصحيحه لانه يوقع فى التحريف،
Keempat, seorang pelajar harus memperbaiki bacaannya sebelum menghafalkannya dengan perbaikan yang baik, baik melalui guru maupun orang lain yang menguasainya. Setelah itu, ia harus menghafalnya dengan kokoh, kemudian mengulanginya secara terus-menerus setelah menghafalnya. Ia tidak boleh menghafalkan sesuatu sebelum memperbaiki bacaannya, karena hal itu dapat menyebabkan perubahan lafadl karena kesalahan dalam pengucapan.
وقد تقدم ان العلم لا يؤخذ من الكتب فانه من اضر المفاسد، وينبغي ان يحضر عنده الدواة والقلم والسكين ليصلح ويضبط ما يصححه لغة واعرابا.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa ilmu tidak diambil dari buku, karena hal itu termasuk salah satu bahaya besar. Hendaknya ia selalu membawa tinta, pena, dan pisau kecil untuk memperbaiki serta menuliskan dengan rapi apa yang telah diperbaikinya dari segi bahasa dan tata bahasa.
والخامس ان يبكر لسماع العلم لا سيما الحديث، ولا يهمل الاشتغال به وبعلومه والنظر فى اسناده واحكامه وفوائده ولغته وتوارخه،
Kelima, hendaknya ia berangkat lebih awal untuk mendengarkan ilmu, terutama hadis. Ia tidak boleh lalai dalam mempelajari dan mendalami hadis dan ilmu-ilmu hadis, termasuk meneliti sanadnya, hukum-hukumnya, manfaat- manfaatnya, bahasanya, serta sejarahnya.
ويعتنى اولا بصحيح البخاري ومسلم ثم بقية الكتب الاصول المعتمدة فى هذا الشأن كموطأ الامام مالك وسنن ابى داود والنسائى وابن ماجه وجامع الترمذى، ولا ينبغى ان يقتصر على ما هو اقل من ذلك، ونعم المعين للفقيه كتاب السنن الكبرى لابى بكر البيهقى، فان الحديث احد جناحى العلم بالشريعة والمبين لكثير من الجناح الآخر وهو القرأن،
Hendaknya ia terlebih dahulu fokus pada kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, kemudian melanjutkan ke kitab-kitab pokok lainnya yang diakui dalam bidang ini, seperti Muwaththa’ Imam Malik, Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, dan Jami’ At-Tirmidzi. Tidak sepatutnya ia hanya mencukupkan diri dengan kitab yang lebih sedikit dari itu. Sebaik-baiknya kitab yang sangat bermanfaat bagi seorang ahli fikih adalah As-Sunan Al-Kubra karya Abu Bakar Al-Baihaqi. Sebab, hadis merupakan salah satu dari dua sayap ilmu syariat dan menjadi penjelas bagi banyak hal dari sayap lainnya, yaitu Al-Qur’an.
قال امامنا الشافعى رضي الله عنه من نظر فى الحديث قويت حجته
Imam kita, Asy-Syafi’i radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Barang siapa mendalami hadis, maka argumentasinya akan semakin kuat.”
والسادس اذا شرح محفوظاته المختصرات وضبط ما فيها من الاشكالات والفوائد المهمات انتقل الى بحث المبسوطات مع المطالعة الدائمة وتعليق ما يمر به او يسمعه من الفوائد النفيسة والمسائل الدقيقة والفروع الغريبة وحل المشكلات والفروق بين احكام متشابهات من جميع انواع العلوم،
Keenam, apabila ia telah menjelaskan hafalannya dari kitab-kitab ringkasan dan memahami berbagai permasalahan serta manfaat penting yang terkandung di dalamnya, hendaknya ia beralih untuk mempelajari kitab-kitab yang lebih luas dan mendalam, sambil terus membaca secara berkelanjutan. Ia juga harus mencatat manfaat berharga yang ditemuinya, baik yang ia baca maupun yang ia dengar, termasuk permasalahan yang rumit, cabang-cabang ilmu yang unik, pemecahan berbagai kesulitan, serta perbedaan hukum dalam permasalahan-permasalahan yang serupa di semua bidang ilmu.
ولتكن همته فى طلب العلم عالية، فلا يكتفى بقليل العلم مع امكان كثيره، ولا يقنع من ارث الانبياء بيسير، ولا يؤخر تحصيل فائدة تمكن منها، فان للتأخير إفات، ولانه اذا حصلها فى الزمن الحاضر حصل فى الثانى غيرها،
Semangatnya dalam menuntut ilmu harus tinggi. Ia tidak boleh merasa cukup dengan sedikit ilmu padahal ia mampu memperoleh lebih banyak, dan tidak boleh merasa puas dengan hanya sedikit bagian dari warisan para nabi. Jangan pula ia menunda memperoleh manfaat yang sudah bisa diraihnya, karena menunda-nunda memiliki dampak buruk. Selain itu, jika ia mendapatkan suatu ilmu di kesempatan sekarang, maka ia bisa memperoleh ilmu lainnya di kesempatan kedua.
ويغتنم وقت فراغه ونشاطه وزمن عافيته وشرخ شبابه قبل عروض الموانع،
وليحذر من نظر نفسه بعين الكمال والاستغناء عن المشايخ فان ذلك عين الجهل والحمق،
Hendaknya ia memanfaatkan waktu luangnya, masa semangatnya, waktu sehatnya, serta masa mudanya sebelum datangnya berbagai halangan. Ia juga harus waspada dari memandang dirinya sebagai orang yang sudah sempurna dan tidak lagi membutuhkan guru, karena itu adalah bentuk kebodohan dan kebebalan.
وقد قال سيد التابعين سعيد بن جبير رضي الله عنه لا يزال الرجل عالما ما وتعلم فاذا ترك التعلم وظن انه قد استغنى فهو اجهل ما يكون
Said bin Jubair, seorang pemuka tabi’in, berkata:
“Seseorang akan senantiasa berilmu selama ia terus belajar. Namun, jika ia berhenti belajar dan mengira bahwa dirinya sudah cukup, maka saat itulah ia menjadi orang yang paling bodoh.”
والسابع ان يلزم حلقة شيخه فى التدريس والاقراء اذا امكن، فانه لا يزيده الا خيرا وتحصيلا، ويجتهد على مواظبة خدمته والمسارعة اليها فان ذلك يكسبه شرفا وتبجيلا
Ketujuh, hendaknya ia berusaha untuk selalu menghadiri majelis gurunya dalam pengajaran dan pembacaan ilmu jika memungkinkan, karena hal itu hanya akan menambah kebaikan, etika, keutamaan dan perolehan ilmu. Ia juga harus berusaha untuk terus melayani gurunya dan bersegera dalam membantunya, karena hal itu akan memberikan kehormatan dan penghormatan baginya.
ولا يقتصر فى الحلقة على سماع درسه فقط اذا امكن، بل يعتنيه بسائر الدروسالمشروحة ضبطا وتعليقا ان احتمل ذهنه ذلك ويشارك اصحابها حتى كان كل درس له، فان عجز عن ضبط جميعها فليعتن بالاهم فالاهم منها،
Dalam majelis ilmu, ia tidak boleh hanya terbatas pada mendengarkan pelajaran yang ditujukan kepadanya saja jika ia mampu. Sebaliknya, ia harus memperhatikan semua pelajaran yang diajarkan, dengan mencatat dan memahami isinya jika daya pikirnya mampu menampungnya. Ia juga sebaiknya berinteraksi dengan orang-orang yang menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan tersebut seolah-olah setiap pelajaran itu adalah miliknya sendiri. Namun, jika ia tidak mampu memahami semuanya, hendaknya ia fokus pada pelajaran yang paling penting, lalu yang lebih penting setelahnya.
وينبغى ان يتذاكر الطلبة ما وقع فى مجلس الشيخ من الفوائد والضوابط والقواعد وغير ذلك، وان يعيدوا كلام الشيخ فيما بينهم، فان المذاكرة نفعا عظيما،
Para pelajar juga dianjurkan untuk mendiskusikan berbagai manfaat, kaidah, dan definisi yang mereka dapatkan di majelis sang guru, serta mengulangi penjelasan gurunya di antara mereka. Karena diskusi semacam ini memiliki manfaat yang besar.
قال الخطيب البغدادى وافضل المذاكرة مذاكرة الليل،
Al-Khatib al-Baghdadi berkata: “Diskusi terbaik adalah yang dilakukan pada malam hari.”
وقد كان جماعة من السلف يبدؤن فى المذاكرة من العشاء فربما يقوموا حتى سمع آذان الصبح،
Sungguh sejumlah ulama salaf bahkan memulai diskusi sejak waktu Isya, dan terkadang mereka terus berdiskusi hingga mendengar azan Subuh.
فاذا لم يجد من يذاكر ذاكر نفسه بنفسه، وكرر معنى ما سمعه ولفظه على قلبه ليعلق ذلك على خاطره، فان تكرار المعنى على القلب كتكرار اللفظ على اللسان سواء بسواء،
Jika seseorang tidak menemukan teman untuk berdiskusi, hendaknya ia berdiskusi dengan dirinya sendiri. Ia dapat mengulangi makna dan kata-kata yang telah ia dengar dalam hatinya agar tetap terekam dalam ingatannya. Sebab, mengulang pemahaman dalam hati memiliki manfaat yang sama seperti mengulang kata-kata dengan lisan.
وقل ان يفلح من اقتصر على التفكر والتعقل بحضرة الشيخ خاصة ثم يتركه ويقوم ولا يعاوده.
Jarang sekali seseorang berhasil jika ia hanya sekadar berpikir dan memahami pelajaran saat berada di hadapan gurunya, lalu meninggalkan majelis tanpa mengulanginya dan tidak kembali mempelajarinya.
Bersambung >
Agus Amar Suchaemi AlBarbasy (Gus Amar), Nyantri di Lirboyo Alumni IKAHA (UNHASY) Tebuireng Jombang.