Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Founder Owner Induk Perusahan Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy familiar disapa dengan sebutan (Haji Lilur) Sang Nelayan Nusantara, sedang merintis usaha Perikanan Budidaya berkaliber dunia.
Menurutnya, sebagai rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ia ingin berbudidaya lobster di dalam negeri dan di luar negeri khususnya Republik Sosialis Vietnam.
Bak gayung bersambut, Kata Haji Lilur, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia memberikan arahan dan dukungan pada direksi perusahaannya sesuai aturan yang berlaku, yaitu Kepmen KKP No. 7 Thn 2024.
Pihkanya, terus melakukan mitra strategis antar negara pebudidaya lobster dengan menjalin Kemitraan dengan Pembudidaya Lobster dari Vietnam. Membentuk Joint Venture dengan perusahaan pembudidaya lobster dari Vietnam.
“Kami telah mendapatkan Surat Rekomendasi dan Kuota dari Ministry Agriculture Rural and Development (MARD) Vietnam yang per 1 Maret 2025 berganti nama menjadi Ministry Agriculture Environment (MAE) Vietnam,” ujarnya dalam ketanrangannya pada Liputan9news, Selasa (03/06/2025).
“Arahan dan petunjuk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, saya dan perusahaan saya Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup laksanakan dan jalankan,” imbuhnya.

Kisah Perjalanan Usaha di Luar Negeri
Selanjutnya, Haji Lilur mengisahkan lika-liku perjalanan usahanya di dalam dan luar negeri. Ia mengatakan, sebagai rakyat Indonesia, ketika berada di luar negeri senantiasa memohon bantuan pada yang mulia dan berkuasa penuh Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam Bapak Denny Abdi.
“Beliau dengan santun dan terbuka mengajari saya tentang hubungan Indonesia-Vietnam. Beliau dengan Jiwa layaknya orangtua pada saya yang rakyat Indonesia menjabarkan tentang jalinan usaha perikanan termasuk lobster antara Indonesia-Vietnam,” ucap Cicit Ken Arok itu mengisahakan.
“Saya merasa mendapatkan dukungan luar biasa dan perhatian luar biasa dari Pejabat Indonesia yg berada di Luar Negeri. Dan saya merasa didukung Abang saya sendiri. Menurut saya, Duta Besar RI utk Vietnam adalah Pejabat RI yang membantu Rakyat RI dengan sangat baik, berhadapan dengannya membuat saya bangga menjadi Rakyat Indonesia. Alhamdulillah,” sambungnya menuturkan.
Lebih lanjut, Haji Lilur menjelaskan bahwa saat menjalin kemitraan dengan Para pengusaha Pembudidaya Lobster Vietnam lalu berurusan secara administratif dengan Kementerian MARD/MAE Vietnam saya kaget karena, Birokrat Vietnam ramah, pejabat Vietnam sangat terbuka, Birokrat dan pejabat Vietnam menyambut sangat baik kehadirannya dan Perusahaannya serta Mitra JV dari Vietnam.
“Tanpa terasa setahun saya jalani mengurus Perizinan Budidaya Lobster di dalam Negeri dan di Luar Negeri. Haji Lilur mengatakan, dua bulan terakhir adalah hari-hari yg saya jalani di NKRI. Lebih terkejut lagi, Para pejabat di Dit. Jend PB KKP RI sangat ramah dan sangat bersahabat.
“Runtuh persepsi tentang Birokrat KKP adalah bagian dari Mafia Lobster. Saya yang rakyat Indonesia diajari, dibimbing dan dibantu serta dipandu. Berinteraksi lebih dekat dengan Para Pejabat Ditjend. PB KKP RI membuat saya semakin cinta pada Republik Indonesia. Saya meyakini atas bimbingan, dukungan serta arahan dari Dit. Jend. PB KKP RI, saya bisa membawa Republik Indonesia menjadi kiblat baru dunia untuk usaha Perikanan Budidaya,” tegasnya optimis.
Sekali lagi, Haji Lilur menyampaik bahwa para pejabat dan para birokrat Republik Indonesia baik yang bertugas di luar negeri dan di dalam negeri sangat baik membantu Rakyat Indonesia.
“Semoga Indonesia semakin Jaya. Semoga Indonesia semakin Raya. Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin Jaya Raya. Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” pungkasnya.