Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Sebagai pelaku usaha budidaya perikanan budidaya lobster kelas dunia, Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup memulai budidaya lobsternya secara bertahap di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Madura.
BALAD Grup dengan tekat yang kuat, persiapan yang matang, dan sumberdaya yang mumpuni merencanakan dalam waktu lima tahun bisa menuntaskan rencana berbudidaya lobster di seluruh area 8.800 Hektar.
Perusahaan bertaraf Internasional ini, meyakini mampu membawa Republik Indonesia menjadi Kiblat Baru Dunia untuk Usaha Perikanan Budidaya.
“Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup yakin mampu membawa Republik Indonesia menjadi kiblat baru dunia untuk usaha Perikanan Budidaya. Aamiin,” ujar Fonder Owner BALAD Grup HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, pada jurnalis Liputan9news, Senin (10/06/2025).
Menurutnya, Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup mengajukan proposal budidaya lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean kepada Dit. Jend. PRL dan Dit. Jend PB KKP RI.
“Alhamdulillah, 16 proposal pengajuan budidaya lobster sudah direspon positif dan 14 Teluk sudah menapaki proses perizinan budidaya dengan sebagiannya sudah terbit Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut atau PKKPRL,” ucap Haji Lilur (sapaan akrabnya) yang menasbihkan dirinya sebagai Sang Nelayan Nusantara.
Pengusaha bergelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara itu, juga menyampaikan bahwa kini tinggal 2 proposal pengajuan budidaya lobster yang belum terbit jadwal presentasinya.
Ia mengungkapkan minggu depan semua 16 teluk budidaya lobster akan selesai proses perizinannya.
“Dari total luas 16 teluk budidaya lobster ini adalah 8.800 Hektar. InsyaAllah, masyaAllah, bismillah, salam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.