DEPOK | LIPUTAN9NEWS
Ketua Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Depok, KH. Muhammad Jufri Halim, menanggapi santai aksi Bahar bin Smith yang mendekat ke lokasi pelantikan pengurus PWI-LS se-Jabodetabek di Studio Soneta, Depok, pada Ahad (27/07/2025).
Menurut Kiai Jufri Halim, kemunculan Bahar bin Smit dengan gaya petantang-petenteng bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
“Itu biasa saja. Kami sudah paham pasti akan ada pro dan kontra dalam setiap kegiatan publik,” ujar Kiai Jufri, dikutip dari Qolama.com, Ahad (03/08/2025).
Kiai Jufari menyebut bahwa respons tersebut juga didasarkan pada nasihat dari Kiai Muhammad Abbas Billy Yachsi dan tokoh budaya Rhoma Irama.
Naun demikian, Kiai Jufri menegaskan bahwa perbedaan pendapat tidak boleh menjadi alasan untuk membuat keributan.
“Siapa pun bebas punya pendapat, tapi jangan bikin rusuh. Negara ini bukan milik pribadi siapa pun,” tegasnya.
“Kalau Anda datang dengan sopan, kami sambut dengan sopan. Tapi kalau datang dengan kasar, jangan salahkan kami juga bisa merespons dengan kasar.” Sambung Kiai asal Bondowoso tersebut.
Kiai Jufri menyampaikan bahwa misi utama PWI-LS adalah mengajak umat Islam kembali pada nilai-nilai kasih sayang dan Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Tugas kami adalah mengubah cara pandang saudara-saudara kita agar Islam dipahami sebagai rahmat, bukan amarah,” katanya.
Terkait insiden sebelumnya di Pemalang saat acara Front Persaudaraan Islam (FPI) yang menghadirkan Rizieq Shihab, Jufri mengaku prihatin. Ia menyebut kejadian tersebut punya konteks tersendiri, tapi tetap disayangkan.
“Kejadian seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi. Semua bisa diselesaikan dengan pandangan kasih sayang, bukan emosi,” ucap Dosen Falutas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Dalam acara pelantikan PWI-LS di Depok, Kiai Jufri juga telah menginstruksikan seluruh anggota untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terkoordinasi. Jangan terprovokasi dan tidak membawa atribut organisasi selama perjalanan.
“Kami patuh pada arahan TNI dan Polri. Karena kami bergerak atas dasar cinta dan rahmat Allah, maka kami ikuti cara-cara damai seperti yang disarankan pihak keamanan,” tuturnya.
Sebelumnya, Bahar bin Smith bersama sejumlah pengikutnya mendekat ke lokasi pelantikan dan sempat berteriak-teriak menolak keberadaan PWI-LS.
Aksi itu dinilai mirip gaya premanisme dan memicu keresahan. Bahar mengklaim kedatangannya dilakukan secara damai, namun peristiwa ini dinilai berkaitan dengan konflik sebelumnya antara PWI-LS dan FPI di Pemalang, 23 Juli 2025.
























