BONDOWOSO | LIPUTAN9NEWS
Kebanyakan orang soroti pencitraan dilakukan Kang Demi Mulyadi dengan akronim KDM, Gubernur Jawa Barat melalui konten miliknya disejumlah platfon media sosial. Mengutip tulisannya Arifuddin Samual yang mengatakan bahwa hasil perhatian itu kemudian keluarlah sebutan “Gubernur Konten”. Konotasinya tidak selalu positif. Apalagi kata pencitraan sudah kadung diasosiasikan negatif lantaran trauma medsos disebabkan pembohongan publik di periode sebelumnya.
Sebenarnya, bagian paling menarik konten medsos KDM adalah ungkapan pikirannya tentang kemajuan rakyat. Simak apa dirinya sampaikan dalam pidato – pidato resmi maupun semi resmi. Bagi saya, mind blowing.
Bayangkan saja, KDM tak tanggung – tanggung kritik pengelolaan keuangan negara yang menyedot dana rakyat melalui aneka pajak. Tapi, rakyat tak kunjung sejahtera. KDM juga kritik pengelolaan tata ruang tidak bersahabat dengan lingkungan. Ia marah sekali melihat lingkungan dirusak dengan berbagai macam cara. KDM pun sangat prihatin dengan kemiskinan rakyat akibat gaya hidup hedon, minjam uang dibank emok (rentenir), banyak anak, dan sebab – sebab lain.
Senyampang itu, KDM gundah gulana melihat generasi muda yang rusak, tidak hormat kepada orang tua, suka bolos sekolah, suka tawuran, main HP, mengonsumsi obat terlarang, dan lain sebagainya. Ia tidak melihat masa depan yang baik dari cara hidup remaja. Kegundahan inilah yang ia coba atasi dengan mengirim remaja-remaja bermasalah ke barak militer.
Bagi saya yang tak kurang menarik adalah semangatnya untuk kembali ke kearifan lokal Sunda. KDM merasa bangsanya sudah sangat terjajah oleh berbagai kepentingan asing, baik kultural maupun politis. Pikiran ini membuat semangat saya untuk menoleh kepada jati diri terasa berkobar. Kita memang belum bebas dari penjajahan. Popularitas KDM membuat orang berhalusinasi menjadikannya Presiden atau Wakil Presiden. Hemat saya, terlalu prematur memikirkan itu, biar sajalah KDM bermanuver dengan gayanya yang otentik dan mengusik ‘harga diri’ Gubernur-Gubernur di Indonesia yang cenderung hanya doyan jabatan minus kerja.
Untuk jadi Presiden RI belum tentu KDM cocok. Ia seorang pemimpin fighter, dekonstruktif bahkan destroyer. Sementara untuk jadi presiden di Indonesia orang harus bisa berdamai dengan aneka kejahatan. Lebih baik jadikan KDM guru bangsa saja agar gebrakan-gebrakannya menjadi kenangan heroik yang abadi. Guru bangsa adalah sosok panutan atau pemimpin yang memberikan pengaruh besar dan membimbing lahirnya tokoh-tokoh penting dalam sejarah pergerakan suatu bangsa, serta berperan aktif dalam membangkitkan kesadaran dan memperjuangkan kepentingan rakyatnya. Julukan ini umumnya diberikan kepada tokoh-tokoh yang bukan hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga melalui keteladanan dalam moral, mental, spiritual, dan intelektual, serta memiliki integritas dan profesionalitas tinggi.
Contoh tokoh yang disebut guru bangsa
HOS Tjokroaminoto: Sosok ini dijuluki “guru bangsa” karena berhasil melahirkan banyak pemimpin nasional seperti Soekarno,
Semaoen, dan Musso dari lingkaran murid-muridnya di rumah kosnya di Surabaya. Ia merupakan pendiri dan pemimpin Sarekat Islam, organisasi politik bumiputera pertama yang besar.
Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid): Ia juga disebut guru bangsa karena perannya dalam mereformasi Indonesia, membawa perubahan dari zaman otoriter ke zaman demokrasi yang lebih menghargai kemanusiaan, serta mengangkat harkat martabat dan jati diri masyarakat.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) juga layak disebut guru bangsa karena perannya dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa dengan pikiran dan uangnya sendiri: Bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga mendidik, mengayomi, memotivasi, dan mengarahkan peserta didiknya.
Selain itu, KDM membentuk karakter anak bangsa melalui keteladanan moral, mental, spiritual, dan intelektual. Pemikiran dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi gerakan kebangsaan dan melahirkan tokoh-tokoh pergerakan.
Disamping itu, KDM berjuang di atas kepentingan pribadi untuk kepentingan dan martabat bangsanya yang tertindas.
Syahdan, hemat saya KDM sebagai sosok pribadi yang memperjuangkan hak hak rakyatnya cukup pantas menjadi guru bangsa, tidak berpihak kepada siapapun dan kelompok manapun, kecuali kepada kepentingan dan kebijakan yang memihak kepada rakyat. KDM Harus berdiri seimbang diantara semua kelompok bangsa.
Demikian juga saya berpandangan sikap politik KDM dalam konteks penyelamatan agenda Jawa Barat . Menurut hemat saya KDM akan selalu mengambil jarak dengan penguasa. KDM akan mengawal dan mendukung kebijakan presiden yang menguntungkan rakyat. KDM juga akan mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Terlebih menurutnya landasan politik KDM sudah jelas, pertama, ia menjadi pelopor sebagai sosok pemimpin yang berpihak dan melayani rakyat , kedua, kepemimpinannya mengedepankan dimana seorang KDM harus mengambil tanggung jawab yang lebih besar lagi dalam memimpin, menjalankan dan mengendalikan pemerintahan yang demokratis, ketiga, KDM melepaskan keterkaitan dengan kepentingan politik partisan. Keempat, betul-betul komitmen untuk melakukan pemberdayaan umat dengan mengadvokasi kebijakan di tingkat formal kenegaraan maupun pemberdayaan basis di lapangan, kelima, mengambil tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan bangsa dan negara serta martabat kemanusiaan pada umumnya.
Untuk itulah, KDM harus mengembalikan orientasinya ke politik kerakyatan atau politik kemaslahatan. Politik kerakyatan akan selalu mengugat segala bentuk penindasan dan selalu mengarahkan pemihakannya kepada rakyat banyak (maslahat).
Ditegaskannya kembali, visi politik KDM adalah politik kebangsaan dan bukan terlibat dalam persoalan politik praktis. Lebih lanjut KDM mengajak semua pihak tetap menjaga keamanan dan ketentraman tidak menggunakan agama sebagai kendaraan politik kekuasaan, menghadapkan satu kelompok politik dengan kelompok lain.
So, kemudian meminta kepada para tokoh lainnya yang dijadikan kandidat presiden dan wakil presiden serta pendukungnya mampu menjunjung tinggi moralitas, etika sosial politik luhur saat mengikuti perhelatan demokrasi. Kemudian menunjukkan sikap toleran, adil, dan bersahaja.
Alaa kulli hal, KDM sebagai guru bangsa adalah orang yang mengajar, mendidik, membimbing, melatih, menasihati. Ia menjadi contoh dan teladan yang wajib dipanuti seorang murid. Perannya sangat mulia hingga Allah menempatkan mereka di tempat terpuji.
Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya hakikat guru bangsa dan perannya? Dalam perspektif Islam , guru bangsa adalah mereka yang mengajarkan dan membimbing kita untuk dekat kepada Allah. Para ulama merupakan sosok guru yang dapat dipanuti. Sebab, ulama adalah orang yang mengetahui ilmu keislaman dan hanya takut kepada Allah. Menghormati ulama adalah kewajiban setiap muslim karena mereka adalah pewaris para Nabi .
Imam Ibnu Atha’illah As-Sakandari (1250-1309 M), seorang ulama sufi terkemuka kelahiran Mesir menyampaikan 10 hakikat guru bangsa yang sebenarnya ada pada sosok pribadi KDM. Berikut kalamnya:
ليس شيخك من سمعت منه
وإنما شيخك من أخذت عنه
و ليس شيخك من واجهتك عبارته
وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته
وليس شيخك من دعاك الى الباب
وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب
وليس شيخك من واجهك مقاله
وإنما شيخك الذى نهض بك حاله
شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى
شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك
Artinya:
- Guru bangsa bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.
- Tapi guru bangsa adalah seorang yang menjadi tempatmu di dalam mengambil hikmah dan akhlak.
- Bukanlah guru bangsa, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata.
- Tapi orang yang disebut guru bangsa bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu.
- Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai ke pintu.
- Tapi yang disebut guru bangsa bagimu itu adalah orang yang (bisa) menyingkap hijab (penutup) antara dirimu dan dirinya.
- Bukanlah guru bangsamu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu.
- Tapi yang disebut guru bangsa bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.
- Guru bangsa bagimu adalah yang membebaskan mu dari penjara hawa nafsu, lalu memasukanmu ke ruangan Tuhan-mu
- Guru bangsa bagimu adalah orang yang senantiasa menjernihkan cermin hatimu, sehingga cahaya Tuhanmu dapat bersinar terang di dalam hatimu.
Oleh sebab itu, tidak berlebihan kiranya jika saya berpandangan melalui kiprah dan tindak tanduknya baik di legislatif maupun eksekutif KDM pantas di panggil sebagai guru bangsa. Bagaimana pendapat yang lain?
Salam akal sehat, Bondowoso, 23 September 2025
Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, MA, Penulis
























