JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Nusron Wahid Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kompak tak banyak bersuara mengenai dinamika yang terjadi di tubuh PBNU.
Seperti diketahui, Ketum PBNU KH Yahya Cholil atau Gus Yahya diminta mundur dari jabatannya oleh pihak internal, Syuriyah PBNU.
Nusron mengaku berharap agar badai dan konflik yang terjadi di tubuh internal PBNU segera selesai.
“Semoga badai cepat berlalu,” ujar Nusron di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat pada Senin (24/11/2025).
Nusron dan Cak Imin sendiri memang sempat membahas masalah yang saat ini terjadi di PBNU seusai rapat antara Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Cak Imin tak ingin membocorkan apa yang menjadi isi perbincangan keduanya.
“Saya sama Pak Nusron setelah rapat bicara tentang NU. Isinya apa, kami sepakat isinya rahasia,” terang Cak Imin.
Polemik di PBNU muncul setelah terbit Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU pada Kamis (20/11/2025) di Hotel Aston City, Jakarta.
Rapat berlangsung pada 17.00 hingga 20.00 WIB yang dipimpin Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar.
Risalah rapat menghasilkan keputusan agar Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan paling lambat setelah risalah terbit. Dengan tengat waktu 3 hari, atau diberhentikan.
Risalah rapat itu juga memuat antisipasi jika Gus Yahya tidak mau mundur sebagaimana tenggat yang ditentukan Syuriyah PBNU.
Gus Yahya mengatakan dalam dinamika organisasi selalu muncul dugaan kepentingan politik yang menyertai.
Namun, dia tidak melihat ada kepentingan politik tertentu dari konflik di PBNU yang membuat heboh publik.
“Namun, ini politiknya siapa? Untuk siapa?” ujar Gus Yahya.
Dia menganggap persoalan di PBNU hanya berakar dari perbedaan pendapat, bukan berdasarkan kepentingan politik tertentu.
“Terutama perbedaan pendapat, perbedaan persepsi, dan informasi-informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas. Informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas itu jadinya fitnah,” ujarnya.
(Ai/MSN)























