الحمدلله الّذى أمَر باالعدل و الإحسان و نهى عن الظّلم و العدوان أشهد انْ لا إله إلّا الله المَلك الحنّان و أشهد انّ محمّدا عبده و رسوله أعلمَ القرآن اللّهمّ صلّ و سلّم على سيدنا محمّد و على أله و أصحابه أتَى باالهدى و البرهان.
وبعد فَيَاأَيُّها المسلمون: أوصِيْنِي وإيّاكم بتقوَى الله فقدْ فاز المتّقون. قال الله تعالى فى كتابه الكريم وهو أصدقُ القائلٍ: ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ.
Ma’asyirol Muslimin rohimani wa iyyakumullah
Akhir-akhir ini, hati kita sering kali teriris mendengar berita tentang bencana yang silih berganti. Khususnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, banjir bandang yang menghanyutkan harta benda, tanah longsor yang menimbun pemukiman, polusi udara yang menyesakan dada, hingga perubahan iklim yang membuat cuaca tak menentu.
Seringkali, saat bencana datang, kita hanya menyebutnya sebagai “takdir” atau “ujian”. Benar, semua terjadi atas ijin Allah Swt. Namun, Islam mengajarkan kita untuk tidak menutup mata terhadap sebab-akibat (kausalitas). Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa kerusakan alam sering kali berkorelasi lurus dengan perilaku manusia.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Ma’asyirol Muslimin as’adakumullah
Ayat ini Adalah tamparan sekaligus peringatan keras bagi kita. Imam ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya; berkurangnya hasil tanaman, rusaknya ekosistem, dan timbulnya wabah Aadalah dampak dari maksiat dan kezhaliman manusia terhadap alam.
Ada dua point penting yang perlu kita renungkan dari ayat ini:
1. Bencana adalah buah dari hasil tangan kita sendiri.
بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ
Ini menunjukan bahwa kita tidak bisa lepas tangan. Penebangan hutan secara liar, membuang sampah ke Sungai, penimbunan lahan resapan air, hingga eksploitasi tambang yang serakah tanpa reklamasi Adalah bentuk nyata tangan-tangan yang merusak keseimbangan alam.
Kita sering lupa bahwa alam ini Adalah makhluk Allah yang bertasbih, Ketika kita menyakitinya, maka keseimbangannya terganggu dan ia akan mencari keseimbangan baru yang sering kali berupa bencana bagi manusia.
2. Tujuan bencana adalah agar kita Kembali/eling kepada Allah.
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Allah tidak menimpakan bencana semata-mata untuk menyiksa. Tapi Allah ingin kita merasakan apa yang telah kita perbuat. Tujuannya agar kita sadar, agar kita instrospeksi diri dan bertaubat. Bencana Adalah alarm dari Allah, jika alarm berbunyi, jangan dimatikan lalu tidur lagi. Tapi bangunlah, perbaiki apa yang salah dan berhenti melakukan kerusakan.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumullah
Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim dalam menyikapi ini?
Pertama: kita memohon ampun atas dosa-dosa kita, karena bisa jadi bencana fisik ini Adalah pantulan dari bencana moral yang kita lakukan.
Kedua: إصلاح الأرض (Memperbaiki bumi). Hentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan sekecil apapun, tanamlah pohon meskipun hanya satu batang, hemat air dan energi. Islam melarang kita berbuat mubazir dan merusak.
Ketiga: menjadi manusia yang bertanggung jawab. Karena manusia pemimpin di bumi. Ingatlah sabda Rasulallah SAW dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
: إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء
Artinya: “Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau (indah). Dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim).
Dalam hadis di atas, Nabi SAW mengabarkan tentang keadaan dunia dan isinya yang menakjubkan bagi orang-orang yang memandang dan merasakannya. Kemudian beliau juga mengabarkan bahwa Allah SWT menjadikannya sebagai ujian dan cobaan bagi para hamba-Nya. Lalu Nabi SAW memerintahkan ummatnya untuk mengerjakan hal-hal yang bisa menjaganya agar tidak terjatuh dalam fitnah dunia.
Pemberitahuan Nabi SAW bahwa dunia itu indah dan manis meliputi sifat dunia dan isinya secara umum. Dunia itu manis dalam rasanya dan indah pemandangannya, sebagaimana Allah berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya: “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali ‘Imran Ayat 3:14).
Semoga Allah menjauhkan negeri kita dari mara bahaya, memberikan kita kesadaran untuk menjaga lingkungan dan mengampuni kelalaian kita.
بارك الله لى و لكم فى القرآن العظيم و نفععنى و اياكم بما فيه من الايات و الذكر الحكيم. أقول قولى هذا و أستغفر الله لى و لكم, فااستغفروه انه هو الغفور الرحيم
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Ustadz Pajrin, S.Pd.I., M.M, Pengurus JATMAN Kabupaten Bekasi dan Kepala SMPIT Manbaul Hikmah, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
























